Salah satu persiapan menjadi orang tua yang harus Mama pertimbangkan dari jauh-jauh hari adalah biaya melahirkan. Apalagi jika Mama memilih caesar atau justru direkomendasikan dokter untuk melahirkan lewat operasi. Hal ini karena biaya operasi caesar bisa mencapai puluhan juta, tergantung dari rumah sakit yang Mama pilih. Faktor lain seperti tipe kelas, durasi rawat inap, dan metode anestesi yang dipilih juga berpengaruh terhadap rencana pengeluaran Mama nantinya.
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini perkiraan biaya yang perlu Mama persiapkan sejak kontrol kandungan pertama sampai menjelang operasi caesar, dan tips mempersiapkan tabungan dana persalinannya.
Perkiraan Biaya Kontrol Kandungan dan USG Kehamilan
Biaya konsultasi ke dokter kandungan sangat bervariasi. Lagi-lagi ini tergantung dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang Mama pilih.
Namun, umumnya Mama bisa mempersiapkan budget mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 550 ribu untuk satu kali cek kandungan ke dokter.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 25 tahun 2014, Mama disarankan memeriksa kandungan secara berkala setidaknya empat kali sepanjang masa kehamilan. Namun, ini adalah jumlah minimal. Dalam praktiknya, dokter dapat menyarankan Mama kontrol kandungan lebih sering untuk alasan kesehatan.
Kisaran biaya ini hanya untuk konsultasi dokter per kedatangan, belum termasuk tindakan pemeriksaan lainnya, seperti tes darah, tes TORCH untuk deteksi penyakit infeksi, pemeriksaan USG, hingga pemberian resep vitamin dan lain sebagainya.
Biaya USG kehamilan per satu kali kedatangan juga bisa berbeda-beda tergantung dari rumah sakit, cara USG (2d, 3D, atau 4D), serta teknologi yang digunakan. Secara umum, kisaran biaya USG kehamilan dimulai dari Rp 100.000 hingga lebih dari Rp 850.000 per satu kali kunjungan. Lalu, berapa kali sebaiknya melakukan USG saat hamil?
Menurut WHO, Mama disarankan menjalani USG sebanyak 8 kali sepanjang masa kehamilan dilakukan sebanyak delapan kali. Ketentuannya adalah satu kali pada trimester pertama, dua kali pada trimester kedua, dan lima kali pada trimester ketiga.
Baca Juga: Proses Melahirkan Caesar dan Risikonya yang Perlu Diketahui
Berapa Biaya Operasi Caesar Sekarang?
Besarnya biaya operasi caesar akan berbeda-beda di setiap rumah sakit dan daerah, tergantung dari tindakan dan tipe kelas rawat inapnya.
Biaya operasi caesar di Indonesia umumnya mulai dari Rp 11.000.000 hingga lebih dari Rp 50.000.000, sedangkan untuk caesar dengan metode ERACS diperkirakan sekitar 40-65 juta. Kisaran harga ini pun tergantung pada kelas kamar perawatannya dan jenis tindakannya.
Sebagai contoh, operasi caesar tunggal (1 anak) yang direncanakan mungkin akan berbeda dengan operasi caesar darurat (ada indikasi medit) dan untuk melahirkan bayi kembar 2. Tarif operasi caesar kembar 2 juga bisa berbeda dengan caesar untuk kembar 3.
Tiap rumah sakit pun memiliki paket-paketnya tersendiri sesuai dengan kelas kamar dan tindakan yang dilakukan. Terdapat beberapa tipe kelas yang umumnya tersedia di rumah sakit, yaitu kelas VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III. Berikut adalah perkiraan biaya operasi caesar berdasarkan tipe kelas yang Mama pilih:
-
Kelas VIP: sekitar Rp 30 juta hingga Rp 70 juta dengan kamar individu dan fasilitas yang sangat lengkap.
-
Kelas I: di kisaran harga Rp 25 juta hingga Rp 50 juta. Pada kelas ini, Mama biasanya akan ditempatkan dalam satu ruangan yang berisi dua orang.
-
Kelas II: berkisar antara Rp 15 juta hingga Rp 38 juta. Di kelas II Mama akan berbagi kamar dengan 2-3 orang pasien lainnya.
-
Kelas III: sekitar 5-7 juta rupiah. Fasilitas ruang rawat inapnya dapat diisi paling sedikit 4-6 orang.
Secara umum tarif yang ditetapkan oleh kebanyakan rumah sakit umumnya sudah termasuk biaya penunjang seperti biaya operasi dan obat-obatan selama di ruang operasi, biaya kamar rawat inap ibu dan bayi untuk 3 hari dan 2 malam, fasilitas, tes laboratorium, makan, kunjungan dokter, dan obat-obatan atau vaksin pertama untuk bayi.
Akan tetapi, biaya paket ini mungkin tidak termasuk multivitamin, obat-obatan lain yang mungkin diresepkan setelah operasi, dan perlengkapan tambahan. Range harga di atas mungkin juga tidak termasuk perawatan tambahan pasca persalinan agar bekas operasi cepat sembuh, seperti obat dan vitamin.
Maka itu, lebih baik pastikan terlebih dahulu ke rumah sakit yang akan Mama pilih mengenai jenis paket dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkannya.
Baca Juga: Efek Samping Operasi Caesar pada Sistem Imun Bayi
Tips Mempersiapkan Budget Operasi Caesar
Kabar baiknya saat ini produk asuransi kesehatan, baik swasta maupun BPJS Kesehatan telah menanggung biaya pemeriksaan kehamilan dan persalinan. Asuransi melahirkan bisa menanggung segala biaya dari proses kehamilan sampai persalinan.
Namun, mungkin masih ada sejumlah biaya tambahan yang harus Mama tanggung sendiri. Jadi untuk membantu Mama mempersiapkan diri secara finansial, berikut adalah beberapa tips untuk mempersiapkan biaya operasi Caesar:
1. Hitung Rincian Biaya
Langkah pertama yang harus Mama lakukan sekarang adalah memahami rincian biaya terkait dengan operasi Caesar. Dari perhitungan di atas, estimasi biaya yang perlu Mama keluarkan minimal Rp30 juta.
Kemudian, Mama perlu tahu berapa biaya yang bisa ditanggung oleh asuransi kesehatan dan berapa yang harus Mama bayar sendiri. Biasanya, biaya yang harus Mama bayar sendiri meliputi biaya pemeriksaan, biaya obat, dan perlengkapan persalinan lainnya.
Buat daftar semua biaya yang harus Mama tanggung sendiri dan hitung berapa banyak uang yang perlu Mama siapkan. Ini akan membantu Mama menentukan berapa banyak perkiraan dana yang harus Mama kumpulkan.
Jangan ragu juga untuk berbicara dengan dokter tentang kekhawatiran finansial Mama. Dokter mungkin memiliki saran atau rekomendasi tertentu untuk membantu Mama merencanakan biaya yang terkait dengan bedah Caesar.
2. Cek Polis Asuransi Kesehatan Mama
Periksa polis asuransi kesehatan Mama dengan cermat. Beberapa perusahaan asuransi kesehatan mungkin memberikan kompensasi khusus bagi ibu hamil berupa pengurangan biaya kontrol kandungan.
Jadi, pastikan Mama tahu sejauh mana asuransi akan menutupi biaya operasi Caesar Mama. Apabila asuransi Mama memberlakukan kompensasi, Mama dapat menghemat pengeluaran sebelum melahirkan.
Jika ada ketidakjelasan, jangan ragu untuk menghubungi perusahaan asuransi untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
3. Mulai Siapkan Dana Darurat
Jika Mama belum memiliki dana darurat, ini saat yang tepat untuk memulainya. Operasi Caesar adalah pengeluaran besar yang dengan banyak faktor tidak terduga, jadi memiliki dana darurat yang cukup akan menjamin financial security Mama.
Idealnya, Mama persiapkan dana lebih untuk meng-cover kebutuhan tambahan yang tidak terduga, yaitu sekitar 20-30% dari total biaya yang sudah Mama perhitungkan.
Mencicilah menabung setiap hari agar lebih mudah. Jika rutin menabung tiap hari, dana yang dibutuhkan pasti terkumpul.
4. Pastikan BPJS Masih Aktif
Meski Mama memiliki asuransi swasta, tidak ada salahnya untuk cek apakah BPJS Kesehatan Mama masih berlaku. Selain menanggung operasi caesar biasa, BPJS Kesehatan juga menanggung operasi caesar dengan metode ERACS.
Jika dibandingkan dengan asuransi swasta, BPJS bisa lebih menguntungkan karena tidak ada biaya kontrol sebelum melahirkan. Artinya, budget untuk cek kandungan rutin dapat dialihkan ke dana darurat.
Akan tetapi, BPJS hanya akan menanggung operasi caesar yang didasari indikasi medis darurat yang mengharuskannya. Misalnya, karena posisi bayi yang sulit dilahirkan secara normal, atau menyangkut keselamatan nyawa Mama karena ada penyakit tertentu. BPJS tidak menanggung biaya operasi caesar yang direncanakan, misalnya karena ingin memilih tanggal lahiran anak.
Baca Juga: 8 Persiapan Operasi Caesar agar Lancar Melahirkan
Operasi caesar memang membutuhkan persiapan khusus, baik sebelum maupun setelah persalinan. Agar lebih siap, Mama juga bisa kunjungi C-Section Ready untuk perdalam informasi seputar operasi caesar dan perawatan si Kecil yang lahir Caesar.
Dengan mempersiapkan tabungan dan merencanakan kelahiran dengan baik, Mama dapat mengurangi stres emosional yang terkait dengan operasi Caesar. Ingatlah bahwa kesehatan Mama adalah prioritas, jadi pastikan Mama mendapatkan perawatan yang Mama butuhkan tanpa harus terlalu khawatir tentang aspek keuangan.
Semoga artikel ini membantu!