Loading...
Metode ERACS caesar
Untuk Mama

Takut Melahirkan Caesar? Pilih Metode ERACS Untuk Pemulihan yang Lebih Cepat

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 12 Juni 2024


  • Apa itu Metode Persalinan ERACS?
  • Apa Bedanya Metode ERACS dengan Operasi Caesar Biasa?
  • Apa Saja Persiapan Menjelang Persalinan ERACS?
  • Jadi, Mengapa ERACS Bisa Menjadi Alternatif Pilihan untuk Mama? 

Ketika memasuki fase persalinan, akan ada banyak perasaan campur aduk yang muncul. Di satu sisi, Mama pasti sudah tidak sabar untuk bertemu dengan si Kecil yang telah lama dinanti-nantikan. Tapi, Mama mungkin juga merasa gugup, takut, atau bahkan stres menjelang hari-H persalinan. Apalagi setelah mendengar bahwa proses operasi caesar yang menakutkan dan pemulihannya yang lama. Perasaan ini wajar untuk Mama alami, kok. Terutama jika ini adalah pengalaman melahirkan pertama Mama. 

Kabar baiknya, sebagai seorang ibu Mama adalah nakhoda dari perahu Mama sendiri. Maka, Mama memiliki kewenangan penuh untuk menentukan bagaimana Mama ingin melahirkan. Nah untuk menciptakan pengalaman melahirkan yang santai, nyaman, dan positif, metode persalinan ERACS bisa menjadi pilihan yang baik untuk Mama.

Yuk, mari kita simak lebih lanjut tentang metode ERACS dan mengapa ini bisa menjadi solusi yang sangat menjanjikan untuk ibu-ibu yang sedang hamil.

Apa itu Metode Persalinan ERACS?

ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) adalah metode baru yang berfokus untuk meminimalisir nyeri melahirkan dan mempercepat pemulihan setelah operasi caesar.

Metode ini menggunakan serangkaian teknik pembiusan juga pemberian obat pereda nyeri dan kolaborasi antar dokter spesialis untuk meminimalisir rasa sakit sejak sebelum, saat, dan setelah melahirkan. 

Persalinan ERACS dapat mengurangi durasi rawat inap, komplikasi operasi, serta efek samping melahirkan caesar seperti mual muntah serta mengigil karena anestesi spinal, yang akan meningkatkan kenyamanan Mama setelah melahirkan.

Metode ERACS memungkinkan Mama pulih lebih cepat sehingga bisa bergerak dan bangun dari tempat tidur dengan lebih cepat agar bisa memulai proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan skin-to-skin dengan si Kecil lebih awal. Cepatnya pemulihan setelah operasi juga memungkinkan Mama memulai pemberian ASI lebih awal, yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun si Kecil yang lahir Caesar.

Ketika Mama bisa pulih lebih cepat dari operasi, Mama pun bisa lebih fokus merawat bayi di rumah tanpa merasakan efek dari operasi caesar. 

Baca Juga: Mengapa Harus Melahirkan Lewat Operasi Caesar?

Apa Bedanya Metode ERACS dengan Operasi Caesar Biasa?

Metode ERACS dilakukan sama dengan prosedur operasi caesar pada umumnya. Bedanya adalah, ERACS mengutamakan kontrol nyeri serta mengurangi kebutuhan perawatan setelah operasi caesar. Operasi caesar itu sendiri dikenal memiliki risiko komplikasi, seperti nyeri pascaoperasi, infeksi luka, gangguan pencernaan, atau trombosis vena dalam. 

Sementara itu, Metode persalinan ERACS telah terbukti lebih efektif dalam meminimalkan rasa sakit pasca operasi dengan mengurangi banyak manipulasi dalam operasi terhadap tubuh yang menyebabkan nyeri berlebihan, seperti mengeluarkan rahim dan dijahit di dalam.

Melahirkan secara ERACS minim rasa nyeri karena dipengaruhi beberapa faktor seperti:

  • Pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan pereda nyeri non-opioid secara terjadwal, yang biasanya diberikan lewat infus atau obat minum.

  • Pemberian obat nyeri jangka panjang berdosis rendah pada tulang belakang selama operasi.

  • Penyuntikan anestesi menggunakan jarum spinal berukuran kecil.

Strategi di atas dapat mengurangi pemberian obat pereda nyeri berat golong opioid hinggai sebesar 30–50% yang berguna menghilangkan rasa nyeri lebih cepat sekaligus menurunkan risiko komplikasi, seperti kelelahan, sembelit, dan mual muntah pascaoperasi.

Hal lain yang membedakan metode persalinan ERACS dengan operasi caesar biasanya adalah masa pemulihan yang lebih cepat. Secara umum, dengan metode ini Mama dibolehkan pulang ke rumah minimal dalam 2 jam sampai 24 jam setelah caesar. Ini bisa terjadi karena penghentian pemberian cairan infus lebih awal dan pelepasan kateter urine lebih awal.

Metode pembedahan pada persalinan ERACS juga dilakukan dengan pisau bedah yang kecil dan sangat tajam sehingga memungkinkan sayatan pertama langsung mencapai fascia atau selaput otot rahim. Dengan begitu, kerusakan jaringan bisa dikurangi sehingga luka jahitan caesar bisa pulih lebih cepat dan trauma pada kulit juga bisa diminimalisir.

Untuk mencegah rasa sakit dan efek muntah, metode ERACS pun tidak hanya mengandalkan obat-obatan seperti obat antimuntah dan anestesi.

Kenyamanan Mama adalah prioritas utama dalam metode ERACS. Jadi, teknik-teknik lain seperti penggunaan bola yoga, mandi air hangat, pijatan, sampai penyesuaian suhu ruang operasi dan tempat tidur ranap Mama juga direncanakan sedemikian rupa untuk meredakan ketidaknyamanan dan rasa sakit selama persalinan.

Apa Saja Persiapan Menjelang Persalinan ERACS?

Secara garis besar, persiapan melahirkan dengan metode ERACS juga serupa dengan caesar pada umumnya.

Bedanya, metode ERACS membolehkan Mama mengonsumsi makanan ringan hingga 6 (enam) jam sebelum operasi. Bahkan, Mama juga masih bisa minum air putih, jus, atau minuman yang mengandung gula 2 jam sebelum operasi. Segera setelah operasi selesai dan telah sadarkan diri sepenuhnya, Mama juga boleh langsung makan makanan ringan. 

Sementara untuk operasi Caesar biasa, Mama umumnya akan diwajibkan berpuasa atau dilarang untuk makan dan minum apa pun selama 8 jam sebelum operasi.

Adanya simpanan energi “ekstra” dari sebelum dan setelah operasi ini dapat sangat berpengaruh pada kecepatan proses pemulihan tubuh Mama sendiri. Sebaliknya, berpuasa dapat membuat tubuh lemas karena kekurangan energi. Padahal, kunci dari kesembuhan yang optimal setelah operasi adalah adalah tubuh tidak boleh lemas.

Selain itu, persiapan yang juga tidak kalah penting adalah skrining kesehatan. Pada metode ERACS, pemeriksaan kesehatan sebelum operasi sudah bisa dilakukan saat usia kehamilan mencapai 10 hingga 20 minggu jika Mama memilih operasi caesar yang dijadwalkan. Sebelum operasi, Mama juga harus menjalani skrining kesehatan untuk mengetahui apakah terdapat penyakit komorbid atau masalah kekurangan zat besi. 

Yang perlu menjadi catatan, jika dari hasil skrining terdapat indikasi komplikasi penyakit tertentu seperti hipertensi (preeklampsia) dan anemia, Mama mungkin tidak memenuhi syarat untuk menjalani caesar dengan metode ERACS.

Jadi, Mengapa ERACS Bisa Menjadi Alternatif Pilihan untuk Mama? 

ERACS bukan hanya metode persalinan, tapi juga filosofi yang berfokus pada kesejahteraan Mama dan si Kecil. Metode ini memahami bahwa setiap calon ibu adalah individu yang unik dan setiap persalinan adalah perjalanan pribadi. 

ERACS memberikan Mama fleksibilitas terhadap berbagai pilihan untuk membuat pengalaman persalinan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Mama. Dengan begitu, Mama memiliki ruang untuk mengekspresikan diri, mengendalikan situasi, dan merasa dihormati dan didukung selama proses ini.

Iingatlah bahwa Mama pernah tidak sendirian menghadapi persalinan. Jika Mama ingin mempertimbangkan melahirkan secara ERACS, silakan berdiskusi lebih lanjut dengan dokter kandungan Mama.

Ada banyak juga orang yang siap membantu Mama melalui perjalanan ini dengan cinta dan dukungan penuh, termasuk kami di Nutriclub. Nutriclub selalu hadir untuk mendukung, mendampingi, dan merayakan kemenangan Mama di setiap langkah menjadi orang tua juara.

Jadi, yuk, mulai perjalanan indah Mama menjadi orang tua yang Menang Di Setiap Langkah bersama Nutriclub!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/236/enhanced-recovery-after-caesarean-section-eracs
     
  2. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/186/mengenal-operasi-eracs
Artikel Terkait