Loading...
operasi-caesar-kedua
Untuk Mama

5 Persiapan Operasi Caesar Kedua, Apa yang Harus Mama Ketahui?

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 01 November 2021


  • Alasan Persalinan Caesar Kedua
  • Risiko yang Mungkin Terjadi Saat Melahirkan Caesar Kedua
  • Persiapan Operasi Caesar Kedua yang Perlu Mama Ketahui

Mama yang sudah pernah menjalani operasi caesar ketika melahirkan pertama kali mungkin sedang mempertimbangkan melakukan lagi untuk kehamilan yang kedua ini. Salah satu alasannya mungkin karena Mama sudah terbayang apa yang akan terjadi selama operasi.

Meski begitu, tetap saja ada hal-hal yang perlu Mama persiapkan menjelang persalinan caesar kedua. Yuk, ketahui seperti apa persiapan yang harus dilakukan sebelum operasi caesar kedua agar proses persalinan Mama bisa berjalan lancar!

Alasan Persalinan Caesar Kedua

Menurut American Pregnancy Association, sebanyak 90% perempuan yang sebelumnya pernah melahirkan secara sesar bisa dan boleh melahirkan normal untuk kehamilan kedua. Namun, melahirkan normal setelah caesar umumnya hanya dapat dilakukan bila Mama sudah berkonsultasi dengan dokter dan dipastikan memenuhi syarat-syarat Vaginal Birth After Caesarean (VBAC).

Sebab, mungkin ada risiko robek yang dapat terjadi bila yang terdapat dinding rahim sudqah memiliki luka bekas operasi caesar sebelumnya. Risiko ini sebenarnya jarang terjadi, tapi merupakan kejadian cukup serius dan membutuhkan penanganan operasi segera.

Maka, umumnya operasi caesar kedua akan disarankan dokter untuk menghindari risiko rahim robek yang mungkin terjadi pada persalinan normal setelah caesar. 

Di luar dari risiko robeknya rahim, ada beberapa alasan lain yang mungkin melatarbelakangi anjuran dokter agar Mama kembali melahirkan secara caesar untuk kehamilan berikutnya: 

  • panggul Mama kecil.

  • bayi dalam kandungan berukuran besar. 

  • plasenta yang menutupi jalan lahir.

  • ada abnormalitas pada bayi.

  • bayi sungsang.

  • kondisi kesehatan tertentu (tekanan darah tinggi saat kehamilan, gangguan detak jantung pada ibu, uterus tinggi risiko robek, persalinan terhambat).

Risiko yang Mungkin Terjadi Saat Melahirkan Caesar Kedua

Sebetulnya, tidak ada batas maksimal operasi caesar. Tapi sebaiknya tidak dilakukan lebih dari tiga kali karena operasi caesar kedua memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Terlalu sering melahirkan dengan operasi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi.

Adapun beberapa risiko yang mungkin dapat terjadi adalah sebagai berikut:

1. Masalah Plasenta

Operasi caesar yang dilakukan berulang kali dapat meningkatkan risiko munculnya masalah pada plasenta di kehamilan berikutnya, seperti plasenta tumbuh terlalu dalam di dekat bekas luka caesar pada dinding rahim (plasenta akreta) atau plasenta menutupi jalan lahir bayi (plasenta previa).

Kedua kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, perdarahan berlebihan, hingga operasi pengangkatan rahim (histerektomi).

2. Komplikasi Berkaitan dengan Perlengketan

Jaringan fibrosis atau parut yang terbentuk setelah operasi dapat menyebabkan perlengketan pada organ lain seperti pada usus maupun kandung kemih. Hal ini menyebabkan operasi caesar yang lebih sulit dan meningkatkan risiko perdarahan.

3. Komplikasi pada Sayatan

Risiko terjadinya komplikasi pada sayatan seperti hernia dapat meningkat seiring dengan banyaknya operasi caesar yang Mama jalani.

Meski begitu, tentu saja risiko operasi caesar kedua tidak selalu terjadi. Sebuah penelitian mengemukakan bahwa operasi caesar yang dilakukan pada usia kehamilan 39 minggu memiliki risiko yang lebih rendah bagi Mama dan si Kecil.

Selain itu, waktu kehamilan yang terjadi kurang dari enam bulan dari operasi caesar terakhir memiliki risiko robeknya rahim.

Menggunakan kontrasepsi di antara kehamilan dapat membantu mengurangi risiko ini. Namun, jarak kehamilan lebih dari 5-10 tahun juga dikaitkan dengan peningkatan risiko yang kurang baik. Sehingga dapat disimpulkan perencanaan kehamilan berikutnya dapat menurunkan risiko dalam kehamilan.

Maka dari itu, keputusan untuk menentukan metode persalinan merupakan hal yang penting didiskusikan oleh Mama dengan dokter kandungan. Dengan demikian, dokter dapat memberikan saran berdasarkan pertimbangan keuntungan dan risiko dari prosedur yang dipilih.

Baca Juga: Efek Operasi Caesar Terhadap Sistem Kekebalan Tubuh Anak

Persiapan Operasi Caesar Kedua yang Perlu Mama Ketahui

Pengalaman persalinan pertama tentunya akan lebih mempersiapkan Mama untuk operasi caesar kedua. Namun, ada beberapa hal yang perlu Mama ketahui dan persiapkan lagi untuk operasi caesar kedua, yaitu:

1. Puasa Sehari Sebelum Operasi

Persiapan sebelum operasi caesar ini biasanya diinstruksikan dokter untuk Mama lakukan 8-12 jam sebelum pembedahan dilakukan. Tujuannya adalah untuk menghindari kemungkinan mual dan muntah-muntah, hingga komplikasi paru-paru.

Minum air putih sampai 2 jam sebelum operasi dilakukan masih diperbolehkan. Namun, Mama benar-benar tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman apa pun menjelang 2 jam sebelum operasi.

2. Jangan Mencukur Rambut Kemaluan

Melansir dari Mayo Clinic, mencukur rambut kemaluan dapat meningkatkan risiko infeksi setelah persalinan caesar. Langkah ini juga bertujuan untuk menjaga kebersihan selama masa pemulihan pasca operasi caesar.

Jika Mama perlu mencukur rambut kemaluan, sebaiknya minta bantuan perawat atau dokter sebelum tindakan pembedahan, ya. Jangan melakukannya sendiri tanpa pengawasan tenaga ahli.

3. Mandi dengan Sabun Khusus

Di malam atau pagi hari sebelum menjalani operasi caesar, dokter atau perawat di rumah sakit biasanya akan meminta Mama agar mandi menggunakan sabun khusus antiseptik. 

Persiapan operasi caesar kedua ini bertujuan untuk membunuh bakteri di kulit dan menurunkan risiko infeksi akibat tindakan pembedahan.

4. Diskusikan Mengenai Tipe Anestesi

Dokter akan menjelaskan tipe anestesi terbaik yang akan dipilih sesuai dengan indikasi medis Mama untuk memastikan kenyamanan Mama selama prosedur operasi berlangsung. 

Tipe anestesi yang bisa menjadi pilihan adalah anestesi spinal dan anestesi umum. Anestesi spinal adalah pilihan anestesi yang paling umum digunakan untuk operasi caesar terencana. Anestesi dilakukan dengan menyuntikkan obat melalui celah pada tulang punggung. Tipe anestesi ini dapat menghilangkan rasa sakit dari bagian dada hingga kaki. 

Namun, Mama tetap sadar dan dapat bernapas secara normal. Sementara itu, anestesi umum umumnya digunakan bila si Kecil perlu dilahirkan segera. Selama operasi Mama akan tertidur dan bernapas dengan bantuan masker oksigen. 

5. Konsultasi ke Dokter 

Untuk operasi caesar yang kedua, umumnya proses penyembuhan luka bekas operasi  cenderung lebih lama sehingga menyebabkan rasa nyeri yang lebih terasa.

Selain itu, efek obat  yang diberikan setelah operasi serta ukuran sayatan juga dapat berpengaruh pada tingkat rasa nyeri Mama. Maka, sama seperti caesar yang pertama, Mama juga akan menginap dulu di rumah sakit selama 3-5 hari sampai kondisi tubuh Mama lebih stabil dan mulai bisa lebih nyaman bergerak. 

Setelah efek anestesi menghilang, Mama mungkin akan merasakan nyeri di area bekas sayatan.

Namun, tidak perlu khawatir karena Mama bisa bertanya kepada dokter sedetail mungkin mengenai bagaimana cara mengelola rasa sakit dan pemulihan pasca operasi caesar kedua. Umumnya, dokter akan memberikan obat pereda nyeri untuk meredakan rasa sakit yang ditimbulkan. 

Baca Juga: Tips Meredakan Rasa Takut dan Cemas Jelang Persalinan

Operasi caesar memang membutuhkan persiapan khusus, baik sebelum maupun setelah persalinan. Saat memeriksakan kehamilan, dokter biasanya akan memberikan saran metode persalinan terbaik dan paling aman untuk Mama berdasarkan kondisi tubuh dan kandungan. 

Untuk membekali diri, Mama bisa download e-book persiapan Caesar  dan dapatkan informasi lengkap yang akan membantu Mama agar lebih siap menjelang hari-H persalinan dan merawat si Kecil yang lahir caesar.

Semoga proses persalinan caesar kedua berjalan lancar ya, Ma!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Watson, S. (2021, December 8). 6 Tips for a Fast C-Section Recovery. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/pregnancy/c-section-tips-for-fast-recovery#rest
  2. Is there a limit to how many C-sections a person can have? (2022). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/c-section/expert-answers/c-sections/faq-20058380#:~:text=Each%20repeat%20C%2Dsection%20is,Problems%20with%20the%20placenta.
  3. C-section - Mayo Clinic. (2022). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/c-section/about/pac-20393655
  4. Multiple C-Sections. (2021, April 7). University of Utah Health | University of Utah Health. https://healthcare.utah.edu/womenshealth/pregnancy-birth/multiple-c-sections
Artikel Terkait