Loading...
tips-pemulihan-luka-jahit-persalinan_large
Untuk Mama

8 Cara Merawat Luka Bekas Jahitan Operasi Caesar

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Seperti Apa Tanda Jahitan Operasi Caesar Mulai Pulih? 
  • Tips Merawat Bekas Luka Jahitan Caesar agar Cepat Pulih
  • Seperti Apa Ciri-Ciri Luka Jahitan Caesar yang Terinfeksi?
  • Cara Mengobati Bekas Jahitan Caesar yang Terinfeksi

Setelah operasi sesar, pasti akan ada bekas jahitannya. Agar cepat sembuh dan tidak bermasalah, bekas jahitan caesar harus dirawat sampai benar-benar kering. Penting juga untuk Mama mengetahui tanda-tanda saat bekas jahitan operasi caesar mengalami infeksi.

Berapa Lama Luka Bekas Jahitan Caesar Akan Sembuh?

Umumnya luka bekas jahitan caesar butuh waktu sekitar 6 minggu sampai 3 bulan untuk menutup dan benar-benar sembuh. Sementara untuk jahitan di bagian dalam (jahitan rahim) biasanya membutuhkan waktu sekitar hingga 3 bulan atau lebih sampai benar-benar bisa sembuh.

Namun, setiap ibu memiliki kondisi yang berbeda-beda. Jadi, berapa lama luka operasi bisa sembuh setelah melahirkan mungkin bisa berbeda-beda bagi setiap ibu.

Satu hal yang paling penting, pastikan telaten merawat dan menjaga kebersihan di sekitar jahitan supaya luka bisa cepat kering dan pulih tanpa risiko infeksi.

Seperti Apa Tanda Jahitan Operasi Caesar Mulai Pulih? 

Untuk melahirkan secara caesar, dokter bedah akan membuat sayatan horizontal di perut bagian bawah dekat tulang kemaluan. Panjang sayatan biasanya sekitar 10–15 cm yang akan ditutup dengan jahitan.

Bekas jahitan awalnya akan memiliki panjang sekitar 10-20 cm dan berwarna kemerahan. Kemudian seiring waktu, bekas luka akan memudar dan tampak menyusut. Lambat laun warnanya pun akan mengikuti warna kulit tubuh bagian sekitarnya. 

Jika Mama memiliki kulit yang cenderung gelap, jaringan parut ini bisa memudar dan meninggalkan bekas warna kecokelatan atau putih. Perubahan tampilan inilah yang menjadi tanda awal jahitan mulai pulih.

Selama proses penyembuhannya, area kulit bekas jahitan juga mungkin terasa ba’al, gatal, atau kesemutan yang akan menghilang seiring waktu.

Rasa gatal bisa muncul karena saraf di daerah bekas luka jahitan caesar mengalami proses penyatuan.

Sebaiknya, Mama jangan menggaruk luka saat gatal, ya, sebab justru dapat membuat sensasinya bertambah parah dan memperlama proses penyembuhan.

Baca Juga: Tips Perawatan Diri Setelah Melahirkan Caesar

Tips Merawat Bekas Luka Jahitan Caesar agar Cepat Pulih

Guna mempercepat proses penyembuhan dan menghindari risiko infeksi, Mama harus memahami cara merawat luka jahitan caesar yang bisa dilakukan di rumah. Berikut penjelasannya:

1. Perbanyak Istirahat

Sibuk merawat bayi baru lahir setelah persalinan sambil mengerjakan pekerjaan rumah mungkin bisa membuat Mama merasa kelelahan dan kurang tidur. Namun, jangan sampai melewatkan waktu istirahat ya, Ma. 

Sebab, istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas fisik dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka.

Jadi setiap ada celah waktu untuk istirahat, lebih baik pergunakan waktu luang ini untuk tidur, ya!

2. Sering-Sering Ganti Posisi

Walaupun Mama disarankan untuk membatasi aktivitas fisik, bukan berarti Mama harus diam saja di tempat tidur atau sofa rumah. 

Cobalah bergerak sedikit demi sedikit, seperti berpindah posisi dari berbaring atau duduk menjadi berdiri. Mama juga bisa berjalan di sekitar rumah secara perlahan. 

Latihan fisik ini ternyata dapat meningkatkan aliran darah ke area panggul sehingga membantu mempercepat proses penyembuhan, sekaligus mengurangi risiko Mama mengalami trombosis vena dalam (penggumpalan darah yang terjadi di dalam pembuluh darah vena bagian dalam) pasca persalinan.

Tapi jika ingin berolahraga, Mama perlu bersabar terlebih dulu sampai dokter mengizinkan Mama sudah boleh berolahraga dan menjalani aktivitas fisik seperti biasa. 

Nantinya bila sudah terbiasa dan sedikit lebih kuat, mulailah berjalan-jalan di sekitar komplek rumah sambil membawa si Kecil. 

4. Rutin Bersihkan dan Keringkan Luka

Supaya tidak menjadi sarang pertumbuhan bakteri, area bekas luka jahitan perlu rutin dibersihkan. Caranya cukup dengan mencucinya pakai air bersih dan sabun. Kemudian, segera keringkan luka menggunakan handuk bersih. Jangan sampai membiarkan area jahitan terus-terusan lembap atau basah karena kondisi ini bisa memicu bakteri berkembang biak

Setelah dikeringkan, ganti perbannya untuk menutup luka supaya tidak terekspos oleh lingkungan luar. Selalu ganti perban secara rutin ya, Ma. 

5. Jangan Pakai Pakaian Ketat

Pakaian ketat hanya akan menutup luka sehingga membuat bekas jahitan caesar lebih sulit untuk kering dan sembuh. 

Jadi, hindari memakai pakaian ketat, dan pilihlah pakaian longgar agar luka memiliki ruang untuk bernapas dan tidak mudah bergesekan dengan luka jahitan.

Selain itu, pastikan Mama mengganti pembalut secara teratur. Pastikan juga area kewanitaan selalu bersih dan kering ya, Ma. 

6. Konsumsi Obat Pereda Nyeri

Selama beberapa hari setelah operasi caesar, Mama mungkin akan merasakan nyeri di area bekas jahitan caesar. Sebenarnya kondisi ini umum terjadi dan akan hilang dengan sendirinya seiring masa pemulihan.

Akan tetapi, bila nyeri yang dirasakan menyebabkan rasa tidak nyaman, dokter umumnya akan memberikan obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk mengurangi rasa nyeri yang muncul.

7. Penuhi Makanan Sehat dan Bergizi

Tahukah Mama? Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, seperti protein dan serat, secara teratur selama menyusui dan setelah persalinan dapat membantu mempercepat proses pemulihan bekas jahitan operasi caesar. 

Jangan lupa memperbanyak asupan cairan tubuh, terutama air putih, Ma. Ini bertujuan untuk memacu produksi air susu ibu (ASI) sekaligus mencegah sembelit (konstipasi). 

8. Oleskan Losion Anti-infeksi

Nah, untuk menenangkan kulit yang gatal, Mama bisa mengoleskan salep atau krim anti-infeksi di area kulit bekas luka sesar. Mama juga bisa mengoleskan lotion pada area kulit yang gatal.

Untuk mengatasi rasa gatal akibat luka jahitan caesar yang mulai pulih sekaligus untuk mencegah pembengkakan, Mama dapat melakukan kompres es yang dibungkus handuk ke area kulit tersebut selama sekitar lima hingga 10 menit.

Baca Juga: Mama Ingin Kembali Langsing Setelah Melahirkan? Simak Tipsnya

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan Mama agar memeriksa luka bekas jahitan caesar ke dokter guna melihat perkembangan penyembuhannya. Pada kesempatan ini, jangan ragu untuk bertanya mengenai kondisi Mama kepada dokter, ya.

Seperti Apa Ciri-Ciri Luka Jahitan Caesar yang Terinfeksi?

Luka bekas jahitan yang tidak dirawat dengan benar sangat berisiko mengalami infeksi karena pertumbuhan bakteri di area tersebut. Infeksi dapat muncul segera setelah melahirkan atau selama proses pemulihan berlangsung. 

Risiko infeksi pada jahitan caesar cenderung lebih rentan terjadi pada Mama yang mengidap obesitas, diabetes, penyakit autoimun, dan mengalami komplikasi selama kehamilan (termasuk hipertensi saat hamil, banyak mengalami perdarahan selama operasi, pernah mengalami operasi caesar sebelumnya).

Adapun ciri dan tanda bekas jahitan caesar mengalami infeksi adalah: 

  • Perut terasa sakit parah.

  • Kemerahan dan pembengkakan di area bekas jahitan. 

  • Keluar nanah dari luka jahitan.

  • Nyeri di area bekas jahitan yang semakin memburuk dan tidak kunjung hilang.

  • Demam lebih dari 38 derajat Celsius.

  • Nyeri saat buang air kecil.

  • Keputihan berbau tidak sedap.

  • Perdarahan berlebihan dari vagina, setidaknya dalam waktu satu jam setelah melahirkan.

  • Muncul gumpalan darah. 

  • Kaki bengkak dan terasa nyeri.

Jika Mama mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya segera periksakan bekas luka jahitan caesar ke dokter agar segera mendapat penanganan lebih lanjut.

Mama juga bisa berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin apabila jahitan caesar terasa terlalu kencang dan Mama khawatir terjadi infeksi.

Cara Mengobati Bekas Jahitan Caesar yang Terinfeksi

Bila luka bekas jahitan operasi caesar Mama sudah terlanjur terkena infeksi, jangan panik dulu, Ma. Karena masih ada cara untuk mengobatinya. 

Apabila infeksi bekas jahitan caesar masih tergolong ringan, dokter mungkin akan memberikan atau meresepkan antibiotik. 

Sementara itu, jika infeksi luka jahitan caesar tergolong parah dokter mungkin akan melakukan tindakan pembedahan kecil. Tujuannya adalah untuk menghilangkan penyebab infeksi dan cairan (nanah) di dalamnya. 

Prosedur umumnya dilakukan dengan membuka sayatan di seluruh area yang terinfeksi, Ma, kemudian mengeringkan nanahnya.

Dokter akan membersihkan area tersebut dengan sangat hati-hati, lalu memberikan cairan antiseptik beserta kain kasa sebagai pembalutnya.

Luka bekas jahitan caesar dapat ditutup kembali atau dibiarkan terbuka sampai sembuh dengan sendirinya, tergantung dari kondisi Mama sendiri.

Setelah itu, luka bekas jahitan caesar perlu diperiksa secara teratur untuk memastikan proses penyembuhannya berjalan dengan baik.

Baca Juga: Cara Menentukan Jarak Kehamilan Setelah Sesar agar Tidak Terlalu Dekat

Untuk informasi lebih lanjut, Mama juga bisa download E-book Panduan Pasca Melahirkan Caesar eksklusif dari MyNutriclub.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Healthline. https://www.healthline.com/health/pregnancy/c-section-tips-for-fast-recovery. Diakses pada 12 Oktober 2022.
     
  2. Healthline. https://www.healthline.com/health/pregnancy/post-cesarean-wound-infection#treatment. Diakses pada 12 Oktober 2022. 
     
  3. NHS. https://www.nhs.uk/conditions/caesarean-section/recovery/. Diakses pada 12 Oktober 2022. 
     
  4. What to Expect. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/c-section-scars#itching. Diakses pada 12 Oktober 2022. 
     
  5. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323229#9-tips-for-a-faster-recovery. Diakses pada 12 Oktober 2022. 
     
  6. Baby Center. https://www.babycenter.com/baby/postpartum-health/c-section-recovery_221. Diakses pada 12 Oktober 2022.
     
Artikel Terkait