Loading...
Perawatan setelah melahirkan - Nutriclub
Untuk Mama

Panduan Lengkap Perawatan Setelah Melahirkan

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 14 April 2021


  • Panduan Perawatan Setelah Melahirkan di Masa Nifas
  • Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Melahirkan?

Perawatan setelah melahirkan berperan penting untuk mempercepat pemulihan kondisi kesehatan Mama. 

Setelah melalui persalinan, baik secara normal atau caesar, biasanya Mama akan melalui periode pemulihan yang disebut masa nifas. Secara umum, nifas berlangsung selama 4-6 minggu. Namun, pemulihan pasca caesar biasanya bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan.

Lantas, seperti apa perawatan yang perlu Mama perhatikan setelah melahirkan, baik itu via Caesar atau secara normal? Cari tahu informasi lengkapnya di artikel ini!

Panduan Perawatan Setelah Melahirkan di Masa Nifas

Masa nifas adalah waktunya Mama memanfaatkan cuti melahirkan dengan baik untuk mempererat bonding dengan bayi, serta belajar menyusui dan merawat bayi yang baru lahir. Namun, perlu diingat bahwa bukan hanya bayi yang memerlukan perhatian setelah kelahirannya.

Masa nifas juga sangat penting untuk menjalani perawatan setelah melahirkan agar tubuh Mama bisa pulih ke kondisi semula seperti sebelum hamil. 

Agar Mama lebih fokus pada proses pemulihan, berikut adalah panduan perawatan setelah melahirkan normal:

1. Perawatan Nyeri Vagina Setelah Melahirkan

Dalam proses melahirkan normal, perineum (area kulit di antara vagina dan rektum) dapat meregang, mengalami robekan, atau dibuat sayatan episiotomi untuk memungkinkan bayi lahir. 

Pada Mama yang melahirkan lewat Caesar, nyeri perineum juga bisa terjadi tergantung pada berapa lama Mama mengejan sebelum menjalani operasi dan apakah kepala bayi hampir mencapai puncaknya.

Peregangan, sobekan, atau sayatan pada area perineum akan dijahit kembali oleh dokter. Jahitan di perineum ini biasanya perlu waktu hingga enam minggu untuk sembuh sepenuhnya.

Jadi selama masa nifas, hindari menyentuh jahitan tersebut dan segera hubungi dokter jika terjadi rasa nyeri atau keluar cairan dari area jahitan.

Berikut adalah beberapa cara perawatan setelah melahirkan untuk meredakan nyeri vagina selama masa nifas:

  • Tempelkan kompres dingin di area perineum untuk membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak.

  • Duduk dengan beralas bantal untuk mengurangi tekanan pada perineum.

  • Bersihkan area vagina dan perineum dengan botol semprot berisi air hangat setelah buang air kecil. Tepuk-tepuk lembut untuk mengeringkan area tersebut.

  • Setelah buang air besar, gunakan waslap bersih dan mengusap dari depan ke belakang untuk mengurangi rasa sakit. Membilas dari depan ke belakang juga membantu mencegah kemungkinan infeksi.

2. Perawatan Perdarahan Setelah Melahirkan

Perdarahan setelah melahirkan (juga disebut lokia) adalah hal yang normal di persalinan normal atau operasi caesar. Cairan keputihan juga mungkin keluar bersamaan dengan lokia dan mungkin akan keluar paling banyak di 10 hari pertama setelah melahirkan.

Perdarahan terjadi karena plasenta lepas dari dinding rahim yang sarat pembuluh darah. Ketika plasenta terlepas, pembuluh darah ikut robek sehingga memicu perdarahan.

Lokia umumnya akan terus keluar selama 4–6 minggu setelah melahirkan. Pada 1-2 hari pertama setelah bersalin, perdarahan biasanya berwarna merah cerah. Selama beberapa hari berikutnya, perdarahan perlahan-lahan akan berkurang dan berubah warna menjadi merah muda atau coklat dan kemudian menjadi warna krem.

Tidak ada yang perlu dilakukan untuk mengobati atau menghentikan lokia. Ini adalah bagian normal dari proses pemulihan tubuh pascamelahirkan. Namun, Mama dapat menggunakan pembalut khusus bersalin untuk menampung aliran darahnya.

Jangan menggunakan tampon atau memasukkan apa pun ke dalam vagina untuk mencoba menghentikan pendarahan setelah melahirkan. Tampon justru akan membawa bakteri ke dalam vagina yang menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Bolehkah Berhubungan Seks Setelah Melahirkan?

3. Mengatasi Sembelit Setelah Melahirkan

Sembelit juga sering menjadi efek samping umum pascapersalinan. Sembelit dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi sebelum, selama, dan setelah Mama melahirkan, antara lain:

  • Menjalani persalinan caesar: butuh waktu 3 hingga 4 hari agar sistem pencernaan Mama mulai berfungsi normal kembali setelah operasi mayor, termasuk operasi caesar.

  • Kerusakan pada sfingter anal atau otot dasar panggul akibat peregangan perineum selama persalinan normal dapat mempersulit tubuh untuk buang air besar secara efisien.

  • Dehidrasi: Kekurangan air dalam tubuh karena tidak minum air selama persalinan dan/atau jika Anda muntah atau kehilangan darah dapat memperlambat proses pembuangan feses dalam tubuh.

Untuk mengatasi sembelit setelah melahirkan, Mama disarankan untuk memperbanyak asupan air putih dan mengonsumsi makanan tinggi serat seperti pir, stroberi, alpukat, oat, apel, pisang, dan wortel.

Biasanya, Mama akan diberikan obat pelunak feses setelah melahirkan di rumah sakit dan dibawa pulang setelah keluar untuk mencegah dan/atau mengobati sembelit. Terutama jika Mama mengalami robekan perineum parah (derajat ketiga atau keempat).

4. Mengatasi Ambeien Setelah Melahirkan 

Mengalami ambeien setelah melahirkan adalah hal yang normal dan sangat umum. Kondisi ini terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di rektum setelah mengalami tekanan besar dari pertumbuhan rahim dan efek mengejan melahirkan.

Selain itu, jika Mama mengalami episiotomi, Mama mungkin merasa takut buang air besar akan "merusak" jahitannya sehingga menghindari ke kamar mandi dan memicu sembelit.

Untuk mengatasi ambeien setelah melahirkan, Mama bisa coba merendam area anus dalam air hangat selama 10 hingga 15 menit untuk 2-3 kali sehari. Selain itu, Mama bisa coba oleskan cairan witch hazel pada area anus untuk meredakan nyeri dan gatal di area anus.

5. Merawat Payudara Setelah Melahirkan

Dalam 3-4 hari pertama setelah melahirkan, payudara Mama akan memproduksi kolostrum, cairan ASI pertama yang kaya nutrisi untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan bayi Anda. Setelah itu, payudara Anda akan membengkak karena terisi ASI.

Berikut ini cara perawatan payudara setelah melahirkan:

  • Kenakan bra menyusui yang nyaman dengan kawat penyangga yang baik untuk menopang payudara.

  • Mandi air hangat atau usap payudara dengan kain waslap hangat untuk membantu aliran ASI.

  • Pompa atau peras ASI dengan tangan sebelum menyusui untuk melunakkan payudara jika si Kecil kesulitan menyusu karena payudara Mama membengkak.

  • Rutin menyusui atau memompa ASI untuk meredakan pembengkakan dan nyeri.

  • Letakkan waslap dingin di payudara di sela-sela waktu menyusui untuk membantu mengurangi pembengkakan.

  • Hindari menggosok payudara, karena tindakan ini hanya akan merangsang produksi lebih banyak ASI dan dapat menyebabkan iritasi.

Baca Juga: Kenali Mastitis, Pembengkakan Payudara Penyebab ASI Sulit Keluar

6. Mengatasi Masalah Buang Air Kecil Setelah Melahirkan

Perawatan setelah melahirkan yang juga tak kalah penting adalah seputar kebiasaan buang air kecil. Ada beberapa alasan mengapa Mama bisa susah buang air kecil setelah melahirkan.

Terkadang merasa takut nyeri jahitan caesar kambuh dapat menyebabkan Mama tanpa sadar mengencangkan otot dasar panggul, yang pada akhirnya ikut menahan buang air kecil.

Efek anestesi serta proses mengejan untuk mendorong bayi lahir keluar saat persalinan normal juga dapat menyebabkan kelumpuhan atau efek mati rasa sementara yang dapat membuat sulit buang air kecil.

Penting untuk memperbanyak asupan cairan setelah melahirkan, terutama jika Mama sedang menyusui. Ini akan membantu memproduksi lebih banyak urin. Cobalah juga untuk mandi air hangat.

Jika buang air kecil terasa sulit dan nyeri selama berhari-hari, dokter mungkin akan merekomendasikan tes infeksi saluran kemih atau meminta persetujuan Mama untuk memasang kateter di kandung kemih. 

Di sisi lain, beberapa Mama mungkin justru mengalami kondisi yang dinamakan inkontinensia urine yang menyebabkan kesulitan menahan buang air kecil karena hilangnya kontrol otot kandung kemih. Akibatnya, Mama mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes urin saat bersin, tertawa, atau batuk. 

Perawatan setelah melahirkan untuk meredakan kondisi ini adalah dengan mengenakan pembalut dan melakukan senam otot dasar panggul (kegel).

Saat melakukan kegel, Mama dapat membayangkan seperti sedang duduk di atas bola dan kemudian mengencangkan otot panggul seolah-olah sedang mengangkat bola tersebut. 

Latihan ini bisa diulang selama tiga detik, diikuti dengan istirahat selama tiga hitungan. Disarankan untuk melakukan latihan kegel sebanyak 10 hingga 15 kali berturut-turut, minimal tiga kali sehari. 

7. Perawatan Jahitan Luka Bekas Caesar

Jika Mama melahirkan lewat caesar, pemulihan jahitan pada bekas luka caesar bisa membutuhkan 6 minggu hingga 3 bulan sampai menutup dan benar-benar sembuh.

Pada awalnya, bekas luka akan terlihat merah, tetapi lama-kelamaan, warnanya akan memudar. Maka, cara merawat bekas luka operasi caesar harus dilakukan dengan hati-hati supaya tidak menimbulkan infeksi.

Berikut langkah-langkahnya:

  • Bersihkan area jahitan dengan air bersih dan sabun. Kemudian, keringkan menggunakan handuk bersih dengan cara ditepuk-tepuk lembut. Jangan biarkan area jahitan lembap karena kondisi ini bisa memicu bakteri berkembang biak.

  • Pilih pakaian yang longgar dan nyaman, khususnya celana dalam berbahan katun.

  • Minum ibuprofen atau paracetamol jika diperlukan untuk mengurangi rasa sakit. Sebagian besar obat pereda nyeri umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui.

  • Oleskan salep atau krim anti-infeksi di area kulit bekas luka sesar atau area kulit di sekitar jahitan yang terasa gatal.

  • Tempelkan kompres es yang dibungkus handuk ke area kulit tersebut selama sekitar lima hingga 10 menit untuk  mengatasi rasa gatal akibat luka jahitan caesar yang mulai pulih sekaligus untuk mencegah pembengkakan. Jangan lupa keringkan kulit setelah ditempel kompres agar tidak lembap.

  • Pegang bagian perut ketika sedang bersin, batuk, atau tertawa untuk mengurangi tekanan di area bekas luka.

  • Manfaatkan bantalan pemanas atau kain hangat untuk meredakan rasa nyeri di sekitar area bekas operasi.

8. Mencegah Penggumpalan Darah

Jika Mama memutuskan caesar, gumpalan darah adalah salah satu efek samping pascaoperasi caesar yang mesti diperhatikan. Namun, bekuan darah juga dapat terjadi setelah persalinan normal. 

Mengeluarkan gumpalan darah adalah hal yang biasa terjadi setelah melahirkan. Dalam 24 jam pertama setelah lahir, gumpalan mungkin berukuran sebesar bola golf atau lebih besar. Gumpalan darah akan mengecil dan lebih jarang terjadi karena pendarahan berkurang dalam beberapa hari pertama.

Untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah, cobalah tetap bergerak aktif semampu yang Mama sebagai bagian dari rutinitas perawatan setelah melahirkan.

Jika Mama sudah duduk atau berbaring dalam waktu lama, gerakkan kaki atau jalan kaki di dalam rumah setiap 1-2 jam. Aktivitas ringan seperti berjalan kaki setiap hari dapat membantu mengurangi risiko penggumpalan darah di kaki, yang seringkali dapat terjadi setelah operasi.

Jangan lupa juga minum banyak cairan. Mama disarankan untuk minum air hingga 12-13 gelas setiap hari selama masa nifas dan menyusui. Jika gumpalan darah tidak mereda atau semakin memburuk, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.

Baca Juga: Tips Perawatan Setelah Operasi Caesar agar Jahitan Cepat Pulih 

9. Mencoba Berbagai Posisi Menyusui

Perawatan setelah melahirkan caesar juga terkait dengan posisi menyusui bayi. Untuk mengurangi rasa nyeri di area bekas luka caesar, Mama bisa menyusui bayi dengan cara berbaring miring. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Berbaringlah miring, dan letakkan bayi menghadap payudara.

  2. Pegang bagian belakang tubuh bayi dengan satu tangan.

  3. Dengan tangan yang lain, pegang payudara dan arahkan puting ke arah bibir bayi.

  4. Setelah bayi mulai menyusu, gunakan satu tangan untuk menopang kepala Mama dan tangan yang lain untuk memberikan dukungan tambahan pada bayi.

10. Sempatkan Waktu untuk Beristirahat

Salah satu perawatan setelah melahirkan yang paling penting adalah menyempatkan waktu tidur untuk istirahat. Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting untuk membantu pemulihan pasca melahirkan dan memiliki energi untuk merawat bayi baru lahir.

Mama disarankan tidur dengan berbaring terlentang atau menyamping setelah melahirkan, karena hal ini membantu menghilangkan stres tekanan pada dasar panggul dan memungkinkannya pulih lebih cepat. 

Para ahli juga merekomendasikan Mama menyempatkan tidur setidaknya tujuh jam tiap hari setelah melahirkan. Cobalah untuk tidur lebih awal, katakanlah, selama 1 minggu pertama pascapersalinan. Juga cobalah untuk ikut tidur saat si Kecil tidur, meski saran ini mungkin sudah terdengar usang dan klise.

Jika Mama tidak bisa memejamkan mata saat hendak tidur, lakukan sesuatu yang menenangkan selama setengah jam sebelumnya, seperti berendam di air hangat.

Baca Juga: 7 Tips Mengelola Waktu bagi Mama Baru

11. Mencegah Depresi Pasca Persalinan

Perubahan suasana hati setelah melahirkan adalah hal yang umum sebagai respons alami tubuh terhadap perubahan hormonal dan penyesuaian dengan peran baru sebagai Mama.

Namun jika gejolak emosi cepat berubah dan sangat drastis, hingga mungkin muncul perasaan nelangsa, putus asa, dan kehilangan nafsu makan, waspadai gejala depresi pascapersalinan.

Perlu diingat bahwa depresi pascapersalinan bukanlah sesuatu yang bisa diatasi sendirian. Sharing perasaan dengan pasangan atau orang-orang terdekat, seperti teman dan keluarga, bisa menjadi langkah pertama yang sangat membantu.

Selain itu, jangan ragu menyempatkan waktu me-time sebagai perawatan setelah melahirkan untuk mengisi ulang energi. Misalnya dengan pergi ke cafe, menonton bioskop, atau jalan-jalan ke taman kota. Minta bantuan baby sitter untuk bergantian mengurus bayi sementara selama Mama me-time.

Jika gejala depresi pascapersalinan berlanjut atau semakin parah, segera mencari bantuan profesional seperti dokter, psikolog, atau konselor untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Baca Juga: Waspada Baby Blues, Perasaan Sedih Setelah Melahirkan

Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Melahirkan?

Selain melakukan perawatan setelah melahirkan, ada beberapa hal yang perlu Mama hindari juga untuk memastikan kesehatan dan pemulihan yang optimal. Berbagai pantangan pascamelahirkan yang harus Mama tahu antara lain:

  • Mengangkat sesuatu yang lebih berat dari bayi, terutama bagi Mama yang melakukan operasi caesar

  • Sering naik turun tangga selama masa penyembuhan.

  • Berhubungan seksual. Dokter biasanya menyarankan menunggu sekitar 4-6 minggu sebelum berhubungan seksual untuk mengurangi risiko infeksi dan perdarahan.

  • Diet setelah melahirkan sebaiknya dihindari. Sebab, saat menyusui, tubuh memerlukan 450 hingga 500 kalori ekstra setiap hari untuk mendukung produksi ASI. 

  • Hindari penggunaan tampon atau menstrual cups, karena dapat meningkatkan bakteri dan infeksi pada bekas luka. Gunakan pembalut bersalin sebagai alternatif yang lebih aman.

Demikian penjelasan lengkap seputar perawatan setelah melahirkan baik melalui operasi caesar maupun normal. Yang terpenting, selalu jalani pemeriksaan rutin ke dokter agar pemulihan pascapersalinan semakin optimal.

Mama juga bisa konsultasi dengan Nutriclub Expert Advisor yang siap 24/7 menjawab pertanyaan Mama terkait perawatan setelah melahirkan dan tips mengasuh bayi baru lahir.

Semoga artikel ini membantu, dan selamat menjalani peran sebagai Mama untuk si Kecil, Ma!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Levine, H. (2017, June 16). Vaginal Delivery Recovery. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/recovery-vaginal-delivery
  2. ‌After vaginal delivery - in the hospital: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2021). Medlineplus.gov. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000629.htm
  3. ‌What moms can expect after a vaginal delivery. (2022). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/postpartum-care/art-20047233
  4. ‌Recovering From Delivery (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2018). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/recovering-delivery.html
  5. ‌NHS Choices. (2023). Recovery - Caesarean section. https://www.nhs.uk/conditions/caesarean-section/recovery/
  6. ‌5 changes to expect after a C-section. (2022). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/c-section-recovery/art-20047310
  7. ‌Levine, H. (2017, June 27). C-Section Recovery. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/recovery-after-c-section
  8. ‌editor. (2019, April 26). Cesarean After Care. American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/cesarean-aftercare/
  9. ‌Marcin, A. (2021, August 31). 9 Things Not to Do After Giving Birth. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/what-not-to-do-after-giving-birth#put-anything-in-the-vagina
Artikel Terkait