Coronavirus
Memasuki tahun yang baru, dunia diguncangkan dengan ditemukannya penyakit akibat coronavirus jenis baru yang berasal dari Wuhan, Cina. Virus ini dikenal juga sebagai COVID-19, suatu virus yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia maupun hewan. Walaupun sebagian besar coronavirus hanya menyebabkan penyakit flu yang ringan namun ada juga yang dapat menyebabkan gejala penyakit yang lebih berat, seperti virus SARS-CoV dan MERS-CoV yang muncul pada tahun 2003 dan 2012 silam, serta memiliki angka kematian yang cukup tinggi.
Coronavirus dapat menyebabkan gejala yang beragam pada pengidapnya. Mulai dari gejala yang menyerupai flu biasa yaitu demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan sakit kepala hingga gejala yang lebih parah seperti infeksi paru-paru atau yang dikenal juga sebagai penyakit pneumonia yaitu sesak nafas, demam yang tinggi, batuk berdahak, dan nyeri dada.2 Gejala yang ditimbulkan pada wanita hamil kurang lebih serupa dengan orang dewasa lainnya, berupa demam, batuk, pilek, nyeri otot, lemas, nyeri tenggorokan, dan sesak nafas, namun Mama harus lebih berhati-hati karena terdapat juga kemungkinan penularan pada Si Kecil yang sedang dikandungnya.
Penularan virus ini memang masih belum diketahui secara pasti, awalnya diperkirakan hanya melalui kontak dengan hewan, namun menurut informasi terkini, penularan dari manusia ke manusia juga ditemukan di Cina. Kemungkinan terbesar penularan virus ini adalah melalui udara, percikan cairan saat sedang batuk dan bersin.3 Maka dari itu, Mama perlu mengetahui 7 tips ini untuk mencegah penularan COVID-19 yaitu:
- Mencuci tangan lebih sering, cuci tangan harus menggunakan sabun dan air mengalir yang bersih, minimal selama 20 detik. Bila tidak tersedia, gunakan hand-rub yang berbahan dasar alkohol. Mencuci tangan sebaiknya dilakukan saat:
- setelah batuk atau bersin,
- setelah kontak dengan orang yang sedang sakit,
- sebelum dan setelah menyiapkan makanan,
- sebelum makan,
- setelah menggunakan toilet,
- setelah kontak dengan binatang,
- bila tangan terlihat kotor.
- Menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin, menggunakan tisu atau bagian lipat dalam siku, tidak dengan tangan. Tisu yang digunakan segera dibuang ke tempat sampah dan cuci tangan setelahnya.
- Membatasi kontak dengan orang yang sedang demam atau batuk. Bila terdapat kontak dengan orang yang sedang sakit jangan lupa untuk menggunakan masker untuk menutup hidung dan mulut. Masker yang digunakan dapat berupa masker bedah karena sudah dilengkapi dengan lapisan khusus untuk menyaring cairan yang keluar dari hidung dan mulut, atau masker N95 yang memang sudah dirancang secara khusus untuk menyaring kuman penyakit dengan lapisan yang lebih rapat. Jenis masker bedah cenderung lebih nyaman digunakan dan lebih praktis dibandingkan dengan masker N95 dan terbukti sudah cukup efektif untuk mencegah penularan.
- Menghindari kontak dengan hewan, baik yang hidup maupun yang sudah mati.
- Menghindari konsumsi daging yang belum matang, serta berhati-hati saat mengonsumsi daging, telur, dan bahan pangan hewan lainnya, harus dipastikan telah dimasak hingga benar-benar matang.
- Tidak merencanakan untuk berpergian ke tempat-tempat yang berpotensi menjadi lokasi penyebab virus, jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak.
- Menjaga kesehatan dengan membiasakan gaya hidup sehat, agar daya tahan tubuh tetap optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan makan makanan yang bergizi seimbang, mengonsumsi air putih 8 gelas seharinya, rutin melakukan olah raga selama 30-45 menit sebanyak 2 kali dalam satu minggu, dan tidur yang cukup sebanyak 8 jam sehari.
Kehamilan merupakan sebuah anugrah, masa-masa yang paling berharga bagi seorang Mama yang diberikan kesempatan untuk mengandung, sehingga sebaiknya dijaga dengan sepenuh hati dan kasih sayang. Untuk saat ini beberapa tips di atas dapat diterapkan untuk menjaga bunda dan Si Kecil dari risiko infeksi virus ini. Bila ada hal yang dibingungkan, segera tanyakan pada dokter.