Mama sudah mengetahui kapan masa subur dan telah melakukan hubungan intim pada masa subur tersebut, lalu bagaimana mengetahui sejak awal bahwa pembuahan telah terjadi?
Proses Pembuahan
Pada umumnya, pembuahan bisa terjadi dalam rentang satu minggu setelah Mama haid atau 14 hari sebelum siklus haid berikutnya.
Dalam 7 hingga 10 hari berikutnya, sel telur yang sudah dibuahi akan tertanam pada dinding rahim. Inilah masa kritis agar kehamilan terjadi dengan sukses. Apakah proses pembuahan perut terasa sakit? Hal ini tentu berbeda-beda pada setiap Mama, tergantung kondisinya.
Kram perut saat terjadi pembuahan kerap terjadi. Ini artinya Mama sedang mengalami ovulasi.
Tips Sukses Pembuahan
Mama bisa mendeteksi apakah pembuahan terjadi dengan sukses melalui cara-cara berikut:
- Ukur suhu tubuh setiap hari ketika bangun pagi, sebelum beranjak dari tempat tidur, sebelum ke kamar mandi. Temperatur tubuh akan sedikit turun sebelum pembuahan terjadi dan kemudian akan naik lagi. Suhu tubuh akan terus meningkat pada dua hari berikutnya, antara 0,4 -0,6 derajat lebih tinggi dari suhu tubuh normal.
- Terjadi ketidaknyamanan pada perut bagian bawah. Rasa nyeri ini biasanya terjadi di saat mulai terjadinya pembuahan. Bisa jadi, Mama juga akan mengalami rasa sakit di punggung bawah, tapi rasa sakit dan nyeri ini hanya berlangsung sebentar-sebentar saja.
- Cervical mucus atau cairan/lendir vagina akan menjadi lebih tipis ketika mendekati pembuahan.
- Cermati juga perubahan pada warna bibir vagina. Perubahan warna ini juga bisa menjadi indikasi terjadinya ovulasi. Warna normal adalah merah muda dan ketika Mama mengalami ovulasi warnanya berubah menjadi lebih pucat.
Jika Mama ingin lebih yakin lagi akan terjadinya pembuahan, lebih baik lakukan test pack atau tes kehamilan ke dokter kandungan untuk hasil yang lebih pasti.
Baca Juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Rahim