Loading...
fakta-dan-mitos-tentang-proses-pembuahan
Untuk Mama

Fakta dan Mitos Tentang Proses Pembuahan

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 12 Februari 2020


  • Fakta dan Mitos Pembuahan

Bila Ibu sedang merencanakan kehamilan, Ibu pasti akan menambah ilmu dan mencari informasi dari berbagai sumber untuk meningkatkan peluang Ibu untuk hamil. Masih banyak Ibu yang bertanya setelah ovulasi apakah boleh berhubungan? Sebaiknya Ibu tidak langsung mempercayai hal-hal yang Ibu baca atau dengar, karena ada beberapa mitos tentang pembuahan dan usaha untuk hamil yang banyak dipercayai orang tapi kenyataannya tidak benar. Simak kebenaran dari mitos-mitos tersebut di bawah ini:

Fakta dan Mitos Pembuahan

Bila Mama sedang merencanakan kehamilan, Mama pasti akan menambah ilmu dan mencari informasi dari berbagai sumber untuk meningkatkan peluang Mama untuk bisa segera hamil. Masih banyak Mama yang bertanya setelah ovulasi apakah boleh berhubungan intim lagi? Sebaiknya, Mama tidak langsung mempercayai hal-hal yang hanya sekedar Mama baca dan dengar, karena banyak mitos tentang pembuahan dan usaha untuk hamil yang banyak dicpercayai orang tapi kenyataan tidak benar. Yuk, simak kebenaran dari mitos-mitos di bawah ini:

1. Pembuahan akan terjadi lebih cepat bila Mama berhubungan intim di pagi dan siang hari dalam keadaan lampu menyala.

Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa jumlah sperma lebih tinggi di pagi hari, tapi tidak ada bukti yang mendukung pernyataan bahwa hubungan intim harus dilakukan dengan lampu menyala.

2. Berhubungan intim setiap hari meningkatkan peluang Mama untuk hamil.

Penelitian yang di lakukan New England Journey of Medicine (NEJM) menemukan bahwa tingkat kehamilan antara pasangan yang berhubungan intim setiap hari tidak berbeda dengan pasangan yang tidak setiap hari berhubungan intim. Jumlah sperma pria justru akan berkurang bila ia semakin sering berejakulasi. Yang lebih penting bukanlah berhubungan intim setiap hari, tapi berhubungan intim secara rutin selama masa subur wanita, yaitu 6 hari setelah ovulasi terjadi. Sebelum masa subur wanita, pria sebaiknya menghentikan ejakulasi untuk menunggu bertambahnya jumlah sperma. Kemudian hubungan intim sebaiknya dilakukan tidak lebih dari sekali sehari selama masa subur. Bila hal ini dilakukan, maka peluang hamil akan meningkat.

3. Mama harus mengangkat bagian tubuh Mama lebih tinggi dari kepala setelah berhubungan intim agar peluang kehamilan meningkat.

Penelitian menunjukkan bahwa Mama cukup berbaring telentang selama kurang lebih 5 menit setelah berhubungan intim untuk membantu proses pembuahan. Tidak ada posisi ekstrim yang perlu Mama lakukan untuk ‘membantu’ sprema mencapai telur dengan lebih cepat.

4. Hubungan intim di awal masa subur akan membuahkan anak laki-laki, sedangkan berhubungan intim di akhir masa subur akan membuahkan anak perempuan.

Studi yang dilakukan NEJM menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara waktu hubungan intim dengan jenis kelamin bayi. Bila Mama ingin mencoba membuahkan bayi dengan jenis kelamin tertentu, penelitian yang dilakukan Universities of Exeter and Oxford di Inggris mungkin bisa membantu. Penelitian ini menentukan bahwa bila calon Ibu mengkonsumsi lebih banyak kalori pada masa pembuahan, lebih tepatnya 2200 kalori, maka peluang Mama untuk membuahkan bayi lak-laki menjadi sedikit meningkat.

5. Naik sepeda akan mengurangi jumlah sperma Papa

Bila Papa adalah atlit sepeda Olimpiade yang sering bersepeda dengan intensitas dan frekuensi tinggi, hal ini secara teori bisa terjadi, namun belum terbukti secara klinis. Tapi bila Papa hanya bersepeda untuk hiburan, Papa dan Mama tidak perlu khawatir.

6. Ovulasi terjadi 14 hari setelah menstruasi.

Pasangan yang berusaha mempunyai anak atau justru ingin menghindari kehamilan biasanya hanya mengikuti mitos ini untuk meningkatkan atau justru menghilangkan peluang kehamilan. Padahal menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Environmental Health Sciences, hanya 30% wanita yang subur pada hari 10-17 siklus menstruasi mereka. Perhitungan ovulasi pada hari ke-14 bisa dijadikan patokan umum, tapi bukanlah cara paling efektif untuk memperkirakan masa subur.

7. Pelumas buatan tidak mengurangi peluang kehamilan.

Papa Mama yang sedang berusaha untuk memiliki anak biasanya berusaha meningkatkan frekuensi hubungan intim saat masa subur Mama. Pada saat seperti ini, pelumas buatan yang bisa didapatkan di apotik biasanya digunakan untuk membantu saat berhubungan intim. Padahal sebenarnya pelumas buatan justru bisa mengurangi peluang pembuahan. Kadar pH cairan vagina yang baik untuk pembuahan adalah antara 7.0 – 8.5. Tapi kebanyakan pelumas buatan yang bisa didapatkan di pasaran memiliki pH di bawah 7, yang bisa menghambat pergerakan sperma dan bahkan membunuh sperma. Karena itu, bila Mama sering menggunakan pelumas buatan saat berhubungan intim, carilah pelumas dengan kadar pH antara 7.0 – 8.5.

8. Wanita harus mengalami orgasme saat berhubungan intim agar proses pembuahan terjadi.

Pembuahan tidak dipengaruhi sama sekali dengan orgasme atau tidaknya wanita saat berhubungan intim. Dengan kata lain, proses pembuahan masih bisa terjadi walaupun wanita tidak mengalami orgasme saat berhubungan intim. Tapi penelitian yang dilakukan oleh ahli biologi Inggris pada tahun 1990 menemukan bahwa kontraksi otot yang dialami wanita saat mengalami orgasme membantu menarik sperma pria dari vagina ke rahim, sehingga meningkatkan peluang sperma mencapai telur.

Itulah beberapa mitos-mitos yang banyak beredar di lingkungan sekitar Mama. Setelah memilah mitos dan kebenaran tentang pembuahan, semoga usaha Mama Papa untuk hamil akan membuahkan keberhasilan dan impian untuk memiliki buah hati tercapai, ya!

Mama juga dapat mengurangi rasa khawatir Mama dari berbagai mitos yang muncul saat hamil, melalui tool ini, Nutriclub membantu Mama untuk dapat membedakan mitos dan fakta selama Mama dalam masa kehamilan.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
Artikel Terkait