Loading...
informasi-penting-mengenai-kehamilan-kembar_large
Untuk Mama

Informasi Penting Mengenai Kehamilan Kembar

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Mengenal Kembar Fraternal dan Kembar Identik
  • Apakah Kehamilan Kembar Normal?
  • Faktor Risiko Terjadinya Kehamilan Kembar
  • Perawatan Kehamilan Kembar

Review Expert: dr. Jimmy Panji W, Sp.OG

Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan janin lebih dari satu. Belakangan ini, jumlah kehamilan kembar semakin meningkat, karena semakin maraknya terapi infertilitas. Ketahui lebih banyak Informasi penting mengenai kehamilan kembar dari Tim Ahli Nutriclub.

Mengenal Kembar Fraternal dan Kembar Identik

Pada kehamilan kembar, tidak semua anak kembar memiliki wajah yang serupa. Secara garis besar terdapat dua jenis janin kembar, yakni Fraternal (dizigot - dua zigot) dan identik (monozigot - satu zigot).

Dari namanya dapat diketahui bahwa kembar identik menghasilkan anak yang lebih serupa dibandingkan kembar fraternal. Janin kembar identik berasal dari satu sel telur dan satu sel sperma, sedangkan kembar fraternal berasal dari lebih dari satu sel telur dan satu sel sperma.

Pada kehamilan normal terjadi beberapa proses pembelahan setelah sel telur bergabung dengan sperma menjadi zigot. Pada kehamilan kembar identik, pembelahan terjadi lebih banyak sehingga terbentuk lebih banyak zigot. Waktu terjadinya pembelahan menentukan apakah janin akan berbagi plasenta, berbagi kantong amnion, atau bahkan 'berbagi' organ tubuh seperti yang terjadi pada kembar dempet.

Semakin awal terjadinya pembelahan, maka janin akan memiliki kantong amnion dan plasenta masing-masing. Namun apabila pembelahan zigot terjadi lebih dari 8 hari sejak pembuahan, besar kemungkinan terbentuk kembar dempet.

Kembar fraternal terbentuk dari dua atau lebih sel telur yang masing-masing dibuahi oleh sperma yang berbeda. Janin kembar fraternal akan memiliki kantong amnion dan plasenta masing-masing. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa kembar identik akan memiliki jenis kelamin yang sama, hal yang serupa belum tentu terjadi pada kembar fraternal.

Did you know?

”Pemeriksaan yang dilakukan pada masa kehamilan 6-12 minggu biasanya bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, seperti kemungkinan jumlah bayi dan detak jantung bayi. Ketahui selengkapnya di sini.

Apakah Kehamilan Kembar Normal?

Kehamilan kembar termasuk sebagai kehamilan tidak normal. Alasannya, karena kehamilan kembar membawa lebih banyak risiko bagi Ibu dan si Kecil.

Risiko yang ditimbulkan dari kehamilan kembar antara lain:

  • Pre-eklampsia (Pre-eklampsia)
  • Restriksi pertumbuhan dalam rahim
  • Berat bayi lahir rendah (BBLR)
  • Kelahiran prematur (Kelahiran prematur)
  • Kelainan bentuk kaki atau panggul karena sempitnya rahim
  • Abortus
  • Malformasi kongenital (cacat bawaan)

Pada saat proses persalinan kehamilan kembar bisa ditemukan gangguan seperti posisi bayi , lilitan tali pusat, perdarahan, dan lepasnya plasenta (Placenta Previa) sebelum waktunya. Proses pembelahan pada kembar identik sering dianggap teratogenik, yakni menyebabkan gangguan perkembangan embrio atau janin. Sehingga terdapat kemungkinan lebih besar terjadinya gangguan anatomi ataupun fungsi organ tubuh, dibandingkan kehamilan normal. Contohnya: kelainan saraf tulang belakang, kelainan jantung, kematian salah satu janin, dan organ yang masih menyatu pada dua janin.

Deteksi Dini Kehamilan Kembar

Selain dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG), kehamilan kembar dapat diduga dengan penemuan klinis di bawah ini, antara lain:

  • Ukuran rahim yang lebih besar dibandingkan perkiraan usia kehamilan
  • Penambahan berat Ibu yang berlebihan
  • Gerakan janin yang sering
  • Eklampsia dan pre-eklampsia
  • Teraba ada lebih dari 3 bagian besar atau beberapa bagian kecil pada pemeriksaan kehamilan
  • Terdengar bunyi denyut jantung janin yang berbeda (lebih dari 10 denyut)
  • Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan kadar beta-hCG yang tinggi sekali, intoleransi glukosa, dan anemia defisiensi besi.

Setelah mengetahui risiko yang timbul dengan kehamilan kembar, mungkin Ibu Anda ingin menghindarinya atau berpikir dua kali ketika ingin melakukan program kehamilan bayi kembar.

Baca Juga: Yang Harus Diketahui Jika Hamil Kembar

Faktor Risiko Terjadinya Kehamilan Kembar

Faktor risiko terjadinya kehamilan kembar, antara lain:

  • Riwayat kehamilan kembar, terutama pada Ibu atau keluarga Ibu
  • Usia Ibu (37 tahun dianggap sebagai puncak insidens karena stimulasi hormon FSH yang maksimal)
  • Jumlah kehamilan - insidens kembar pada kehamilan ke-6 lebih tinggi dibanding kehamilan pertama
  • Ibu memngikuti terapi infertilitas. Pada ibu yang baru berhenti menggunakan kontrasepsi oral (pil KB), disarankan menggunakan kondom selama siklus pertama. Hal ini untuk mencegah pembuahan lebih dari satu sel telur akibat perubahan hormon setelah lepas kontrasepsi.

Perawatan Kehamilan Kembar

Perawatan kehamilan atau antenatal care (ANC) pada kembar tentu berbeda dibandingkan kehamilan normal. USG sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan 12-16 minggu bila ditemukan kecurigaan kembar pada pemeriksaan fisik. Tidak disarankan USG di bawah 12 minggu karena terkadang terjadi abortus spontan sehingga kehamilan kembar pada pemeriksaan 8 minggu berubah menjadi kehamilan tunggal pada usia 12 minggu. Kekhawatiran pada psikis Ibu, diet tinggi protein dan tinggi vitamin tanpa membatasi pertambahan berat badan Ibu bisa mencegah restriksi pertumbuhan janin dalam rahim. ANC dilakukan dua kali lebih sering dibandingkan pada kehamilan normal dan pertumbuhan janin perlu sering dipantau dengan USG. Aktivitas fisik Ibu sebaiknya dikurangi untuk memaksimalkan aliran darah ke rahim.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  • Fortner KB, Althaus JE, Gurewitsch ED. Gestational Complications. In: Fortner KB, Szymanski LM, Fox HE, Wallach EE, editors. Johns Hopkins Manual of Gynecology and Obstetrics, 3rd ed. Maryland: Lippincott Williams & Wilkins; 2007.
  • Multiple Gestation. In: Chestnut DH. Obstetric Anesthesia: Principles and Practice, 3rd ed. Pennsylvania: Elsevier Mosby; 2004.
  • Multifetal Gestation. In: Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Sping CY, editors. Williams Obstetrics, 23rd ed. McGraw-Hill Companies; 2010.
  • Multiple Pregnancy. In: Hanretty KP. Obstetrics Illustrated, 6th ed. Philadelphia: Churchill Livingston; 2003.
  • Multiple Pregnancy. In: Pernoll ML. Benson & Pernoll's handbook of Obstetrics and Gynecology, 10th ed. McGraw-Hill; 2001.
Artikel Terkait