Tidak dapat dipungkiri, perubahan hormonal ketika hamil pasti akan menyebabkan mual dan muntah bagi sebagian besar Ibu hamil. Apalagi di pagi hari, rasa eneg yang teramat sangat sering muncul. Atau ketika mencium bau tertentu di sekitar Ibu. Kalau pengalaman Saya waktu hamil anak pertama, Saya paling tidak suka mencium bau sabun mandi yang dipakai oleh suami Saya. Jika pagi atau sore hari Saya ke kamar mandi setelah dipakai mandi oleh suami, rasa eneg itu menjadi-jadi. Untungnya itu tidak bertahan lama, setelah lewat 2 bulan rasa mual itu hilang.
Lalu bagaimana Saya melawan rasa eneg atau mual itu? Biasanya Saya segera pergi ke dapur dan mencari jahe untuk saya cium-cium baunya. Waktu awal, Saya gak kepikir tentang jahe, namun suat hari ketika saya kondisi mual sekali, Saya menemukan jahe di meja, Saya pegang dan Saya cium baunya. Ajaib, rasa mual saya lambat laun hilang.Sejak saat itu Saya selalu mencari jahe untuk menanggulangi rasa mual Saya.
Nah, amankah sesungguhnya jahe yang memiliki nama ilmiah Zingiber Officinale ini untuk dikonsumsi oleh Ibu hamil?
Jahe ternyata berkhasiat untuk mengendurkan dan melemaskan otot-otot pada saluran pencernaan, sehingga rasa mual bisa banyak berkurang. Berikut informasi yang Saya dapat dari avivaromm.com dan amazine.com ada beberapa cara untuk mengkonsumsi jahe sebagai penghilang rasa mual :
- Konsumsi jahe dalam bentuk permen. Namun tetap batasi konsumsinya ya Ibu.
- Ginger ale dari 1 potong jahe yang blender dan diambil sari airnya dicampur dengan air berkarbonasi. Tambahkan madu, sedikit gula atau sirup maple. Ingat ya Ibu, batasi penggunanaan minuman bersoda.
- Wedang jahe. Ibu dapat merebus Jahe kemudian airnya disaring dan tambahkan gula batu atau madu sesuai selera Ibu.
- Teh Jahe. Biasanya banyak di jual di took-toko swalayan, Ibu bisa langsung meminumnya dengan hanya menyeduhnya dengan air panas saja, seperti membuat teh
Namun Ibu perlu khawatir dan segera ke dokter apabila mual dan muntahnya berkelanjutan sampai lewat trimester satu.