Loading...
jarak-antar-kehamilan-terlalu-dekat_large
Untuk Mama

Cara Menentukan Jarak Kehamilan agar Tidak Terlalu Dekat

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Bolehkah Jarak Kehamilan Terlalu Dekat?
  • Sisi Positif Hamil Jarak Dekat
  • Sisi Negatif Jarak Kehamilan Terlalu Dekat
  • Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Jauh
  • Sibuk Jadi Ibu, Hamil Anak Kedua, Tetap Jaga Kesehatan

Setelah anak pertama Ibu lahir, perencanaan keluarga akan memiliki makna yang baru. Jarak antar kehamilan pun harus dipikirkan, apakah terlalu dekat atau terlalu lama. Jarak anak pertama dan kedua 1 tahun adalah waktu yang ideal. Namun, hal itu bergantung pada kedua orang tua.

Bolehkah Jarak Kehamilan Terlalu Dekat?

Ibu dan Ayah sebaiknya memikirkan dengan matang bila berencana untuk hamil dan memiliki anak lagi, beberapa saat setelah anak pertama lahir. Jarak antar kehamilan merupakan salah satu hal penting yang harus Ibu pertimbangkan, karena jarak kehamilan yang terlalu jauh maupun terlalu dekat bisa menimbulkan risiko kesehatan baik bagi Ibu maupun si Kecil.

Sisi Positif Hamil Jarak Dekat

Punya satu bayi saja, mungkin sudah merubah banyak hal di dalam kehidupan Ibu. Apalagi memilikinya lagi dalam waktu berdekatan. Terbayang kesibukan yang akan Ibu hadapi. Jangan panik dulu, jalani kehamilan kedua dengan tenang. Apalagi Ibu sudah punya pengalaman dengan kehamilan pertama. Menyusui sampai mengganti popok, tentu sudah terampil. Perlengkapan bayi pun tak perlu repot belanja lagi.

Dengan jarak anak pertama dan kedua 1 tahun, Ibu bisa menikmati waktu bersama bayi-bayi Ibu dan kembali berkarir setelah mereka berdua cukup besar.

Sisi Negatif Jarak Kehamilan Terlalu Dekat

Para ahli percaya bahwa jarak antar kehamilan di bawah 12 bulan dengan kehamilan sebelumnya akan meningkatkan beberapa risiko ganguan pada plasenta dan perkembangan janin di dalam kandungan Ibu.

Hal ini disebabkan karena kondisi kandungan Ibu yang belum sepenuhnya pulih dari proses kehamilan dan melahirkan anak pertama. Bagi Ibu yang melahirkan melalui bedah caesar, maka direkomendasikan untuk menunggu kehamilan berikutnya dalam rentang waktu 18 bulan ke atas, untuk mengurangi risiko terjadinya berat badan bayi sangat rendah ketika lahir, bayi lahir prematur dan mencegah terjadinya pre-eklampsia.

Did you know?

”Jarak antar kehamilan yang pendek (kurang dari satu tahun) bisa menjadi faktor risiko yang menyebabkan Ibu melahirkan prematur. Ketahui selengkapnya di sini.“

LIHAT LENGKAP

Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Jauh

Jarak kehamilan yang terlalu jauh biasanya ada pada angka 59-75 bulan. Resiko jarak kehamilan terlalu jauh, di antaranya adalah muncul demam, risiko kematian, dan preeklampsia. Risiko jarak kehamilan terlalu jauh pun akan terlihat pada pranatal jika jarak kehamilan di atas 71 bulan. Jarak kehamilan yang terlalu jauh dengan usia Ibu yang semakin menua tentunya akan membahayakan janin dan Ibu hamil.

Sibuk Jadi Ibu, Hamil Anak Kedua, Tetap Jaga Kesehatan

Merawat si Kecil tentu menguras waktu dan tenaga Ibu. Bahkan Ibu tidak punya cukup waktu untuk diri sendiri. Apalagi ditambah kehamilan kedua yang berdekatan. Tapi bukan berarti Ibu mengabaikan waktu istirahat dan waktu makan.

Buat makanan yang praktis yang kaya nutrisi, misalnya pasta, salad buah, atau tumis sayuran. Jangan lupa, tetap lakukan olahraga ringan. Jalan-jalan di taman sambil mendorong kereta si Kecil, atau biarkan si Kecil asyik di kursinya, sementara Ibu melakukan senam hamil. Jangan lupa untuk menentukan prioritas dan istirahat bila Ibu merasa lelah.

Jaga kondisi Ibu selama masa kehamilan dengan mengonsumsi nutrisi terbaik yang dibutuhkan Ibu dan janin. Klik di sini untuk informasi lengkapnya.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
Artikel Terkait