“kapan sih waktu yang pas agar aku bisa cepet punya momongan?”
“Kayaknya aku udah sering deh berhubungan dengan pasangan, tapi kok belum juga dapat momongan ya?”
Jadi, kapan sebaiknya waktu yang tepat itu?
Setiap hari, setiap pagi atau setiap saat?
Nah, ternyata agar Mama bisa hamil, waktu yang tepat untuk berhubungan intim adalah sebelum masa ovulasi, tepatnya 2-3 hari sebelum ovulasi, karena itu merupakan masa paling subur wanita.
Bagaimanakah Caranya Mengetahui dan Menghitung Masa Ovulasi Tersebut?
Jika Mama sudah tahu, pertanyaan berikutnya kapan waktu yang tepat untuk berhubungan saat ovulasi? Apakah pagi, siang, sore atau malam hari dan harus seberapa sering kita berhubungan intim di masa subur tersebut? Para dokter dan ahli menjelaskan bahwa ovulasi terjadi pada hari ke-14 dari siklus menstruasi wanita. Jadi, sebaiknya gunakan masa ovulasi untuk mempercepat keinginan Mama untuk memiliki anak.
Lalu Harus Seberapa Sering Mama dan Papa Berhubungan Intim?
Nikmatilah hubungan intim dengan pasangan 2-3 kali seminggu tanpa harus terbebani untuk segera hamil. Dengan begitu, Mama dan Papa akan terhindar dari stress, sehingga produksi sperma dan sel telur pun akan lebih optimal. Cobalah intensitas berhubungan intim diperbanyak ketika 6 hari menjelang masa ovulasi, karena hal ini juga akan menambah kemungkinan untuk hamil tinggi. Apa sajakah tanda-tanda masa subur?
- Keinginan berhubungan intim (libido) meningkat
- Suhu tubuh sedikit menghangat
- Posisi servik berubah pada saat masa paling subur menjadi lebih lembut dan lebih terbuka
- Buah dada menjadi lebih lembut. Mama, untuk segera hamil yang perlu diingat, yang terpenting adalah menikmati setiap kebersamaan dengan pasangan, jangan stress dan nikmati saat berhubungan intim.
Kapan Waktu Ovulasi?
Siklus menstruasi biasanya antara 26 – 32 hari. Jika siklus menstruasi 28 hari, biasanya ovulasi terjadi pada hari ke 14, namun bila siklus menstruasi rutin 28 hari pun, ovulasi belum tentu terjadi pada waktu yang sama setiap siklusnya. Gejala ovulasi biasanya ditandai oleh perubahan pada lendir serviks yang lebih bening. Tanda lain adalah rasa nyeri di salah satu sisi. Pada saat inilah waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim.
Baca Juga: 9 Langkah Berpikir Positif Menuju Kehamilan
Waktu terbaik untuk pembuahan
Pembuahan lebih mungkin terjadi ketika hubungan intim dilakukan sebelum masa ovulasi, bukan setelahnya. Lakukan hubungan intim setiap dua hari sekali selama masa subur, mulai dari hari ke-8 (dihitung setelah menstruasi hari pertama) hingga hari ke-19 dari siklus wanita.
Tentu saja hitungan di atas hanya untuk membantu peluang terjadinya kehamilan, tidak ada kepastian 100% akan berhasil. Yang terpenting adalah Ibu dan Ayah terus berusaha dan berdoa untuk hasil yang terbaik.
Bagaimana dengan Wanita yang Siklus Menstruasinya Tidak Teratur?
Ada beberapa cara untuk menghitung kapan masa ovulasi kita. Mama bisa menggunakan kalender ovulasi atau dengan menggunakan metode basal body temperature dan juga melihat cervical mucus (lendir servik).
Penelitian yang dilakukan oleh University of North Carolina menyatakan bahwa kehamilan kemungkinan besar terjadi ketika cervical mucus sedang berproduksi. Hal ini mungkin disebabkan karena lendir yang muncul pada saat itu dapat membantu sperma bertahan lama dan berenang dengan baik. Seperti apa ciri-cirinya? Lendir tersebut seperti lendir putih telur yang jika Mama pegang dengan jari akan teregang beberapa inchi.
Jadi, apabila Mama merasa di suatu hari produksi lendir servik mulai banyak, ajaklah pasangan untuk berhubungan intim, tidak harus menunggu masa subur ataupun masa ovulasi. Hal ini juga tidak membuat Mama dan Papa stress karena harus diatur oleh kalender untuk berhubungan intim.
Itulah penjelasan tentang waktu yang tepat berhubungan intim saat ovulasi, untuk mempersiapkan dan menjaga kehamilan agar tetap sehat, penting untuk Mama menjaga asupan nutrisi.
Mama juga dapat mengurangi rasa khawatir Mama dari berbagai mitos yang muncul saat hamil, melalui tool ini, Nutriclub membantu Mama untuk dapat membedakan mitos dan fakta selama Mama dalam masa kehamilan.