Khawatir dengan perkembangan janin di dalam kandungan Ibu adalah hal wajar. Ada baiknya Ibu mengetahui apa saja kekhawatiran umum yang sering dirasakan ibu hamil. Selain itu, Ibu juga perlu memahami fakta-fakta di baliknya.
Mitos Kehamilan
Kelainan Bawaan Sejak Lahir
Cek Faktanya: Sekitar 97 persen dari 100 bayi di Amerika Serikat lahir tanpa kelainan bawaan, seperti spina bifida (cacat tabung saraf) dan down syndrome. Menurut jurnal WHO, Prevention and Control of Birth Defects in South-East Asia 2013-2017, di Indonesia perbandingan angka kelahiran bayi dengan kelainan adalah 5 bayi per 1000 kelahiran.
Faktor Risiko: Ibu yang mengalami diabetes, epilepsi dan obesitas lebih berisiko melahirkan bayi dengan kelainan bawaan sejak lahir. Begitu juga perokok dan pecandu alkohol.
Kurangi Risikonya: Angka Kecukupan Gizi Indonesia (AKG) 2013, merekomendasikan Ibu hamil untuk mengonsumsi 600 mcg asam folat dan 35-39 mg zat besi per hari. Asam folat terbukti mampu menurunkan hingga 70% risiko si Kecil mengalami spina bifida dan 35% risiko kelainan bawaan lain pada si Kecil.
Did you know?
"Kurangi kekhawatiran dengan banyak mencari informasi yang benar seputar kehamilan."
dr. Riyani M. limoa, M.Kes, SpOG
Keguguran
Cek Faktanya: Secara global, risiko terjadinya keguguran terbilang rendah, terutama pada ibu hamil berusia di bawah 35 tahun. Angka keguguran pada ibu berusia di bawah 35 tahun adalah 10 - 12%; untuk ibu berusia 35 hingga 39 tahun adalah 18%. Menurut Penelitian dan Pengembangan (litbang) Departemen Kesehatan Republik Indonesia, di Indonesia pada tahun 2010, keguguran terjadi 4% dari total angka kelahiran nasional.
Faktor Risiko: Ibu yang mengalami diabetes, kekurangan berat badan, kelebihan berat badan dan hamil di atas usia 35 tahun lebih berisiko mengalami keguguran. Begitu juga perokok dan pecandu alkohol.
Kurangi Risikonya: Hindari minuman beralkohol, rokok dan konsumsi kopi lebih dari dua cangkir per hari. Pilih gaya hidup sehat dan jalani olahraga yang disarankan bagi ibu hamil.
Prematur
Cek Faktanya: Menurut laporan WHO tahun 2012, perbandingan angka kelahiran bayi prematur di Indonesia adalah 15:100. Artinya terjadi 15 kasus kelahiran prematur pada setiap 100 kelahiran bayi. Lebih dari 80% bayi di Indonesia lahir tepat waktu, yakni antara pekan ke 34 dan ke 37.
Faktor Risiko: Ibu yang merupakan perokok aktif, pecandu alkohol, pernah mengalami prematur dan memiliki trauma pada serviksnya lebih berisiko mengalami kelahiran prematur.
Kurangi Risikonya: Rajin mengontrol dan konsultasi kondisi kehamilan pada dokter, mengawasi berat badan Ibu selama hamil dan mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan vitamin juga mineral.
Komplikasi seperti Preeklampsia atau Diabetes di Masa Kehamilan
Cek Faktanya: Secara global, risiko meningkatnya tekanan darah pada ibu hamil atau preeklampsia adalah 5-8% dan biasanya terjadi pada ibu yang hamil pada usia di bawah 18 tahun dan di atas 35 tahun. Sementara itu, pada tahun 2013, angka diabetes di masa kehamilan mencapai 9,2% di seluruh dunia. "Jika Ibu memiliki faktor risiko preeklampsia, dokter akan memonitor lebih dekat perkembangan janin sejak dini," kata Dr. Diane Ashton, MD, MPH, deputy medical director di March of Dimes.
Faktor Risiko: Preeklampsia dan diabetes di masa kehamilan bisa menyerang Ibu yang memiliki tekanan darah tinggi, tekanan gula tinggi, kelebihan berat badan dan rutin mengonsumsi makanan berlemak.
Kurangi Risikonya: Untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi di masa kehamilan, Ibu perlu menjaga asupan makanan, jalani pola hidup yang sehat dan rutin mengontrol gula darah atau tekanan darah.
Rasa Sakit Ketika Melahirkan
Cek Faktanya: Berdasarkan survey yang dilakukan oleh The Child Birth Profession, secara umum, para ibu memberikan nilai 7 atau 8 pada skala 10 untuk mendefinisikan rasa sakit saat persalinan. Namun jangan khawatir, kini sudah ada beberapa opsi untuk mengurangi rasa sakit saat persalinan misalnya dengan melahirkan di dalam air, mempelajari teknik rileksasi persalinan dan mengubah posisi saat melahirkan.
Faktor Risiko: Semua ibu hamil
Kurangi Rasa Sakitnya: Pelajari beragam opsi persalinan dan pikirkan metode persalinan yang paling cocok untuk Ibu. Menjalani olahraga yang disarankan bagi ibu hamil.
Kurangi risiko kesehatan di masa kehamilan dan optimalkan perkembangan janin dengan nutrisi seimbang, klik informasinya di sini.