Loading...
menjalani-kehamilan-dengan-penyakit-kista-ovarium_large
Untuk Mama

Menjalani Kehamilan dengan Penyakit Kista Ovarium

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Apa Itu Kista Ovarium?
  • Jenis-jenis Kista Ovarium
  • Penyebab Kista Ovarium
  • Gejala Kista Ovarium
  • Pencegahan Kista Ovarium

Timbulnya penyakit tentu menimbulkan kekhawatiran bagi Mama, apalagi jika ini terjadi di masa kehamilan. Bila Mama mengalami penyakit tertentu saat menjalani kehamilan, seperti kista ovarium, pada kenyataannya ini akan terkait juga dengan kesehatan janin.

Kista ovarium adalah kantung kecil yang berkembang dalam ovarium (indung telur) berisi cairan. Cairan ini biasanya kental seperti gel. Sebenarnya kebanyakan kista tidak berbahaya. 

Namun, ada beberapa kista yang menimbulkan masalah seperti nyeri haid, pendarahan, gangguan kehamilan dan kemandulan.

Kista terbentuk ketika folikel (kantong) pada ovarium gagal untuk pecah dan melepaskan sel telur, sehingga cairannya tetap tinggal dan membentuk kista berukuran kecil (sekitar 4 cm). Kondisi ini disebut kista fungsional yang bersifat normal, jinak, tidak berpengaruh terhadap kesuburan dan akan hilang dengan sendirinya.

Apa Itu Kista Ovarium?

Kista terbentuk ketika folikel (kantong) pada ovarium gagal untuk pecah dan melepaskan sel telur, sehingga cairannya tetap tinggal dan membentuk kista berukuran kecil (sekitar 4 cm). Kondisi ini disebut kista fungsional yang bersifat normal, jinak, tidak berpengaruh terhadap kesuburan dan akan hilang dengan sendirinya.

Did you know?

”Kista adalah tumor jinak berbentuk kistik yang berisi cairan kental dan kadang berbentuk seperti anggur.“

Jenis-jenis Kista Ovarium

1. Jenis Kista Ovarium Corpus Luteum

Ini adalah jenis kista yang paling umum terjadi. Biasanya tidak menimbulkan gejala apapun dengan diameter 2-6 cm. Namun, jika ukurannya membesar dan menyebabkan batang ovarium terlilit, maka akan menimbulkan rasa sakit dan dibutuhkan tindakan operasi untuk menanganinya.

2. Kista Serosum

Kista ini berisi cairan bening yang bentuk dan warnanya seperti air perasan kunyit. Jika terdapat pada indung telur, kista ini akan mudah pecah. Kista yang proses pembesarannya sangat dipengaruhi siklus haid dan kehamilan ini sering berubah menjadi kanker ovarium.

3. Jenis Kista Dermoid

Kista jenis ini umumnya menyerang wanita yang berusia lebih muda dan dapat berkembang dengan ukuran yang besar (15 cm). Isinya tidak hanya cairan menyerupai mentega, tapi juga lemak, rambut, hingga tulang rawan. Kista dermoid dapat menyebabkan posisi tuba fallopi terlilit.

4. Kista Endometriosis

Kista ini biasanya berisi darah kecokelatan dan ukurannya berkisar antara 2-20 cm. Penyebabnya bisa karena infeksi kandungan yang menahun, misalnya keputihan yang tidak ditangani sehingga kuman masuk ke dalam selaput perut melalui saluran ovarium. Kista endometriosis menyerang wanita usia subur, menimbulkan nyeri yang hebat saat haid dan mengganggu kesuburan.

Penyebab Kista Ovarium

Berikut sejumlah faktor yang berhubungan dengan kista ovarium, antara lain:

  1. Riwayat kista ovarium sebelumnya
  2. Siklus haid tidak teratur
  3. Perut buncit
  4. Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)
  5. Sulit hamil
  6. Penderita hipotiroid (berkurangnya hormon tiroid)
  7. Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi

Selain faktor-faktor di atas, ada pula beberapa faktor lainnya seperti pencemaran udara yang melemahkan daya tahan tubuh, keturunan dan makanan berlemak tinggi.

Gejala Kista Ovarium

Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya mengidap kista ovarium. Namun, ada beberapa wanita yang mengalami gejala-gejala berikut:

  1. Mengalami keram perut bawah atau nyeri panggul yang hilang timbul
  2. Siklus haid tidak teratur
  3. Nyeri haid yang hebat
  4. Sakit saat buang air kecil atau buang air besar
  5. Mual dan muntah
  6. Keluarnya flek darah dari vagina

Baca Juga: Kehamilan Ektopik: Penyebab, Gejala, dan Cara Atasi

Pencegahan Kista Ovarium

Seperti halnya miom, pencegahan kista ovarium bisa dilakukan dengan menjalani gaya hidup yang baik, yaitu diet sehat berimbang dan berolahraga secara teratur. Namun, untuk kista yang berasal dari sisa-sisa sel embrio, sayangnya tidak dapat dicegah. 

Selalu jaga kondisi kesehatan tubuh Mama terutama di masa kehamilan, mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi akan membantu Mama memiliki masa kehamilan yang berkualitas. Klik di sini untuk informasi seputar nutrisi bagi Mama hamil.

Dengan mengetahui informasi terkait menjalani kehamilan dengan penyakit kista ovarium di atas semoga Mama bisa lebih waspada, ya!

Demi mendukung perjalanan luar biasa Mama dan Papa sebagai orang tua, Mama juga bisa mengunjungi Nutriclub Expert Advisor untuk pertanyaan dengan berbagai topik.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
Artikel Terkait