Menjalani kehamilan dengan bentuk tubuh ideal tentu menjadi idaman Ibu. Ada banyak faktor kenapa banyak sekali para calon ibu yang ingin memiliki tubuh ideal di masa kehamilan, selain alasan kesehatan, kenaikan berat badan yang ideal di masa kehamilan memungkinkan Ibu untuk kembali bentuk tubuh semula dengan mudah.
Indikator berat badan ideal bisa diukur menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT). IMT digunakan untuk menghitung penyebaran lemak tubuh, dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan kuadrat dalam satuan meter. Hasil penghitungan BMI akan menggambarkan apakah status gizi seseorang kurang, ideal, berlebih atau kegemukan.
Terdapat juga metode pengukuran menggunakan presentasi kadar lemak tubuh, dengan alat bernama caliper untuk mengukur lemak berlebih pada lipat lengan, perut, paha dan punggung. Pengukuran ini dianggap lebih realistis untuk melihat jumlah lemak berlebih dalam tubuh.
Saat Ibu memasuki masa kehamilan, maka akan terjadi perubahan drastis pada tubuh. Status gizi pun bisa bergeser dari berat badan ideal bisa menjadi kegemukan, yang sudah gemuk sebelum hamil bisa jadi berat badan tidak jauh bertambah dan yang kurus bisa saja berat badannya menjadi masuk ke golongan ideal. Ini semua bisa terjadi akibat perubahan metabolisme selama hamil, perubahan pola makan dan perubahan hormon di masa kehamilan.
Did you know?
”Dengan pola makan yang seimbang dan olahraga yang teratur, Ibu bisa mengontrol kenaikan berat badan Ibu di masa kehamilan. Ketahui selengkapnya di sini.“
LIHAT LENGKAP
Perkembangan berat badan selamat hamil
Penambahan berat badan selama hamil sebaiknya disesuaikan dengan berat badan sebelum hamil. Hal ini bertujuan agar berat badan calon ibu tidak bertambah terlalu banyak namun janin tetap mendapatkan asupan nutrisi yang optimal.
Kenaikan berat badan bisa berbeda untuk setiap calon ibu, disesuaikan dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Hal ini menjadi perhatian, karena tidak semua ibu hamil yang gemuk itu sehat, baik bagi bayi maupun ibunya. Sebaliknya tubuh dengan gizi kurang dan kenaikan berat badan yang kurang selama hamil juga bisa memengaruhi perkembangan bayi hingga proses kelancaran saat persalinan.
Untuk menjaga kenaikan berat badan Ibu selama hamil, bisa dilakukan dengan beberapa cara. Dimulai dengan mengontrol asupan makan selama hamil. Ibu hamil memang harus menambah kalorinya sebesar 180-300 kilo kalori (AKG 2013), namun bukan berarti Ibu harus makan 2 kali. Sebaliknya, Ibu bisa menambah kalori dengan cara memilih bahan makanan yang berkualitas, agar kebutuhan tambahan kalori Ibu saat hamil terpenuhi.
Makanan yang berkualitas artinya makanan yang mengandung gizi seimbang, yaitu yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup. Ibu perlu menghindari makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti gorengan.
Tambahkan olahraga selama hamil untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengontrol kenaikan berat badan. Olahraga rutin yang bisa ibu hamil lakukan antara lain yoga, renang, atau senam hamil.
Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter kandungan Ibu sebelum melakukan olahraga. Persiapan sebelum hamil merupakan salah satu cara mencegah kenaikan berat badan yang berlebih.
Dengan menyiapkan berat badan ideal sebelum hamil, diharapkan kenaikan berat badan selama hamil tidak berlebihan, agar dapat memberikan hasil yang baik terhadap perkembangan janin serta proses persalinan.
Penulis: dr. Leonita Hartanti
Expert Review: dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi MARS, MS, SpGK