Perkembangan janin 2 minggu akan seperti apa, ya? Pada minggu pertama dan kedua kehamilan, sebenarnya belum ada embrio ataupun janin yang terbentuk. Tubuh Mama masih mempersiapkan diri untuk proses ovulasi yang akan terjadi.
Sangat sulit untuk menentukan kapan tepatnya sel telur Mama bertemu dengan sperma, karena sperma bisa bertahan di dalam rahim untuk beberapa hari.
Oleh karena itu, para praktisi biasanya menggunakan hari terakhir menstruasi sebagai awal dari 40 minggu kehamilan. Ketahui selengkapnya seputar perkembangan janin usia 2 minggu dalam artikel berikut ini.
Perkembangan Janin di Masa Kehamilan 2 Minggu
Di masa kehamilan 2 minggu, biasanya para calon ibu belum merasakan banyak perubahan di dalam tubuh. Akan tetapi, saat ini janin belum terbentuk dan pembuahan baru terjadi. Ini dikarenakan penghitungan kehamilan dimulai dari hari pertama haid terakhir, bukan dari hari terjadinya pembuahan.
Di usia kehamilan 2 minggu, proses penentuan jenis kelamin bayi sudah dimulai, yaitu ketika sperma membuahi telur.Tiap orang memiliki 46 kromosom yang akan membangun material genetik. Dari 46 kromosom tersebut, terdapat kromosom yang menentukan jenis kelamin.
Sperma membawa salah satu kromosom menuju sel telur. Sel telur hanya memiliki kromosom X, sedangkan sperma bisa membawa kromosom Y dan kromosom X.
Jika pembuahan sel telur menghasilkan kombinasi kromosom XX, akan lahir bayi perempuan. Namun, bila kombinasi kromosomnya XY, bayi Mama akan berjenis kelamin laki-laki.
Baca Juga: Persiapan Penting di Awal Kehamilan yang Penting Diketahui
Perubahan Tubuh Ibu saat Hamil 2 Minggu
Meski ukuran janin belum begitu besar, Mama mungkin akan menyadari adanya perubahan yang terjadi pada tubuh saat hamil 2 minggu. Adapun berbagai perubahan tubuh yang mungkin dirasakan Mama adalah sebagai berikut:
-
Terlambat menstruasi.
-
Perubahan suasana hati (mood swing).
-
Payudara terasa sakit.
-
Mual dan muntah (morning sickness).
-
Sering buang air kecil.
-
Merasa lelah.
-
Muncul bercak kecokelatan.
-
Nyeri panggul.
-
Penciuman semakin sensitif.
-
Peningkatan cairan vagina menjadi kental, lengket, dan berwarna putih.
-
Libido meningkat.
Baca Juga: Masalah Kehamilan yang Umum Dialami Bumil dan Tips Mengatasinya
Tips Menjaga Kehamilan Usia 2 Minggu
Tubuh Mama akan memulai masa baru, yaitu masa kehamilan. Selama rahim Mama sedang mempersiapkan diri untuk menjadi rumah baru bagi bayi, tidak ada salahnya jika Mama juga membantu persiapan tersebut.
Nah, berikut adalah berbagai cara menjaga kehamilan di usia janin 2 minggu yang bisa dilakukan:
1. Berkonsultasi dengan Dokter
Pada usia 2 minggu kehamilan, Mama mungkin bertanya-tanya apakah sedang hamil atau tidak. Hal ini bisa diketahui dengan memperhatikan siklus menstruasi yang sudah datang atau belum.
Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Beberapa perempuan mungkin akan menstruasi setiap 21 atau 28 hari.
Jika belum mengalami menstruasi, segera temui dokter untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi. Saat menjalankan pemeriksaan kehamilan, dokter mungkin akan meminta Ibu untuk melakukan beberapa tes, seperti:
2. Lakukan Tes Ovulasi
Pada usia 2 minggu kehamilan, Mama mungkin akan disarankan untuk melakukan tes ovulasi. Tes ini dilakukan menggunakan urine untuk mengetahui ada tidaknya hormon-hormon tertentu dalam tubuh Mama yang dapat memprediksi terjadinya ovulasi.
Selain melakukan berbagai tes atau pemeriksaan, Mama bisa bertanya apa saja obat-obatan tanpa resep dokter atau suplemen kesehatan yang boleh dikonsumsi dan yang tidak. Tak ada salahnya konsultasi mengenai kondisi yang tengah Mama alami.
3. Mengonsumsi Vitamin Prenatal
Mama bisa mengonsumsi vitamin untuk menjaga kesehatan perkembangan janin 2 minggu dan kondisi tubuh Mama sendiri. Pastikan vitamin yang dikonsumsi mengandung zat besi, vitamin D, kalsium, dan asam folat.
Centers for Disease and Control Prevention merekomendasikan calon ibu dan ibu hamil mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap harinya.
Hal ini karena kadar asam folat sebelum pembuahan dan selama awal kehamilan dapat berkurang tiap harinya. Konsumsi asam folat secara rutin diketahui dapat membantu mengurangi risiko bayi cacat lahir, lho, Ma.
4. Hindari Alkohol dan Merokok
Saat hamil, Mama disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol dan kafein dalam jumlah tinggi, serta merokok. Hal ini karena semuanya dapat memengaruhi kesuburan dan janin dalam kandungan.
5. Kendalikan Stres
Menjalani kehamilan memang bukan perkara yang mudah. Itu sebabnya, ibu hamil rentan mengalami stres. Stres saat hamil adalah normal karena rasa khawatir ibu terhadap banyak hal.
Jika stres terus-menerus, menurut hasil studi yang dimuat pada Oman Medical Journal, hal ini dapat berpengaruh terhadap kondisi janin dalam kandungan.
Untuk itu, bumil perlu mengendalikan stres agar tidak memberi dampak buruk pada diri sendiri dan janin. Misalnya, dengan melakukan meditasi atau teknik relaksasi lainnya, jalan kaki, olahraga, atau berkumpul dengan teman-teman.
Baca Juga: Tumbuh Kembang Janin Minggu ke-3