Review Expert: dr. Merwin Tjahjadi, SpOG
Banyak pandangan yang keliru di masyarakat mengenai hubungan seksual dan kontrasepsi. Kontrasepsi dapat memungkinan Ibu memilih kapan untuk hamil.
Kehamilan yang baik adalah kehamilan yang diinginkan dan direncanakan. Kontrasepsi merupakan salah satu dari sekian banyak metode untuk merencanakan kehamilan yang Ibu dan Suami inginkan. Banyak pandangan umum yang salah di masyarakat mengenai fungsi kontrasepsi sebagai solusi perencanaan kehamilan. Melalui artikel ini, Tim Ahli Nutriclub akan memberikan penjelasan mengenai mitos dan fakta seputar kontrasepsi agar Ibu dapat menggunakan kontrasepsi sesuai dengan fungsi kemanfaatannya.
Pengertian Kontrasepsi dan Kegunaannya
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang menyebabkan kehamilan. Kontrasepsi adalah metode menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan dimana kondisi Ibu tidak memungkinkan karena sakit, atau ingin perencanaan yang lebih matang terkait waktu kelahiran si Kecil.
Terdapat beberada jenis kontrasepsi, yaitu:
- Kontrasepsi alamiah (pantang berkala, coitus interuptus)
- Kontrasepsi yang mengandung hormonal (pil, suntik dan implant), dan kontrasepsi non-hormonal (IUD, Kondom)
- Kontrasepsi permanen (tubektomi, vasektomi)
Did you know?
”Saat trimester kedua, terjadi peningkatan aliran darah di panggul dan pembesaran payudara yang dapat meningkatkan gairah seksual Ibu. Ketahui selengkapnya di sini.“
Kontrasepsi Sebagai Pencegahan Infeksi Menular Seksual
Metode kontrasepsi memungkinkan Ibu untuk memilih kapan dan apakah Ibu siap untuk memiliki keturunan. Namun, tidak semua kontrasepsi dapat melindungi Ibu dari infeksi menular seksual (IMS). Terdapat sekitar 15 metode kontrasepsi yang dapat Ibu pilih sesuai kondisi dan preferensi kenyamanan Ibu.4
Metode kontraspesi seperti kondom adalah salah satu bentuk kontrasepsi yang membantu perlindungan terhadap IMS dan juga kehamilan. Sebaiknya, Ibu menggunakan kondom untuk melindungi kesehatan seksual Ibu dan suami. Sedangkan jenis kontrasepsi yang lain dapat Ibu gunakan untuk mencegah kehamilan.4
Mitos tentang hubungan seksual dan kontrasepsi
Ada beberapa metode kontrasepsi yang efektif dalam mencegah kehamilan. Namun banyak juga mitos atau informasi yang salah tentang hubungan seksual dan pengunaan kontrasepsi. Berikut beberapa mitos yang umum beredar di masyarakat dan fakta dibaliknya.5
1. Saya menyusui jadi saya tidak bisa hamil
Menyusui cenderung menunda masa ovulasi, namun, hal ini bukan jaminan. Ovulasi dapat terjadi bahkan ketika seorang wanita menyusui, jadi masih ada kemungkinan untuk Ibu menyusui untuk hamil kembali. Sebaiknya, Ibu menggunakan kontrasepsi jika ingin menghindari kehamilan.
2. Saya tidak bisa hamil jika tidak mengalami orgasme
Kehamilan terjadi bila sperma dari pria membuahi telur dari wanita. Tidak perlu bagi seorang wanita mencapai orgasme untuk dapat hamil. Seorang wanita pada usia subur biasanya melepaskan telur setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasinya yang teratur (ovulasi)
3. Saya tidak akan hamil jika mencuci vagina setelah berhubungan seks
Mencuci vagina atau douching bukan merupakan metode kontrasepsi yang efektif. Setelah ejakulasi, sperma akan memasuki serviks dan berada di luar jangkauan dari cairan pencuci vagina.
4. Saya tidak perlu kontrasepsi karena kita hanya melakukan hubungan seks selama waktu "aman". Ibu hanya subur satu hari dalam sebulan
Mitos seperti ini kemungkinan besar muncul dari kurangnya pemahaman dari siklus menstruasi. Ada empat hormon utama (bahan kimia yang merangsang atau mengatur aktivitas sel-sel atau organ) yang terlibat dalam siklus menstruasi: follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), estrogen, dan progesterone. Keseimbangan hormon ini mengatur ovulasi, dan jika telur tidak dibuahi, menstruasi akan terjadi. Sebagian besar siklus wanita yang kurang teratur sering terjadi akibat keseimbangan hormon yang terganggu oleh berbagai faktor, termasuk usia, berat badan, stres, obat-obatan, dan lain-lain. Oleh karena itu, penentuan waktu ovulasi dan memprediksi saat "aman" bisa menjadi sulit. Pasangan yang telah sukses dengan metode ritme kontrasepsi harus berhati-hati memantau siklus menstruasi perempuan dan mengevaluasi gejala ovulasi, serta faktor-faktor eksternal lainnya.
5. Saya tidak akan hamil jika melakukan hubungan seks sambil berdiri atau jika saya di atas
Beberapa orang percaya bahwa berhubungan seks dalam posisi tertentu, seperti berdiri, akan memaksa sperma keluar dari vagina wanita. Sebenarnya, posisi berhubungan seks tidak memiliki hubungan dengan terjadinya pembuahan. Ketika seorang pria berejakulasi, sperma akan disimpan baik di dalam vagina. Sperma akan secara alami mulai bergerak ke atas melalui saluran serviks segera setelah ejakulasi terjadi.
6. Anda dapat menggunakan bungkus plastik atau balon jika Anda tidak memiliki kondom
Bungkus plastik dan balon tidak baik untuk digunakan sebagai kondom. Mereka tidak dapat terpasang dengan baik dan mudah robek saat berhubungan seks. Kondom dibuat secara khusus untuk dipakai, memberi perlindungan yang baik, dan diuji secara menyeluruh untuk efektivitas maksimum saat berhubungan seks.
7. Saya tidak akan hamil jika pasangan saya menarik keluar sebelum ia ejakulasi
Menarik keluar penis sebelum ejakulasi dikenal sebagai metode penarikan, dan bukan salah satu metode yang mudah untuk kontrasepsi. Beberapa cairan ejakulasi (cairan yang berisi sperma) kemungkinan akan dikeluarkan sebelum pria itu benar-benar mencapai klimaks. Selain itu, beberapa orang mungkin tidak memiliki kemauan atau bisa menarik tepat waktu.
8. Saya tidak akan hamil karena ini adalah pertama kalinya saya berhubungan seks
Seorang wanita bisa hamil setiap saat ovulasi terjadi, bahkan ketika pertama kali berhubungan seks.
9. Saya tidak akan hamil jika saya mandi setelah berhubungan seks, atau jika saya buang air kecil setelah berhubungan seks
Mencuci atau buang air kecil setelah berhubungan seks tidak akan menghentikan sperma yang sudah masuk rahim melalui serviks.
10. Pil akan segera efektif setelah Anda mulai meminumnya
Pada beberapa wanita, satu siklus menstruasi lengkap memerlukan hormon dalam pil (kontrasepsi oral) untuk bekerja dengan hormon alami wanita agar mencegah ovulasi. Beberapa dokter menyarankan menggunakan metode back-up atau cadangan dari kontrasepsi selama bulan pertama minum pil.
Pastikan Ibu memilih konteasepsi yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Ibu. Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis terkait terkait pemilihan kontrasepsi yang cocok dengan kebutuhan dan kondisi Ibu. Selain itu, persiapkan kehamilan dengan baik agar Ibu dan Suami dapat lebih teliti mengatur segala sesuatu terkait kehadiran si Kecil dalam keluarga.