Para calon orang tua tentu ingin mengetahui keadaan janin di dalam kandungan. Pemeriksaan kehamilan (antenatal) akan dilakukan untuk memeriksakan kesehatan bayi sehingga dapat terdeteksi secara dini apabila ada permasalahan. Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu cara untuk mengetahui kondisi bayi dengan jelas. Alat yang cukup popular dewasa ini untuk melihat jenis kelamin bayi memiliki fungsi lebih penting seperti memeriksa adanya kelainan pada janin, kondisi plasenta, serta pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.
USG abdomen pertama kali diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Ian Donald, John Mcvicar, dan Tom Brown mengenai “Investigasi massa abdomen dengan menggunakan gelombang ultrasound”. Pada tahun ini, didapatkan gambaran mengenai janin pertama yang terekam oleh USG. Temuan ini juga mengingatkan kita mengenai berbagai penemuan sebelumnya oleh para peneliti sebagai cikal bakal ditemukannya USG. Thomas Young pada tahun 1801 membahas mengenai cahaya gelombang yang konsepnya dipakai dalam penemuan USG 3D, Kristen Doppler tahun 1842 yang membahas mengenai efek Doppler, Pierre Currie tahun 1880 mengenai efek listrik ”pezo” yang digunakan sebagai acuan gelombang USG dan Jhon Read tahun 1952 yang pertama kali memperkenalkan USG 2D1.
Did you know?
“USG 4D memberikan gambaran embrio janin 2 minggu lebih cepat dibandingkan dengan USG 2D dan dapat lebih jelas melihat adanya cacat pada janin, misalnya pada mulut, jari-jari tangan dan kaki, telinga, tulang belakang dan rahang.”
dr. Bram Pradipta, Sp.OG
Perkembangan USG yang digunakan untuk pemeriksaan kandungan dan kebidanan telah lama berkembang dan mempunyai kelebihan fungsi masing-masing. Penggunaan USG 2 dimensi (2D) dengan high definition dapat mendeteksi kelainan pada janin dengan jelas pada masanya terdahulu. Selain itu, USG 2D dapat digunakan untuk melihat organ dalam, pengukuran panjang dan berat janin, serta gerakan bayi. Namun, gambar yang dihasilkan biasanya tidak terlalu jelas, sehingga bila dokter mencurigai suatu kelainan spesifik, maka harus menggunakan USG yang lebih tinggi.
Kemudian, dengan perkembangan zaman ditemukan USG 3 dimensi (3D) yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan USG 2D. USG 3D dapat melihat anatomi janin, serta dapat mendeteksi kelainan superfisial pada janin, yaitu kelainan celah pada wajah. Penelitian menunjukkan bahwa USG 3D memiliki kemampuan yang baik untuk dapat mendeteksi cacat langit-langit sekunder yang jarang terdeteksi oleh USG 2D. Selain itu, keunggulan USG 3D adalah mendapat gambaran yang jelas mengenai kelainan bawaan yang ada di rahim serta dapat mengukur secara akurat jumlah folikel yang ada di dalam sel telur dan melacak dan mengawasi pertumbuhan folikel sel telur pada program In Vitro Fertilisation (IVF)/program bayi tabung1,2.
Penemuan USG 4 dimensi (4D) dewasa ini memberikan keunggulan tersendiri di bidang kandungan dan kebidanan. Berikut adalah beberapa keunggulan dari USG 4D pada kehamilan.
Keunggulan USG 4D dan Manfaatnya
Melihat gambaran pergerakan janin
USG 4D dapat memberikan gambaran embrio janin 2 minggu lebih cepat dibandingkan dengan USG 2D3. Pergerakan dapat dilihat pada usia 7 minggu kehamilan pada saat trimester pertama yang berupa pergerakan kepala, tangan dan kaki serta jari-jarinya. Pergerakan lain seperti tangan yang sedang memegang beberapa bagian tubuh atau bagian rahim seringkali dapat terdeteksi pada trimester kedua4.
Melihat perilaku janin lebih jelas
Pada kehamilan trimester kedua sekitar 15 minggu, pergerakan janin dan perilakunya sudah dapat terlihat melalui pemeriksaan USG 4D. Sebanyak 15 perilaku janin telah dapat terdeteksi seperti pergerakan mulut (mulut membuka/menutup, menyedot, menguap, dan menelan), pergerakan tubuh secara menyeluruh, pergerakan tangan dan kaki, pergerakan kepala, dan pergerakan tangan yang menyentuh bagian-bagian tubuh bayi yang lain. Pergerakan mata dapat dilihat pada usia kandungan 18 minggu. Usia kehamilan 24-26 minggu pergerakan mata menjadi lebih sering dan pada akhir semester kedua semua ekspresi wajah dapat terlihat dengan baik mulai dari cemberut, tersenyum, dan pergerakan mulut5.
Mengetahui kecacatan sejak lahir lebih jelas
Salah satu cacat bawaan dari lahir yang dapat dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan 4D adalah kelainan jantung bawaan. Kelainan ini dapat ditemukan pada kehamilan trimester dua dan tiga dengan memperlihatkan adanya kelainan pada keempat ruang jantung dan aliran darah yang ada di pembuluh darah6. Keuntungan penggunaan USG 4D dalam mendeteksi dini kelainan jantung adalah dapat melihat kelainan volume jantung, waktu yang dibutuhkan untuk memeriksanya lebih cepat dibandingkan dengan USG 3D, serta untuk skrining kelainan jantung lainnya7.
Baca Juga: Down Syndrome pada Anak: Gejala dan Cara Mengatasi
Selain kelainan jantung bawaan, pemeriksaan USG 4D juga dapat lebih jelas melihat cacat pada celah mulut atau celah langit-langit, jumlah jari-jari tangan dan kaki yang berlebih, kelainan bentuk telinga, kelainan bentuk tulang belakang, dan rahang yang kecil (mikrognatia). Meskipun pada USG sebelumnya kelainan janin dapat terlihat seperti kelainan sindrom down pada trimester pertama, sindrom Patau (trisomi 13), sindrom Edward (trisomi 18) pada trimester kedua, pada USG 4D kelainan ini dapat terlihat lebih jelas8.
Kemajuan teknologi saat ini memungkinan untuk akses pada pelayanan USG 4D yang lebih terjangkau. Berbagai kemajuan USG 4D dapat menopang pemeriksaan USG 2D yang memerlukan konfirmasi dan pemeriksaan khusus yang lebih lengkap. Penggunaan USG sampai saat ini digolongkan sebagai pemeriksaan penunjang yang aman dan tanpa efek samping dalam pemeriksaan kehamilan, terutama untuk memeriksa kemungkinan kelainan pada janin.