Selamat, Ma! Kini usia kehamilan Mama sudah berada di penghujung trimester pertama, tepatnya di usia 12 minggu. Seperti apa perkembangan janin usia 12 minggu ini?
Baca Juga: Perkembangan Janin Minggu Ke 11
Di minggu ini, organ tubuh dan otot si Kecil sudah mulai terbentuk. Rangka tubuh bayi juga mulai terbentuk dari jaringan dan tulang yang akan semakin mengeras. Bahkan, detak jantungnya sudah mulai bisa didengar lewat pemeriksaan ultrasound (USG).
Perkembangan Janin di Minggu ke-12 Kehamilan
Menginjak usia kehamilan 12 minggu, ukuran janin dalam kandungan sudah sebesar buah plum. Panjang badan dari kepala sampai tumitnya sekitar 6 cm dengan berat janin sekitar 18 gram yang setara dengan tiga buah anggur.
Sekarang seluruh tubuh bayi mulai membesar sehingga memenuhi rahim. Asupan nutrisi si Kecil saat ini sudah mulai didapatkan dari plasenta yang terhubung langsung dengan peredaran darah Mama.
Apa lagi perkembangan janin yang terjadi di minggu ke-12? Yuk, ketahui selengkapnya di sini, Ma!
1. Tubuh Bayi Terbentuk Sempurna
Tubuh bayi yang mulai terbentuk sempurna menjadi salah satu perkembangan janin yang bisa Mama perhatikan di usia kehamilan 12 minggu. Ini artinya semua organ vital, tulang, alat pernapasan, dan alat reproduksi bayi sudah terbentuk dan bekerja sebagaimana fungsinya.
Pada usia ini, otak janin akan terus berkembang. Begitu juga dengan pita suara dan usus juga akan mulai terbentuk pada usia 12 minggu kehamilan.
Kuku jari tangan dan kaki sudah berkembang dengan baik sebagai bagian dari perkembangan janin 12 minggu. Bayi dalam kandungan pun sudah mahir menutup dan membuka kepalan tangannya lho. Lucu ya, Ma?
Jadi, pertumbuhan selanjutnya akan menyempurnakan tubuh yang telah terbentuk. Untuk itu, pertumbuhan bayi sudah semakin cepat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
2. Sistem Pencernaan Bayi Mulai Berfungsi
Selain ukuran tubuh bayi yang berubah, sistem pencernaan bayi juga mulai berfungsi pada usia kehamilan 12 minggu ini. Otot di dalam sistem cerna bayi mulai bekerja dengan melatih gerakan kontraksi dan mendorong makanan lewat saluran pencernaannya.
Sumsum tulang janin pun mulai memproduksi sel darah putih yang akan membantu bayi melawan infeksi saat ia lahir ke dunia nanti.
Kelenjar pituitari di dasar otak juga sudah memproduksi hormon untuk membantu perkembangan janin.
Di usia kehamilan 12 minggu, ginjal janin sudah mulai bekerja. Setelah mendapat nutrisi dari cairan ketuban, tubuh janin dapat menyaring dan mengeluarkan kotoran dalam bentuk urine.
3. Janin Bergerak Aktif
Janin mulai sering bergerak aktif di usia kehamilan 12 minggu, entah itu menguap, menggeliat, menendang, atau meregangkan tubuhnya. Meski demikian, masih terlalu dini untuk Mama merasakan secara langsung pergerakan janin di dalam kandungan.
Sekarang Mama bisa mendengar detak jantung bayi. Jika ini merupakan kehamilan pertama Mama, tentu ini menjadi momen paling membahagiakan dan mengharukan, bukan?
Baca Juga: 13 Ciri Hamil Bayi Laki-laki dan Perempuan
Apa yang Terjadi pada Mama di Usia Kehamilan 12 Minggu?
Tidak hanya janin yang semakin tumbuh dan berkembang, ternyata tubuh ibu hamil juga mengalami perubahan selama usia kehamilan 12 minggu. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini, Ma!
1. Perut Semakin Membesar
Seiring bertambahnya ukuran janin 12 minggu, perut Mama akan semakin tampak membesar. Mama pasti akan merasa kalau pakaian biasa atau pakaian sebelum hamil sudah terasa sempit dan tidak nyaman lagi.
Kini, Mama mungkin sudah bisa mulai mempertimbangkan untuk mengenakan baju hamil yang lebih longgar atau tidak ketat, sehingga Mama dapat lebih nyaman bergerak.
2. Berat Badan Meningkat
Mungkin Mama khawatir dengan penambahan berat badan yang terjadi selama masa kehamilan. Padahal, sebetulnya berat badan yang naik tidak sebanyak yang Mama bayangkan kok.
Pada dasarnya, rata-rata kenaikan berat badan saat hamil 12 minggu sampai waktu melahirkan tiba adalah sekitar 10 – 12,5 kilogram.
Untuk memperoleh berat badan yang ideal saat hamil, ada baiknya Mama mengontrol asupan makanan sehari-hari. Sebab, kenaikan berat badan berlebih bisa memicu komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia dan tekanan darah tinggi.
3. Perubahan pada Kulit
Lonjakan hormon selama masa kehamilan ternyata dapat berdampak pada perubahan kulit Mama. Salah satunya adalah pigmentasi kulit (melasma).
Mengutip dari Very Well Family, sebanyak 75% ibu hamil mengalami masalah pigmentasi kulit selama kehamilan. Masalah kulit saat hamil ini menyebabkan munculnya bintik-bintik hitam di area dahi dan pipi.
Sebuah studi yang dimuat pada Journal of Women's Dermatology menyebutkan bahwa bintik-bintik kecokelatan ini muncul akibat lonjakan estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebutlah yang memicu sel melanosit untuk menghasilkan pigmen warna kulit.
Namun, Mama tak perlu khawatir. Karena bintik-bintik tersebut akan menghilang setelah Mama melahirkan.
4. Area Payudara Lebih Gelap
Tidak hanya payudara yang semakin membesar, areola di sekitar puting cenderung menjadi lebih gelap seiring bertambahnya usia kehamilan. Untuk itu, hindari menggunakan bra yang terlalu ketat agar Mama merasa nyaman.
Selain itu, Mama mungkin akan merasakan nyeri payudara yang berlanjut hingga trimester kedua.
5. Sakit Kepala
Beberapa bumil mungkin juga ada yang mengeluhkan sakit kepala saat hamil di minggu ke-12. Untuk mencegah masalah ini, Mama bisa sering-sering makan dalam porsi yang kecil, minum banyak air, cukup tidur, berolahraga, atau melakukan teknik relaksasi (seperti yoga dan meditasi).
Baca Juga: Mencegah Risiko Hipertensi Dalam Kehamilan
Cara Menjaga Kesehatan Janin dan Bumil di Usia 12 Minggu
Ada beberapa cara menjaga kesehatan janin dan ibu hamil di usia kehamilan 12 minggu, yakni:
1. Perhatikan Asupan Makanan Saat Hamil 12 Minggu
Mama perlu mempersiapkan pola makan baru dan memenuhi kecukupan nutrisi ibu hamil untuk menaikkan berat badan. Meski demikian, hindari mengonsumsi makanan terlalu banyak karena Mama bukan makan untuk dua orang, lho.
Pada kehamilan trimester pertama, jumlah kalori yang dibutuhkan sama dengan kondisi tidak hamil, sedangkan mulai dari trimester kedua diperlukan tambahan 340 kkal/hari, serta 450 kkal/hari selama trimester ketiga. Jumlah kebutuhan energi ini sendiri masih dapat berubah tergantung dari usia ibu, indeks masa tubuh, dan aktivitas Mama.
Nutrisi yang dibutuhkan si Kecil terdiri dari nutrisi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta nutrisi mikro, yaitu vitamin, mineral, dan zat penunjang lainnya.
Kebutuhan makronutrien seperti protein yang dibutuhkan pada ibu hamil meningkat untuk pertumbuhan janinnya dan perubahan lain pada uterus, payudara, maupun plasenta.
Rekomendasi protein yang dikonsumsi selama kehamilan yaitu 60 g/hari, nilai ini meningkat dari 46 g/hari pada wanita yang tidak hamil.
Sementara itu, karbohidrat yang dikonsumsi sebesar 45-65% kalori setiap harinya. Lemak yang dikonsumsi 20-35% dari kalori setiap harinya. Jumlah ini kurang lebih sama dengan kondisi sebelum hamil.
Namun, lemak sehat seperti asam Docosahexaenoic atau yang dikenal sebagai DHA, yaitu sejenis asam lemak omega-3 tak jenuh, sangat penting untuk perkembangan fungsi otak, serta pembentukan jaringan saraf dan mata, sehingga akan berdampak baik bagi aktivitas motorik dan kecerdasan janin.
Menurut penelitian, ibu yang sedang hamil memerlukan konsumsi DHA harian sebesar 200 mg. Untuk itu, Mama sebaiknya mengonsumsi makanan atau camilan sehat yang kaya akan DHA. Misalnya:
-
Ikan salmon panggang dengan sayuran yang telah dikukus, setiap satu sajian ikan salmon mengandung 1.22 g DHA.
-
Ikan makarel dengan sepotong roti gandum, setiap satu sajian ikan makarel mengandung 0.59 g DHA.
-
Ikan sarden, ikan ini cukup mudah untuk didapat dan banyak tersedia dalam bentuk makanan kaleng. Setiap sajiannya mengandung 0.74 DHA. Selain itu, sarden juga kaya akan vitamin B12 dan D.
-
Udang, setiap satu sajian udang mengandung 0.12 g DHA. Selain itu, udang juga kaya akan protein dan kalium.
-
Telur omega 3 yang mengandung 0,1 g DHA setiap butirnya.
2. Minum Vitamin Kehamilan
Di usia hamil 12 minggu, Mama bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin, khususnya asam folat.
Manfaat asam folat untuk ibu hamil sangat penting untuk mengurangi risiko cacat lahir dan kelainan tulang belakang, seperti spina bifida, pada bayi.
Mama membutuhkan 400 mikrogram (mcg) suplemen asam folat (vitamin B9) setiap harinya selama trimester pertama.
Selain asam folat, Mama juga perlu mencukupi kebutuhan vitamin D minimal 10 mcg per hari.
Konsumsi suplemen tambahan mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang sekiranya tidak bisa didapatkan dari makanan.
3. Rutin Periksa Kehamilan
Saat melakukan pemeriksaan kehamilan, Mama bisa bertanya pada dokter kandungan seputar jenis tes yang perlu dilakukan saat hamil 12 minggu.
Umumnya, dokter mungkin akan meminta Mama untuk melakukan pemeriksaan USG yang dinamakan Nuchal Translucency Screening (NTS).
Skrining NTS adalah pemeriksaan USG yang dilakukan untuk mengukur ruang berisi cairan di belakang leher bayi. Ini merupakan tes guna menganalisis dan melihat kelainan kromosom dan kelainan genetik pada janin, seperti Down syndrome.
Dokter mungkin juga menyarankan Mama untuk melakukan tes darah untuk melihat risiko ada tidaknya kelainan genetik pada janin.
Baca Juga: Pemeriksaan Kehamilan yang Wajib Mama Ketahui
Nah, itu dia berbagai perkembangan janin 12 minggu serta perubahan tubuh yang umum dialami Mama. Jadi, sangat penting, ya, untuk menjaga kesehatan Mama dan janin pada masa ini dengan rutin memeriksakan kondisi kehamilan Mama ke dokter kandungan.
Dan karena hari-H persalinan sudah semakin dekat, yuk dengarkan berbagai tips dan insight menarik dari ahlinya tentang persiapan menjadi Mama baru untuk si Kecil di podcast eksklusif di MyNutriclub.
Jangan lupa juga untuk rencanakan semua kebutuhan masa depan anak mulai dari perlengkapan bayi ketika baru lahir nanti hingga alokasi dana pendidikannya melalui Kalkulator Perencanaan Finansial si Kecil.
Lalu, akan seperti apa perkembangan janin di minggu 13 kehamilan?