Reviewer : dr. Bram Pradipta, Sp.OG
Stres yang berlebihan mampu meningkat menjadi depresi yang dapat membuat calon Mama melakukan hal-hal yang membahayakan kehamilannya. Mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan si Kecil memang bukan perkara yang mudah. Salah satu hal yang menjadi penyebab stress pada Ibu hamil adalah banyaknya perubahan yang dirasakan selama menjalani masa kehamilan. Perubahan tersebut dapat terjadi dari segi kondisi fisik, mental, emosi, hingga hubungan sosial. Beberapa perubahan tersebut mungkin dapat diterima dengan baik, namun beberapa perubahan lain dapat berpotensi menimbulkan stres dan kekhawatiran bagi Ibu hamil.
Perasaan tertekan atau stres dapat terjadi selama kehamilan, seperti halnya stres yang terjadi pada umumnya. Namun, stres yang terjadi terus menerus dapat membuat Mama tidak nyaman, hingga menyebabkan kesulitan untuk tidur, sakit kepala, kehilangan nafsu makan atau perilaku makan yang berlebihanan. Terkait dengan kondisi kehamilan, stres pada Ibu hamil juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang si Kecil dalam kandungan.
Pengaruh Stres Ibu Hamil terhadap Janin
Tingginya tingkat stres dapat menetap untuk waktu yang lama, dan berujung menyebabkan beragam masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Ketika Mama sedang menjalani kehamilan, stres dapat meningkatkan risiko memiliki bayi prematur (lahir sebelum 37 minggu kehamilan) atau bayi dengan berat lahir rendah (berat kurang dari 2.500g). Si Kecil yang lahir terlalu cepat atau terlalu kecil memiliki risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang terlahir normal.
Pengaruh stres pada Ibu hamil tidak hanya terjadi pada janin namun dapat berlanjut dan memberikan dampak negatif pada si Kecil dari fase bayi hingga usia sekolah. Suatu studi epidemiologis menunjukkan bahwa stres dalam kehamilan dapat meningkatkan tingkat aborsi spontan, malformasi janin, dan kelahiran prematur.
Balita yang lahir dari Mama dengan kondisi stres memiliki kemampuan intelektual dan berbahasa yang lebih buruk. Dalam komunitas skala besar, penelitian O'Connor menemukan hubungan yang kuat antara stres prenatal dan munculnya masalah pada anak-anak di usia empat dan enam tahun. Bahkan ada penelitian yang menyatakan gejala stres saat kehamilan dapat meningkatkan risiko si Kecil terdiagnosis dengan ADHD. Untuk mencegahnya, ada tips atasi stres pada Ibu hamil yang bisa dilakukan.
Did you know?
”Melahirkan untuk pertama kalinya mungkin akan membuat Ibu merasa khawatir atau takut karena belum mengerti dan belum pernah mengalami persalinan, sehingga Ibu menjadi stres dan gelisah. Namun, hal ini dapat Ibu redakan dengan tips atasi stres pada ibu hamil. Ketahui selengkapnya di sini.“
Penyebab Stres Pada Ibu Hamil
Stres pada Ibu hamil dapat berasal dari beragam sebab, namun ada beberapa penyebab yang umumnya dijumpai antara lain:
- Rasa ketidaknyamanan saat hamil, seperti mual, sembelit, lelah atau memiliki rasa sakit di punggung.
- Perubahan hormon yang menyebabkan suasana hati berubah, sehingga lebih sulit untuk menangani stres. Ketika stres, tubuh mengeluarkan hormon seperti Kortisol dan Adrenaline yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan janin.
- Kekhawatiran tentang proses persalinan atau bagaimana merawat bayi.
- Stres juga dapat muncul dari kesibukan dan pekerjaan Mama.
Tips menangani stres pada Ibu hamil
Jangan terlalu berlarut-larut ketika dalam kondisi stres, apalagi saat si Kecil masih berada dalam rahim Mama. ada beberapa tips atasi stres pada Ibu hamil yang bisa dilakukan.
1. Istirahat cukup
Salah satu cara mengatasi stres saat hamil adalah dengan fokuskan perhatian Mama pada proses perkembangan kehamilan dan sediakan waktu istirahat yang cukup. Ajak si kecil mengobrol dan bernyanyilah untuknya. Kegiatan tersebut juga akan memperkuat ikatan Mama dengan si Kecil ketika dia lahir.
2. Mengonsumsi makanan yang bergizi
Selain beristirahat, Mama juga harus mengonsumsi makanan yang bergizi dan minum air yang cukup. Konsumsi makanan yang kaya dengan omega 3, vitamin, dan mineral untuk membantu memperbaiki mood Mama.
3. Olahraga ringan
Ambil waktu sejenak untuk beraktifitas fisik dan melakukan olahraga ringan. Mama dapat melakukan olahraga yang Mama sukai namun dalam intensitas yang tidak terlalu berat, misalnya berenang, yoga, senam hamil, dsb.
4. Mempersiapkan diri sendiri
Persiapkan segala sesuatu dengan matang, seperti mengetahui bagaimana proses kelahiran yang akan Mama jalani, serta seringlah berkonsultasi pada orang lain yang sudah berpengalaman mengalami masa kehamilan, atau kepada bidan dan dokter yang pemeriksa kehamilan Mama.
5. Relaksasi dan meditasi
Lakukan relaksasi dengan cara memijat juga dapat membantu melemaskan otot dan pikiran Mama. Meditasi, juga dapat menjadi pilihan alternatif dan bermanfaat menurunkan kadar hormon stres kortisol dalam tubuh. Cobalah untuk bermeditasi dengan cara duduk di tempat yang tenang dan menutup mata Mama. Tarik napas dalam-dalam dan perlahan melalui hidung, sambil menjaga posisi bahu tetap rileks. Lakukan pada saat istirahat di antara kesibukan kegiatan Mama.
Jika tingkat stres Mama meningkat sampai di titik di mana tidak mampu ditanganinya sendiri, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan Terkait untuk mendapatkan saran medis dan diagnosa yang tepat terkait kondisi kesehatan Mama.
Itulah tips atasi stres pada ibu hamil.Persiapkan kelahiran si Kecil dengan mengetahui metode kelahiran yang tepat termasuk besar potensi Mama melahirkan Caesar hanya dalam 2 menit! Ambil tes sekarang.
Nutriclub akan membantu Mama memantau faktor risiko persalinan prematur melalui Preterm Risk Sceener berdasarkan hasil penelitian expert. Yuk, identifikasi faktor risiko persalinan prematur pada Mama dengan tools Nutriclub.