Hamil untuk pertama kalinya memang dapat membuat Mama mengalami rasa khawatir yang berlebihan. Munculnya kecemasan tersebut biasanya diakibatkan oleh pengetahuan atau pengalaman Mama yang masih minim akan kehamilan. Selain itu, anggapan akan gangguan kesehatan yang bisa kapan saja menyerang kandungan juga menjadi faktor utama Mama menjadi cemas.
Apa Itu Flek di Awal Kehamilan?
Flek atau keluarnya bercak darah adalah salah satu contoh kondisi kesehatan yang umumnya dikhawatirkan oleh Ibu hamil. Sebenarnya, flek atau spotting merupakan hal yang normal. Biasanya terjadi saat trimester pertama masa kehamilan.
Heidi Murkoff dan Sharon Mazel dalam bukunya What to Expect When You’re Expecting mengungkapkan bahwa satu dari lima Ibu di dunia kerap mengalami flek saat hamil muda.
Penyebab Flek saat Hamil
1. Menempelnya Embrio pada Dinding Rahim
Salah satu penyebab umum terjadinya flek pada masa awal kehamilan adalah akibat proses implantasi atau penanaman embrio di dinding rahim. Darah yang keluar saat implantasi biasanya tidak banyak dan hanya keluar dalam hitungan jam.
Namun, Mama patut waspada jika flek saat hamil muda berupa darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlangsung selama beberapa hari karena bisa jadi kondisi tersebut merupakan indikasi keguguran.
2. Kehamilan Ektopik
Flek juga bisa menandakan Mama mengalami kehamilan ektopik, di mana rahim tumbuh di luar rahim Mama. Jika Mama mendapati adanya flek dalam jumlah banyak, jangan panik. Periksakan kondisi Mama ke dokter kepercayaan Mama.
3. Iritasi Serviks
Flek saat hamil juga bisa disebabkan oleh iritasi serviks. Ibu hamil akan mengalami lonjakan hormon dan peningkatan aliran darah ke leher rahim atau serviks. Hal ini membuat serviks menjadi sangat sensitif dan lebih mudah teriritasi, sehingga mengeluarkan flek.
Baca Juga: 5 Gejala Umum Kehamilan Trimester Pertama dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Flek saat Kehamilan Pertama
1. Pastikan kondisi kesehatan mulut rahim
Pastikan kondisi kesehatan mulut rahim Mama jika terjadi flek pada trimester pertama. Iritasi pada mulut rahim kadang bisa menyebabkan flek. Oleh karena itu Mama sebaiknya segera mengunjungi dokter untuk mengetahui apakah ada indikasi infeksi di daerah tersebut.
2. Lebih banyak beristirahat
Jika Mama mengalami flek pada masa awal kehamilan, dokter biasanya akan menganjurkan Mama untuk tidur dan beristirahat lebih lama agar darah flek berhenti keluar.
3. Jangan lakukan aktivitas fisik yang terlalu berat
Mama sebaiknya tidak melakukan olahraga atau aktivitas fisik berat seperti mengangkat benda berukuran besar atau naik-turun tangga.
4. Jangan berhubungan seks untuk sementara waktu
Berhubungan seks selama masa kehamilan bisa jadi salah satu penyebab terjadinya flek saat hamil muda. Untuk itu, Mama sebaiknya menunda untuk berhubungan intim beberapa minggu setelah flek berhenti keluar.
5. Minum air putih lebih banyak
Ibu hamil yang mengalami flek pada masa awal kehamilan sebaiknya minum lebih banyak air agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Mencukupi asupan cairan sehari-hari tak hanya bisa mencegah Mama dehidrasi tetapi juga bermanfaat bagi janin yang berada di dalam kandungan.
6. Gunakan Panty Liner
Ketika flek saat hamil terjadi atau mengalami perdarahan ringan, gunakan panty liner untuk menjaga celana tetap bersih. Hal ini berguna untuk menyerap cairan berlebih dan dapat membantu merasa tubuh lebih nyaman.
7. Menjaga Kebersihan Vagina
Langkah selanjutnya cara menghentikan flek saat hamil muda yakni pastikan area vagina tetap bersih dan kering. Saat membersihkan, gunakan air mengalir dan sabun yang bebas tambahan pewangi karena pewangi yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada area organ intim.
Perhatikan juga cara Mama membasuh area vagina setelah buang air kecil. Caranya adalah dengan mengusap dari depan ke belakang, untuk mencegah risiko masuknya bakteri.
Itulah tips mengatasi flek saat kehamilan pertama.Persiapkan kelahiran si Kecil dengan mengetahui metode kelahiran yang tepat termasuk besar tes potensi Caesar hanya dalam 2 menit!
Nutriclub akan membantu Mama memantau faktor risiko persalinan prematur melalui Preterm Risk Sceener berdasarkan hasil penelitian expert. Yuk, identifikasi faktor risiko persalinan prematur pada Mama.