Reviewer : dr. Vicka Farah Diba, Sp.A
Zinkum merupakan mineral mikro (trace element) yang sangat penting setelah zat besi. Pemberian suplementasi seng selama masa kehamilan akan mendukung tumbuh kembang si Kecil di dalam rahim hingga masa bayi dan anak-anak.
Manfaat Zinc Selama Hamil
Zink (seng) merupakan salah satu mineral esensial bagi manusia, yang secara alami terdapat pada beberapa makanan. Seng berperan sebagai metalo-enzyme pada proses metabolisme, serta penting untuk pembentukan protein dan gen tubuh. Konsumsi seng yang tercukupi penting untuk proses percepatan tumbuh dan maturasi seksual. Seperti halnya dengan kekurangan energi dan protein, kekurangan seng dapat menghambat pertumbuhan dan kematangan seksual. Seng berperan penting dalam metabolisme tingkat seluler, seperti pembentukan DNA dan RNA, serta pembelahan sel. Seng juga berperan dalam kekebalan tubuh, sehingga berperan penting dalam mencegah infeksi oleh virus dan bakteri. Maka dari itu, seng merupakan salah satu mineral yang sangat diperlukan saat kehamilan. Peran lain seng pada ibu hamil adalah untuk mendukung tumbuh kembang bayi di dalam rahim hingga ia lahir dan tumbuh hingga masa balita dan anak-anak.Kekurangan asupan seng biasanya terjadi pada populasi yang jarang mengonsumsi sumber makanan hewani yang tinggi kandungan zink, terutama di negara berkembang.
Diperkirakan, 80% wanita hamil di seluruh dunia mengonsumsi seng dengan tidak tercukupi. Pada ibu hamil, konsentrasi seng relatif menurun hingga 35% karena pengaruh perubahan hormon dan transport nutrisi dari ibu ke bayi. Kandungan seng yang rendah pada ibu hamil mengurangi transportasi nutrisi ke rahim dan memengaruhi penyediaan gizi yang memadai ke bayi. Kekurangan atau defisiensi seng pada Ibu akan sangat memengaruhi tumbuh kembang fisik dan intelektual si Kecil. Seng berperan penting dalam perkembangan sistem saraf pusat sejak masa kehamilan, meningkatkan kerja enzim yang berperan dalam saraf, dan meningkatkan neurotransmitter, yang akan memengaruhi kecerdasan si Kecil pada masa selanjutnya.
Selain itu, seng juga memengaruhi kekebalan tubuh Ibu dan si Kecil. Hal tersebut akan tetap bertahan setelah si Kecil lahir dan beberapa tahun setelahnya. Defisiensi seng dapat mengubah beberapa hormon yang memengaruhi masa kelahiran. Karena nutrisi tersebut penting untuk fungsi kekebalan tubuh, defisiensi seng zink dapat menyebabkan infeksi sistemik dan dalam rahim, yang dapat menyebabkan kelahiran prematur. Beberapa penelitian juga menunjukkan manfaat seng dalam mengurangi risiko berat bayi lahir rendah (BBLR). Seng juga dikatakan dapat memengaruhi panjang dan lingkar kepala bayi. Tetapi, hal ini masih menjadi kontroversi dari beberapa hasil penelitian.
Si Kecil membutuhkan seng lebih banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal, juga untuk melawan infeksi dan penyembuhan luka. Si Kecil yang sedang dalam proses tumbuh kembang dan mengalami kekurangan gizi mempunyai risiko lebih tinggi mengalami defisiensi. Dalam proses pertumbuhan, seng berperan dalam sintesis protein yang dibutuhkan untuk pembentukan jaringan baru, pertumbuhan, dan perkembangan tulang. Kekurangan seng pada si Kecil dapat menyebabkan gejala kekerdilan dan keterlambatan kematangan fungsi seksual.
Pengaruh suplemen seng pada masa kehamilan ditunjukkan dalam salah satu penelitian, yaitu mengurangi angka terjadinya diare dan infeksi saluran napas akut pada bayi hingga 1 tahun pertama. Pada kejadian diare, seng dapat menurunkan jumlah ekskresi feses sampai 31%, dan mengurangi frekuensi buang air besar hingga 40%. Hal ini bisa terjadi karena seng meningkatkan penyerapan air dan elektrolit, membantu proses pertumbuhan kembali lapisan usus halus yang rusak pada diare, dan meningkatkan fungsi enzim di saluran cerna.
Kebutuhan seng per hari pada wanita hamil yang berusia kurang dari 19 tahun adalah 12mg, sedangkan pada wanita hamil yang berusia lebih dari 19 tahun adalah 11mg. Angka kecukupan seng yang dianjurkan untuk si Kecil adalah 3-5mg/hari (bayi), 8-10mg/hari (usia 1-9 tahun), dan 15mg/hari (usia ≥ 10 tahun). Pemberian suplementasi zink pada bayi dan anak memberikan efek yang positif terhadap pertumbuhan.
Daging merah, kerang, dan biji-bijian utuh merupakan sumber seng yang baik. Seng juga dapat diperoleh dari ikan, kepiting, susu, produk olahan gandum, dan ragi. Penyerapan seng diperbesar oleh vitamin C dan asam amino, dan diperkecil oleh kalsium, fosfor, zat besi, dan tembaga. Masih terdapat kontroversi mengenai efek dosis berlebihan dari seng. Maka dari itu, jika Ibu ingin mengonsumsi suplemen seng, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Tabel 1. Daftar Makanan yang Mengandung Zink
Makanan |
Berat |
Ukuran Rumah Tangga (URT) |
Zinc (mg) |
---|---|---|---|
Daging sapi rebus cincang | 15gr | 1 sdm | 1 |
Hati sapi rebus cincang | 15gr | 1 sdm | 0.9 |
Kuning telur rebus lumat | 1 kuning telur rebus besar | 0.5 | |
Keju Cheddar | 15gr | 1/2 potong | 0.4 |
Daging ayam rebus cincang | 15gr | 1 sdm | 0.3 |
Tempe | 20gr | 1/4 potong | 0.4 |
Tahu kukus lumat | 20gr | 1 sdm | 0.3 |
Bayam rebus cincang | 45gr | 1/4 mangkok | 0.3 |
Kismis tanpa biji (cincang) | 30gr | 0.1 |