Hamil 7 bulan merupakan waktu yang paling dinanti karena Mama sudah resmi memasuki trimester terakhir. Maka dari itu, banyak suku yang merayakan tradisi acara 7 bulanan untuk mendoakan kesehatan dan keselamatan calon Mama dan bayinya hingga nanti waktunya kelahiran.
Jadi, akan seperti apa perkembangan janin pada usia kandungan 7 bulan dan bagaimana cara menjaga kondisi Mama di bulan ini?
Simak informasi selengkapnya di artikel ini!
Perkembangan Janin Usia 7 Bulan Kehamilan
Memasuki kehamilan 7 bulan artinya usia kandungan Mama telah masuk minggu ke-28 sampai ke-31. Ini adalah rentang waktu yang sangat penting untuk perkembangan janin, karena semua organ vital janin sudah terbentuk. Lalu, seperti apa bentuk bayi 7 bulan dalam kandungan dan berapa berat normal bayi di bulan ini?
Berikut adalah penjelasan mengenai perkembangan janin dari minggu ke minggu saat Mama hamil 7 bulan:
1. Minggu 28 Kehamilan
Berat janin di minggu ke-28 kehamilan kurang lebih sudah mencapai 900 gram -1 kg dengan panjang sekitar 36,1 cm jika diukur dari kepala hingga tumit. Bentuk janin di awal 7 bulan kandungan kira-kira sudah seukuran buah nanas berukuran besar.
Berat badan bayi akan bertambah tiga kali lipat antara di minggu ini dan saat lahir nanti, dan membangun lapisan lemak yang disebut vernix caseosa yang akan membantu menjaganya tetap hangat di luar rahim.
Lalu, apa lagi perkembangan janin saat Mama hamil 7 bulan? Pendengaran si Kecil sudah berkembang sepenuhnya dalam kandungan sehingga ia bisa mendengar suara Mama dan Papa. Kelopak mata bayi juga terbentuk di minggu ini. Jadi, si Kecil juga makin sering merespons rangsangan, termasuk suara, rasa sakit, dan cahaya.
Di minggu ini, posisi janin sudah bergerak turun dan berada pada posisi yang tepat untuk dilahirkan, yaitu kepala bayi berada dekat dengan jalur lahir alias panggul Mama dan dagu menempel di dadanya.
Seiring pertumbuhannya dalam kandungan, janin akan memiliki lebih sedikit ruang untuk bergerak di dalam rahim Mama. Oleh karena itu, Mama mungkin merasa pola tendangan bayi sedikit berbeda. Akan tetapi, gerakan janin 7 bulan masih sesering sebelumnya. Jika Mama merasa tendangan atau gerakannya berkurang di minggu ini, segera hubungi dokter.
2. Minggu 29 Kehamilan
Di minggu 29 kehamilan, berat janin diperkirakan bertambah menjadi 1,1 kilogram dengan panjang dari kepala sampai kaki sekitar 38,6 cm. Kira-kira, sudah seukuran labu madu (butternut squash).
Bayi Mama sekarang sudah terbentuk sempurna. Organ-organnya sedang dalam proses pematangan dan lemak di bawah kulitnya juga bertambah sebagai sumber energi. Lapisan putih berminyak yang disebut “vernix” yang melindungi tubuhnya pun mulai perlahan hilang di minggu ini.
Di minggu ini, gerakan bayi mulai sangat terbatas dan cenderung terasa seperti pukulan atau sodokan berasal dari sikunya.
Gerakan janin 7 bulan juga cenderung tidak lagi sporadis atau acak dibandingkan minggu-minggu sebelumnya, tapi lebih kuat karena si Kecil sudah bisa merespons segala macam rangsangan - gerakan, suara, cahaya, hingga bahkan makanan yang Mama makan.
Tulang bayi pun sedang menyerap banyak kalsium sementara mulai mengeras. Jadi, pastikan Mama tingkatkan asupan kalsium harian Mama, baik itu dari susu hamil atau makanan sumber kalsium, seperti keju, yogurt, atau jus jeruk yang diperkaya kalsium.
Lapisan pelindung mielin mulai terbentuk di sekitar saraf bayi selama trimester ini, yang akan terus berlanjut setelah bayi Anda lahir.
Selain itu, sistem pernapasan bayi Anda masih berkembang. Paru-paru mereka memproduksi surfaktan, cairan yang membantu menjaga alveoli tetap terbuka. Pada minggu ke-35 nanti, bayi akan menghasilkan cukup surfaktan untuk memungkinkan mereka menghirup udara saat lahir.
3. Minggu 30 Kehamilan
Janin 30 minggu kehamilan memiliki panjang sekitar 39,9 cm dari kepala hingga tumit dan beratnya hampir 1,3 kilogram, kira-kira sebesar kubis.
Perkembangan otak bayi di usia kandungan 7 bulan sedang berkembang pesat. Sampai di akhir minggu ke-29, bentuk permukaan otak janin masih halus tapi sekarang mulai terbentuk jalur, kerutan, dan lekukan yang khas seperti organ otak pada umumnya.
Pembentukan jalur dan lekukan otak ini memungkinkan peningkatan jumlah jaringan otak, sebuah perubahan yang diperlukan saat bayi bersiap untuk mengembangkan kecerdasannya untuk kehidupan di luar rahim nanti.
Perubahan besar lainnya pada usia kehamilan 30 minggu adalah sumsum tulang bayi telah sepenuhnya mengambil alih produksi sel darah merah. Sebelumnya, yang mengurus produksi sel darah merah dalam tubuh janin adalah kelompok jaringan dan limpa. Ini merupakan langkah penting bagi bayi karena ini berarti ia akan lebih mampu berkembang sendiri setelah ia lahir.
Bayi di usia 7 bulan kehamilan juga sudah bisa membuka matanya lebar-lebar, dan mungkin bisa melihat bentuk-bentuk yang redup. Pada usia 31 minggu nanti, pupilnya sudah dapat mengecil dan melebar sehingga mata dapat membiarkan lebih banyak atau lebih sedikit cahaya masuk.
Sel-sel kulit bayi juga mulai membuat melanin, yang memberi warna pada kulit. Semakin banyak sel melanin yang diproduksi, semakin gelap kulitnya. Namun sebagian besar produksi melanin baru terjadi setelah kelahiran. Warna kulit permanen bayi Mama akan berkembang sempurna sekitar usia 6 bulan nanti.
4. Minggu 31 Kehamilan
Di minggu ke-31 kehamilan, janin Mama sudah memiliki berat sekitar 1.36 kilogram dengan panjang badan sekitar 41,1 cm dari kepala hingga tumit. Itu kira-kira seukuran dan berat sebutir kelapa.
Bayi akan bergerak sangat aktif dalam kandungan, dari menendang, menyikut, cegukan, menghisap jari, menggerakkan kaki-kakinya, hingga berputar posisi untuk bersiap-siap lahir. Sebagian besar bayi akan berputar sehingga kepalanya menghadap ke bawah.
Jika kepala bayi Mam masih di atas, tidak usah khawatir. Masih ada cukup waktu baginya untuk mengubah posisi. Beberapa bayi mungkin tidak akan turun ke panggul sampai persalinan dimulai.
Otak bayi juga sedang berkembang lebih cepat dari sebelumnya. Koneksi antara sel-sel saraf dibuat dengan kecepatan super cepat untuk membangun jaringan yang kuat. Otak janin dalam kandungan sekarang sudah bisa memproses informasi, melacak cahaya, dan merasakan sinyal dari kelima inderanya.
Bayi Mama mungkin sudah dapat mencium dan merasakan berbagai makanan yang Mama makan melalui cairan ketuban. Aroma tubuh Mama akan menjadi salah satu aroma pertama yang ia hirup dan kenali sejak dalam kandungan.
Lalu, apa yang dirasakan Mama saat hamil 7 bulan?
Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Tahu! Ini 3 Posisi Janin Sungsang
Perubahan Tubuh Mama Saat Hamil 7 Bulan
Seiring dengan perkembangan bayi dalam kandungan, tubuh Mama pun mengalami banyak perubahan di usia 7 bulan kehamilan. Gejala kehamilan dari bulan-bulan sebelumnya umumnya masih terus berlanjut, dan sakit punggung juga masih sering terjadi.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa Mama rasakan saat hamil 7 bulan:
1. Kaki Kesemutan
Pertumbuhan janin yang semakin meregangkan rahim mungkin jadi menekan saraf di kaki Mama.
Hal ini dapat menyebabkan kaki tampak bengkak dan terasa kebas (baal) atau kesemutan. Kesemutan biasanya mulai terasa di area bokong dan menyebar ke bagian belakang paha atau betis.
Sensasi kaki kesemutan di trimester ketiga adalah normal dan akan hilang setelah Mama melahirkan nanti, tapi mungkin memerlukan waktu beberapa minggu hingga bulan.
2. Perut Kembung dan Sering Buang Angin
Kembung sering kali terjadi pada trimester pertama, dan mungkin menjadi lebih intens pada trimester ketiga ini yang dimulai pada minggu ke 29. Sebab, ukuran rahim yang semakin besar juga memberikan tekanan ekstra pada otot-otot organ pencernaan di sekitarnya.
Ditambah lagi, hormon kehamilan mengendurkan otot-otot usus yang memperlambat kerja sistem pencernaan sehingga menyebabkan Mama merasa sangat kembung, sembelit, dan sering buang angin.
3. Wasir
Beberapa Mama juga mungkin mengalami wasir atau ambeien saat hamil 7 bulan, karena tekanan dari rahim yang menekan pembuluh darah di sekitar rektum.
Mama bisa mengurangi rasa tidak nyaman saat duduk dan iritasi di area rektum dengan menggunakan tisu lembut yang dibasuh air hangat setelah buang air besar dan, minum banyak cairan agar feses tidak keras.
4. Kulit Makin Sensitif
Hormon kehamilan dapat menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit – terutama jika Mama memiliki kulit yang lebih gelap.
Hal ini dapat menyebabkan munculnya bintik-bintik atau tahi lalat, garis gelap di tengah perut (linea nigra), atau bercak gelap atau coklat di wajah yang disebut melasma. Jangan khawatir – sebagian besar perubahan warna ini dapat memudar beberapa bulan setelah melahirkan.
Selain itu, kulit Mama juga mungkin jadi lebih sensitif dari biasanya. Beberapa bagian tubuh mungkin tampak kering dan bersisik, yang lain mungkin mudah merah-merah karena kepanasan atau iritasi dari zat eksternal. Biasanya area kulit yang paling sensitif adalah perut seiring dengan peregangannya, juga pinggul dan paha.
Hal ini karena hormon kehamilan juga bisa mengubah reaksi kulit jadi lebih sensitif terhadap kontak dengan yang biasanya tidak pernah menyebabkan masalah pada kulit Mama, seperti sinar matahari, panas, deterjen, klorin, dan bahkan makanan tertentu.
Karena sinar matahari dapat memperparah hiperpigmentasi, cobalah untuk tetap berada di tempat teduh dan gunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih.
5. Varises
Selain kulit yang makin sensitif, beberapa Mama juga mungkin mulai mengalami varises saat hamil 7 bulan. Varises adalah pembengkakan pembuluh darah yang umum terjadi saat kehamilan. Kira-kira 20% ibu hamil memiliki varises.
Beberapa wanita hamil merasakan varises terasa nyeri, sementara yang lain tidak merasakan rasa tidak nyaman sama sekali. Seperti halnya stretch mark, risiko varises pun dapat diturunkan dari generasi ke generasi.
Jika Mama ingin mencegah atau meminimalisir kemunculannya, cara terbaik adalah menjaga sirkulasi darah tetap berjalan baik dengan menghindari berdiri atau duduk dalam waktu lama.
Usahakan untuk berolahraga setiap hari dan coba memakai selang penyangga khusus, yang juga dapat membantu. Varises umumnya akan hilang dalam beberapa bulan setelah melahirkan.
6. Pregnancy Brain
Pregnancy brain mengacu pada masalah kognitif yang ditandai dengan “pikun” atau gampang lupa dan sulit fokus selama kehamilan. Gejala lainnya juga termasuk kelinglungan, kesulitan mengingat, disorientasi, memecahkan masalah, mengatur jadwal, hingga kesulitan mengingat kata dan nama.
Beberapa penyebab yang dipercaya dapat memicu kemunculan pregnancy brain adalah fluktuasi hormon, insomnia, hingga stres, kecemasan dan rasa takut menjelang melahirkan.
Pregnancy brain adalah fenomena yang cukup umum selama kehamilan. Beberapa penelitian menemukan bahwa pregnancy brain mungkin dimulai sejak trimester pertama kehamilan dan paling parah terjadi pada trimester ketiga ini.
Sejumlah penelitian lain menunjukkan bahwa sekitar 81 persen wanita hamil melaporkan suka pikun atau sulit fokus di trimester ketiga.
Baca Juga: Cara Mengendalikan Insomnia di Trimester 3
Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan saat Hamil 7 Bulan
Bulan ini, Mama akan menemui dokter kandungan setiap dua minggu sekali. Kunjungan ini masih serupa dengan bulan-bulan sebelumnya. Dokter kandungan akan memeriksa hal-hal berikut:
-
Berat badan saat hamil.
-
Tekanan darah.
-
Tes urine.
-
Detak jantung janin.
-
Tinggi fundus rahim.
-
Ukuran dan bentuk rahim
-
Ukuran dan posisi janin
-
Pembengkakan pada pergelangan kaki dan kaki, terutama jika disertai sakit kepala, perubahan penglihatan, atau sakit perut, yang bisa jadi merupakan tanda hipertensi akibat kehamilan.Jika Mama memiliki Rh-negatif, dokter mungkin juga akan memberi suntikan injeksi anti-D (Rho) immunoglobulin, atau biasa juga disebut RhoGam di bulan ini, untuk mencegah komplikasi.
Dalam beberapa kasus, jika bayi berada dalam posisi sungsang atau plasenta menghalangi jalan turunnya, bidan atau dokter mungkin akan merekomendasikan operasi caesar.
Nah agar Mama bisa lebih siap menghadapi tantangan persalinan Caesar, Mama bisa download EBook C-Ready: Panduan Persiapan Caesar yang dikurasi oleh expert!
Baca Juga: Biaya Operasi Caesar yang Perlu Mama Tahu Jelang Lahiran
Hal-Hal yang Harus Diwaspadai Saat Hamil 7 Bulan
Bulan ke-7 kehamilan menjadi waktu yang tepat untuk membicarakan rencana persalinan Mama dengan dokter. Jika Mama ingin melahirkan di rumah sakit, Anda perlu memikirkan opsi tentang episiotomi, induksi persalinan, pemantauan janin, dan pereda nyeri.
Penting juga menyampaikan segala kekhawatiran Mama saat hamil 7 bulan ini, termasuk misalnya jika terjadi perdarahan vagina setelah minggu ke-28.
Perdarahan setelah minggu ke-28 yang ringan atau berat dan disertai nyeri perut mungkin mengindikasikan keadaan darurat. Hal ini dapat disebabkan plasenta previa (plasenta menutupi sebagian atau seluruh pembukaan serviks) atau solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim).
Hamil 7 bulan juga menjadi waktu yang tepat untuk terus mewaspadai tanda-tanda persalinan prematur, agar Mama bisa siap siaga jika memerlukan pertolongan medis darurat.
Jangan pernah ragu untuk berkonsultasi ke dokter mengenai kondisi Mama di bulan ini, termasuk juga pertanyaan atau kekhawatiran mengenai depresi postpartum atau baby blues.
Terutama jika ini adalah kehamilan pertama Mama. Sebab, macam-macam ketidakpastian tentang persalinan mungkin menakutkan dan mengkhawatirkan.
Tidak ada salahnya juga untuk konsultasi langsung dengan Nutriclub Expert Advisor yang siap menjawab pertanyaan Mama seputar persiapan melahirkan dan perawatan bayi baru lahir agar Mama siap Menang di Setiap Langkah.
Semoga artikel ini membantu!