Loading...
minggu-ke-35_large
Untuk Mama

Perkembangan Janin di Minggu ke-35 Kehamilan

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Perkembangan Janin di Minggu 35 Kehamilan
  • Apa yang Dirasakan Mama Saat Hamil 35 Minggu?
  • Cara Menjaga Kesehatan dan Janin di Usia Kehamilan 35 Minggu
  • Apakah Hamil 35 Minggu Bayi Sudah Siap Dilahirkan?

Tidak terasa ya, Ma, sekarang kehamilan Mama sudah memasuki usia 35 minggu. Lantas, seperti apa perkembangan yang terjadi pada janin di usia kehamilan 35 minggu? 

Di usia kehamilan ini, ada banyak perubahan yang terjadi pada janin. Tak hanya dari ukurannya, tentu ada banyak lagi perkembangan pesat yang bisa diamati dari si Kecil. 

Selain itu, Mama juga perlu mewaspadai beberapa risiko komplikasi pada usia kehamilan ini. Yuk, simak selengkapnya perkembangan janin dan perubahan yang akan Mama rasakan di minggu ke-35 kehamilan ini.

Perkembangan Janin di Minggu 35 Kehamilan

Pada minggu ke-35 minggu atau kehamilan 8 bulan, panjang dan berat tubuh janin sudah sangat pesat. Berat janin 35 minggu kira-kira sudah sebesar buah melon, yakni kurang lebih sekitar 2,5 - 2,7 kilogram dengan panjang hampir 43 - 45 cm dari kepala sampai tumit.

Pada dasarnya, perkembangan fisik janin telah selesai, Ma. Dalam beberapa waktu ke depan, pertumbuhan janin hanya berupa penambahan berat badan saja. 

Lalu, apa lagi perkembangan yang terjadi pada janin di usia kehamilan ini? Berikut penjelasannya. 

1. Posisi Janin di Bawah

Di usia kehamilan ini, biasanya posisi janin 35 minggu sudah berada di bawah, Ma. Ketika posisinya sudah di bawah, tepatnya ke arah leher rahim alias dekat dengan jalan lahir. Kepalanya akan bersandar pada tulang kemaluan ibu untuk persiapan persalinan. 

2. Gerakan Janin Berkurang

Mengingat ukuran bayi semakin besar, ruang untuk bayi bergerak di dalam rahim pun semakin terbatas karena tubuhnya mengisi hampir seluruh ruang dalam rahim. Inilah yang menyebabkan gerakan tendangan janin berkurang. Meski demikian, tendangannya menjadi lebih kencang, Ma. 

3. Janin Sudah Bisa BAB (Mekonium)

Bayi akan memiliki limbah sisa hasil metabolisme di dalam tubuh yang berasal dari asupan nutrisi yang dibawa melalui plasenta. Hal ini bisa terjadi karena ginjal dan hati janin sudah terbentuk sempurna di usia kehamilan 35 minggu. 

4. Air Ketuban Berkurang

Air ketuban kian berkurang seiring bertambahnya usia kehamilan. Sekarang cairan ketuban yang tersisa akan digunakan untuk bayi bergerak dan bernapas. Perlahan, cairan akan terus berkurang hingga bayi dilahirkan. 

5. Lemak Tubuh Janin Bertambah

Di usia kehamilan 35 minggu, pertumbuhan tubuh bayi semakin berkembang. Pada saat ini, lemak tubuhnya kian bertambah banyak yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuhnya saat ia lahir nanti. Bahkan, lemak akan bertumpuk di bagian bahunya dan membentuk seperti bantalan yang akan melindunginya saat persalinan tiba. 

6. Otak Bayi Berkembang Pesat

Sampai di minggu ke-35 kehamilan, perkembangan organ otak janin dalam kandungan semakin bertambah pesat. Berat otak bayi bertambah sepertiga selama empat sampai lima minggu terakhir sampai waktu persalinan tiba. 

Meski otaknya sudah berkembang dengan sangat pesat, tulang tengkoraknya masih terasa lunak, Ma. Hal ini terjadi agar janin Ibu bisa lebih mudah keluar dari jalur kelahiran yang sempit.

Baca Juga: Perkembangan Janin Minggu ke-34 Kehamilan

Apa yang Dirasakan Mama Saat Hamil 35 Minggu?

Semakin besar ukuran janin, maka tubuh Mama akan ikut mengalami banyak perubahan. Berikut perubahan tubuh yang dirasakan Mama saat usia janin 35 minggu pada trimester ketiga kehamilan.

1. Sering Buang Air Kecil

Pada perkembangan janin 35 minggu kehamilan, rahim Mama sudah semakin membesar. Kondisi ini dapat menyebabkan kandung kemih menjadi tertekan. Akibatnya, Mama dengan usia kehamilan tua jadi sering buang air kecil. 

Bahkan, Mama mungkin akan lebih sering buang air kecil karena aktivitas sederhana, seperti batuk, bersin, atau tertawa. Kesulitan menahan pipis ini dikenal pula dengan kondisi inkontinensia urine.

Walaupun mungkin terasa mengganggu dengan semakin seringnya frekuensi Mama buang air kecil, sebaiknya jangan sampai menahan pipis ya, Ma. 

Pasalnya, menahan kencing bisa memicu penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada ibu hamil. Jadi, selalu kosongkan kandung kemih setiap ingin buang air kecil. Jangan pula mengurangi minum air putih. 

Bila perlu, coba gunakan diaper atau pembalut khusus untuk menampung pipis yang tak tertahankan ketika beraktivitas di luar. Bisa pula dengan latihan Kegel untuk menguatkan otot panggul Mama sebelum proses persalinan.

2. Nyeri Panggul

Di perkembangan janin usia 35 minggu kehamilan ini pula, Mama mungkin kerap merasakan nyeri panggul. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kepala bayi semakin mengarah ke bawah untuk mempersiapkan kelahiran.

Akibatnya, ada rasa tertekan pada bagian kandung kemih, rektum, pinggul, serta tulang panggul. 

3. Sesak Napas

Seiring bertambah besarnya janin usia kehamilan 35 minggu, dapat mendorong rahim ke arah diafragma. Alhasil, paru-parunya akan ikut terdorong. Kondisi inilah yang membuat Mama merasa sulit bernapas saat hamil 35 minggu. 

4. Heartburn

Sebagian besar Mama mungkin masih merasakan sensasi terbakar pada dada dan ulu hati, atau dikenal dengan istilah heartburn, di usia kehamilan trimester ketiga ini. 

Ini karena ukuran rahim yang membesar seiring bertambahnya usia kehamilan dapat mendorong perut sehingga menyebabkan heartburn.

Namun, jangan khawatir. Untuk mengurangi dan mencegah heartburn, Mama bisa melakukan hal-hal di bawah ini:

  • Jangan langsung berbaring setelah makan.

  • Batasi atau hindari konsumsi makanan berlemak, pedas, makanan yang digoreng (gorengan), makanan berbumbu kuat atau tajam.

  • Makan dalam porsi kecil, tetapi frekuensinya lebih sering. 

  • Jangan minum terlalu banyak saat sedang makan.

5. Wasir

Wasir merupakan kondisi yang terbilang umum terjadi saat hamil, terutama di usia trimester ketiga kehamilan. Wasir saat hamil dapat disebabkan oleh pembengkakan pembuluh darah seiring dengan membesarnya ukuran rahim, serta peningkatan hormon progesteron selama kehamilan. 

Ibu hamil dapat meredakan gejala wasir dengan menambah asupan serat dari makanan, banyak minum air putih, dan rutin berolahraga. Meski begitu, wasir biasanya akan sembuh dalam beberapa minggu setelah Mama melahirkan.

6. Kontraksi Palsu (Braxton Hicks)

Pada usia kehamilan 35 minggu, Mama akan sering merasakan kontraksi palsu (braxton hicks). Rasa kontraksi ini sepert sesak atau kram dan terjadi setiap 10-20 menit. Namun tidak perlu khawatir kok, Ma, karena ini tandanya tubuh sedang mempersiapkan proses persalinan. 

Untuk membedakannya dengan kontraksi sebenarnya, bila di kehamilan 35 minggu Mama sering kontraksi dan hilang saat berpindah posisi maka ini tandanya Mama mengalami kontraksi palsu

Sementara itu, bila kontraksi yang sebenarnya, perut tetap kencang meski sudah berubah posisi. 

Baca Juga: 13 Cara Menentukan Jenis Kelamin Janin dengan Mudah

Cara Menjaga Kesehatan dan Janin di Usia Kehamilan 35 Minggu

Beberapa cara menjaga kesehatan janin dan ibu hamil di usia kehamilan 35 minggu adalah sebagai berikut. 

1. Menjaga Asupan Nutrisi

Meski tubuh janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, bukan tidak mungkin bila saat hamil 35 minggu berat janin Mama akan berkurang. 

Menurut studi yang dimuat pada Journal of Health, Population, and Nutrition, mengonsumsi makanan sehat dan susu mampu meningkatkan berat badan janin yang kurang saat ibu hamil 35 minggu. 

Asupan susu yang tinggi pun memengaruhi lingkar kepala, lingkar perut, serta tulang yang lebih besar. Tentunya, hal ini akan meningkatkan berat badan janin 35 minggu sehingga membuat bayi akan lebih kuat dan sehat saat hari lahirnya tiba nanti.

2. Perbaiki Posisi Tidur

Di usia trimester pertama kehamilan, Mama bisa tidur berbaring telentang karena ukuran janin dalam perut yang belum begitu besar.

Namun memasuki usia kehamilan 35 minggu, perkembangan janin akan semakin membesar sehingga dapat menekan perut Mama. Kondisi ini dapat memotong suplai darah dan nutrisi ke bayi. Akibatnya, keselamatan bayi di dalam kandungan bisa membahayakan. 

Untuk itu, Mama bisa mengubah posisi tidur saat hamil 35 minggu dengan tidur miring ke kiri. Posisi tidur ini tidak akan membuat pembuluh darah dan organ penting lainnya tertekan. 

Selain itu, posisi tidur miring ke kiri dapat meningkatkan nutrisi dan aliran darah ke plasenta. Dengan demikian, janin akan memperoleh aliran darah dan oksigen dengan optimal, Ma. 

Agar tidur lebih nyaman, Mama bisa menggunakan bantal hamil untuk menopang perut sekaligus menempatkannya di antara lutut. Bantal hamil juga berfungsi untuk menjaga punggung bagian bawah agar tetap nyaman selama tidur. 

Mama juga bisa menempatkan bantal di sisi tubuh bagian atas untuk mengurangi keluhan refluks asam lambung. Lalu, tumpuk beberapa bantal agar posisi kepala lebih tinggi untuk mencegah keluhan sesak napas saat hamil.

3. Lakukan Olahraga Ringan

Mama juga dianjurkan melakukan olahraga ringan saat hamil untuk mendukung kesehatan tubuh menjelang persalinan. Olahraga dapat membuat bayi mendapatkan pasokan oksigen yang lebih. 

Selain itu, ibu yang olahraga mendapatkan manfaat berupa tidur lebih cepat, lebih tenang, dan rasa tidak nyaman pada perut.

Mama bisa memilih untuk rutin berjalan kaki atau berenang selama kurang lebih 30 menit setiap harinya. Meski begitu, tak ada salahnya jenis olahraga dan durasi yang dilakukan harus sesuai saran dokter, ya. 

4. Periksa Streptococcus group B (GBS)

Mama akan diminta untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan sejak usia hamil 35 minggu. Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui perkembangan dan posisi janin dalam kandungan. 

Tak hanya itu, dokter mungkin akan melakukan tes pemeriksaan Streptococcus group B (GBS). GBS adalah jenis bakteri yang dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan tua atau bayi baru lahir. 

Tes pemeriksaan ini berguna untuk mengecek adanya bakteri Streptococcus group B pada ibu hamil atau tidak. Umumnya, tes ini dilakukan saat hamil 35 minggu hingga 36 minggu.

Apakah Hamil 35 Minggu Bayi Sudah Siap Dilahirkan?

Mama mungkin bertanya-tanya apakah hamil 35 minggu bayi sudah siap dilahirkan? Menurut Pregnancy Birth Baby, bayi lahir di usia janin 35 minggu termasuk ke dalam kelahiran prematur

Namun, bayi yang lahir pada usia ini memiliki risiko yang lebih rendah daripada lahir prematur di bawah usia 35 minggu. Untuk mengetahui aman tidaknya melahirkan di usia 35 minggu, tergantung pada kondisi bayi. 

Meski begitu, umumnya si Kecil membutuhkan perawatan khusus karena tubuhnya masih belum siap untuk lahir di usia ini.

Baca Juga: Persiapan Jelang Melahirkan yang Perlu Orang Tua Ketahui

Nah, itu dia berbagai perkembangan janin 35 minggu serta perubahan tubuh yang umum dialami Mama. Jadi, sangat penting untuk menjaga kesehatan Mama dan janin pada masa ini, ya! 

Mama bisa mendengarkan berbagai tips dan insight menarik dari ahlinya tentang persiapan menjadi Mama baru untuk si Kecil di podcast eksklusif MyNutriclub.

Lalu, akan seperti apa perkembangan janin di minggu 36 kehamilan?

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Pregnancy Week 35. (2017, April 7). American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/week-by-week/pregnancy-week-35/
  2. Start tracking your period, ovulation and pregnancy with Flo! (2014). Flo.health - #1 Mobile Product for Women’s Health. https://flo.health/pregnancy/week-by-week/35-weeks-pregnant
  3. The Bump Editors. (2022, June 8). 35 Weeks Pregnant. Thebump.com; The Bump. https://www.thebump.com/pregnancy-week-by-week/35-weeks-pregnant
  4. Pregnancy at week 35. (2022, May 6). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/pregnancy-at-week-35
  5. Donaldson-Evans, C. (2015, January 28). 35 Weeks Pregnant. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-35.aspx
  6. 35 Weeks Pregnant: Symptoms, Pictures & More. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/pregnancy/week-by-week/35-weeks-pregnant
  7. Borazjani, F., Angali, K. A., & Kulkarni, S. S. (2014). Milk and Protein Intake by Pregnant Women Affects Growth of Foetus. Journal of Health, Population and Nutrition, 31(4). https://doi.org/10.3329/jhpn.v31i4.19991
  8. Escobar, G. J., Clark, R. H., & Greene, J. D. (2006). Short-Term Outcomes of Infants Born at 35 and 36 Weeks Gestation: We Need to Ask More Questions. Seminars in Perinatology, 30(1), 28–33. https://doi.org/10.1053/j.semperi.2006.01.005
  9. Sleep Advisor, & Raina Cordell R.N./R.H.N. (2020, June 10). First Trimester Sleep - Which Sleeping Positions Are the Best? Sleep Advisor. https://www.sleepadvisor.org/first-trimester-sleep/
  10. Best Sleeping Positions During Pregnancy. (2021, September). American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/sleeping-positions-while-pregnant/
Artikel Terkait