Siapa di antara Mama yang sudah tidak sabar bertemu si Kecil? Sudahkah Mama tahu apa saja tanda-tanda jika si Kecil akan segera lahir? Sebelum waktu kelahiran si Kecil tiba, yuk kenali dulu tanda-tanda melahirkan yang bisa Mama rasakan jelang kelahiran si Kecil.
Namun, perlu diingat bahwa setiap Mama unik dan tidak sama, sehingga tanda-tanda melahirkan berikut bisa saja berbeda pada tiap Mama.1 (hal 2)
Tanda tubuh siap melahirkan
- Berat badan yang sedikit menurun akibat berkurangnya air ketuban.1 (hal 4)
- Mama jadi lebih lega saat bernafas dan tidak lagi merasakan maag karena Si Kecil mulai bergerak turun ke bawah perut, membuat diafragma Mama jadi lebih rileks.2 (hal 3)
- Nyeri pada bagian bawah pinggang dan pinggul akibat pergerakan si Kecil menuju jalan lahir.2 (hal 4)
- Mama jadi lebih sering buang air besar, sebagai dampak melonggarnya otot di bagian rahim (dan juga dubur) untuk mempersiapkan jalan lahir si Kecil.2 (hal 4)
- Tubuh terasa sangat berenergi selama dua hingga tiga hari. Jika mengalami ini, Mama dapat beristirahat cukup sambil menyiapkan diri untuk proses melahirkan.1 (hal 5)
- Mengalami kontraksi palsu atau Braxton Hicks, kontraksi tanpa rasa nyeri dan terasa seperti rahim Mama mengencang dan mengeras.1 (hal 4)
- Persendian terasa lebih kendur karena meningkatnya produksi hormon relaksin dalam tubuh Mama, yang berfungsi untuk mempersiapkan pinggul agar membuka saat proses melahirkan. Kondisi ini juga bisa membuat Mama merasa janggal dan kikuk saat bergerak di trimester akhir.1 (hal 6)
- Keluar cairan lendir yang berperan layaknya sumbat bagi rahim Mama. Umumnya, lendir akan berwarna merah muda atau kecoklatan kental.2 (hal 3-4)
Tanda-Tanda Melahirkan Sudah Dekat
Pecahnya air ketuban sebagai tanda melahirkan
Saat Mama merasakan air ketuban sudah mengalir keluar, tandanya tubuh tengah bersiap mengeluarkan si Kecil dari perut Mama. Uniknya, beberapa Mama bahkan tidak mengalami kondisi ini.1 (hal 6)
Mengalami kontraksi saat akan melahirkan
Kontraksi terjadi saat otot rahim Mama mengencang dan mengendur berkali-kali, di mana intensitas dan frekuensinya akan semakin meningkat seiring waktu persalinan untuk membantu Mama mendorong si Kecil keluar menuju jalan lahir. Pada awalnya, kontraksi akan datang bergelombang dan terasa seperti nyeri perut saat menstruasi, yakni di bagian bawah perut dan pinggang. Rasa nyeri akan terasa hingga ke kaki Mama dan semakin bertambah kuat seiring bertambahnya pembukaan Mama. Hal inilah yang membedakannya dengan Braxton Hicks atau kontraksi palsu.3 (hal 145)
Tanda-tanda melahirkan anak perempuan kadang kala berbeda dengan melahirkan anak laki-laki, meskipun demikian banyak Ibu hamil yang mengungkapkan kemiripan kontraksi saat ingin melahirkan anak laki-laki atau perempuan.
Kapan Mama harus pergi ke rumah sakit atau bidan?
Mama mungkin sudah tahu waktu rencana persalinan, namun jika kondisi berubah, bersiaplah segera jika kontraksi terjadi dengan jarak lima menit sekali, atau saat kontraksi berlangsung selama 40 detik atau lebih.
Hubungi dokter atau segera ke rumah sakit jika Mama mengalami pendarahan, atau jika Mama mengalami nyeri kepala, gangguan penglihatan atau jika air ketuban yang pecah berwarna hijau atau cokelat, karena kondisi tersebut dapat mengindikasikan warna mekonium atau feses pertama bayi.3 (hal 145), 1 (hal 11-12)
Supaya Mama lebih siap menjelang waktu kelahiran si Kecil, Mama bisa memantau usia dan perkembangan kehamilan Mama melalui tool My Pregnancy Today.