RAISE THEM READY
Masa depan yang cepat berubah dan sulit diprediksi membuat si Kecil harus siap hadapi tantangan. Siapkan si Kecil agar siap hadapi masa depan.
#BeResilient
Latih si Kecil menjadi Resilient dengan Royal Swimming Pool!
Download di sini untuk bermain bersama si Kecil
Seiring dengan perubahan dunia yang semakin sulit diprediksi, menjadi pintar secara akademis saja tidaklah cukup. Untuk bisa menghadapi tantangan di masa depan, si Kecil harus mempunya sifat yang Resilient agar ia siap menghadapi apapun tantangan di depan dan terus bangkit jika menemui kegagalan.
"Resiliensi merupakan kemampuan untuk menghadapi tantangan serta memiliki mental untuk bangkit jika menemui kegagalan”
Carmelia Riyadhni, Rumah DandelionSifat Resilient pada si Kecil harus dibentuk sejak dini karena bukan pembawaan dari lahir. Karena itu, si Kecil perlu mencoba berbagai hal baru yang bisa membentuk rasa percaya diri mereka dan bertanggung jawab pada setiap pilihannya.
Berikut beberapa contoh karakter anak Resilient:
Gigih
Pantang menyerah saat menghadapi kesulitan
Berani
Menghadapi rasa takutnya dan mau mencoba hal-hal baru
Mandiri
Sanggup untuk menghadapi suatu tantangan dan fokus kepada proses
Banyak Akal
Memiliki kreatifitas dalam mengatasi atau memecahkan berbagai masalah
Adaptif
Menghadapi situasi baru dan percaya kepada kemampuannya sendiri dalam kondisi tak terduga
Tantangan di Masa Depan yang Sulit Diprediksi
Karena apapun yang akan terjadi di masa depan, mulai dari perkembangan teknologi yang semakin canggih hingga akselerasi perubahan dunia yang semakin tidak terbatas, semua itu adalah hal yang akan dihadapi si Kecil di era mereka nanti.
Itulah alasannya kenapa si Kecil harus dibekali penanaman karakter Resilient sejak dini agar mereka siap menghadapi semua tantangan itu. Jika karakter Resilient sudah tertanam dalam diri si Kecil, maka ia akan tumbuh dengan mental yang tangguh dan bisa menghadapi apapun perubahan yang akan terjadi di dunia ini.
Yuk, cari tahu lebih lanjut cara membangun karakter Resilient pada si Kecil
Orang tua berperan penting untuk si Kecil yang resilient
Orangtua mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter Resilient pada si Kecil. Sebagai sosok yang paling dekat dalam hidupnya, orangtua harus mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi tumbuh kembang si Kecil sehingga pola asuh yang diterapkannya pun akan tepat pada sasarannya.
Jangan lupa, terus motivasi si Kecil
Jika si Kecil terlihat unggul di bidang tertentu, janganlah ragu untuk terus mendukungnya. Namun, jangan lupa untuk tetap mendorongnya melakukan hal-hal yang baru, karena dari situlah sifat Resilient akan tertanam, melalui berbagai tantangan baru yang belum pernah ia hadapi.
Apabila si Kecil mengalami kesulitan, janganlah menyerah, biarkan dia maju dan mengatasinya, namun tetaplah menjadi sosok yang selalu membimbingnya dari belakang.
Optimalkan Resilience si Kecil dengan Purposeful Exposure
Ketika si Kecil memasuki usia 1 hingga 3 tahun, secara perlahan ia akan memasuki fase di mana ia sudah tidak sabar lagi untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya. Itulah kesempatan yang tepat untuk memberikan si Kecil Pureposeful Exposure yang dapat memberikan perubahan positif padanya.
Purposeful Exposure dapat dilakukan secara indoor maupun outdoor. Namun jika dilakukan outdoor, si Kecil dapat mengeksplorasi dunia sekitarnya sehingga akan mendukung perkembangan sosial, emosional, serta fisiknya. Selain itu, dengan beraktivitas di luar rumah, si Kecil akan semakin menghargai lingkungan sekitarnya dan siap menentukan langkah kakinya ke depan saat ia beranjak dewasa.
Tantangan di Masa Depan yang Sulit Diprediksi
Orangtua mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar dan mendorong anak untuk tidak gampang menyerah serta kreatif dalam menghadapi masalah.
Ajak anak untuk mencari solusi
Beri si Kecil ruangan untuk kesalahan sehingga mereka akan mencari solusi untuk menghadapinya. Apabila itu terjadi, tetap dampingi anak untuk mencari solusinya dan tetap berikan dukungan.Berikan “Purposeful Exposure”
Jika anak sudah mulai terbiasa dengan berbagai aktivitas itu, tingkatkan kesulitannya dengan memberikan Pureposeful Exposure.Tujuannya agar si Kecil terbiasa menghadapi situasi yang tidak terduga.Perkenalkan sebuah aktivitas baru
Untuk awalnya mungkin bisa dimulai dengan kegiatan yang anak sukai. Setelah itu, mulailah beri kegiatan alternatif lain yang belum pernah anak coba, misalnya seperti bermain flying fox atau aktivitas yang berhubungan dengan robotik.Apa kata mereka tentang Resiliensi?
Jadilah Bagian dari #BeResilient Family!
Yuk Ma, gaungkan semangat #BeResilient dengan follow akun Instagram & Facebook Nutriclub.
Jangan lupa share foto Mama bersama si Kecil dengan hashtag #BeResilient yah!