Loading...
Perkembangan Otak

13 Cara Menstimulasi Perkembangan Otak Anak agar Cerdas

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 15 Januari 2020


  • Pentingnya Stimulasi pada Perkembangan Otak Anak
  • Cara Menstimulasi Perkembangan Otak Anak yang Efektif
  • Tips Bermain dan Belajar Bersama si Kecil
  • Tips Belajar Bersama Si Kecil

Penting bagi Mama terus mencari cara menstimulasi perkembangan otak anak, karena perkembangan otak selama 8 tahun pertama usia anak memengaruhi proses belajar dan kesehatannya di masa depan.

Pentingnya Stimulasi pada Perkembangan Otak Anak

Stimulasi dan permainan berperan penting dalam perkembangan kognitif, emosional, dan motorik anak.

WHO menekankan bahwa interaksi positif dengan orang tua lewat stimulasi dan bermain dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan pengendalian emosi anak

Selain itu, penggunaan alat permainan edukatif (APE) terbukti meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia 4-5 tahun. 

Cara Menstimulasi Perkembangan Otak Anak yang Efektif

Perkembangan otak merupakan bagian dari perkembangan kognitif, yaitu bagaimana kemampuan berpikir, belajar, dan memecahkan masalah. Berikut adalah beberapa contoh stimulasinya:

1. Permainan Tebak Bentuk atau Warna

Permainan tebak bentuk dan warna membantu anak mengenali serta membedakan berbagai pola, yang efektif untuk menstimulasi berbagai aspek perkembangan otak anak.

Aktivitas ini juga meningkatkan kecerdasan visual-spasial dengan melatih anak memahami bentuk, warna, dan tekstur secara lebih akurat.

Selain itu, permainan ini dapat membantu anak mengenali ekspresi wajah dan emosi, yang berperan penting dalam perkembangan sosial dan emosional mereka.

2. Bermain Playdough

Bermain playdough bagus sebagai cara menstimulasi perkembangan otak anak, karena membantu perkembangan otak anak dengan merangsang kreativitas dan imajinasi.

Aktivitas ini melatih anak berpikir fleksibel dan menyelesaikan masalah. Selain itu, gerakan seperti meremas dan menggulung playdough memperkuat otot tangan dan jari yang penting untuk keterampilan motorik halus, seperti menulis dan mengancingkan baju.

Playdough juga mendukung ekspresi diri dengan membentuk berbagai objek. Kegiatan ini mendorong kreativitas dan keterampilan sosial saat bermain bersama teman.

3. Permainan Menyusun Balok

Permainan menyusun balok menjadi berbagai bentuk dan struktur dapat merangsang kreativitas, pemecahan masalah, dan pemahaman konsep ruang dan arah pada anak.

Sebab, lewat aktivitas ini, si Kecil jadi belajar memahami mana yang atas, bawah, samping kanan, kiri, dalam, dan luar. 

Baca Juga: 8 Cara Melatih Anak Berpikir Kritis Sejak Usia Dini

4. Menyusun Puzzle

Bermain puzzle merupakan aktivitas stimulasi yang efektif untuk mendukung perkembangan otak anak.

Sebuah penelitian menunjukkan bermain puzzle secara signifikan meningkatkan keterampilan motorik halus anak, yang merupakan dasar penting bagi kemampuan menulis dan aktivitas sehari-hari lainnya. 

Studi lain menemukan, bermain puzzle dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, termasuk dalam hal pengenalan bentuk dan warna, serta keterampilan berpikir logis dan kemampuan pemecahan masalah.

5. Permainan Peran (Role Play)

Permainan peran adalah cara menstimulasi perkembangan otak anak karena melatih keterampilan sosial, emosi, kognitif, bahasa, dan pengendalian diri. Aktivitas ini juga mendukung fungsi eksekutif dan otak prososial.

Fungsi eksekutif maksudnya adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti perencanaan, pemecahan masalah, dan pengendalian diri.

Sementara itu, otak prososial mengacu pada bagian otak yang berperan dalam interaksi sosial dan empati untuk membantu anak belajar memahami perasaan orang lain, bekerja sama, dan berkomunikasi lebih baik.

6. Membaca Buku Bersama

Membaca buku bagus sebagai cara menstimulasi perkembangan otak karena memperkaya kosakata, meningkatkan kemampuan bahasa, dan menumbuhkan minat baca sejak dini.

Sebelum mengenali huruf atau kata, anak mulai memahami bahasa melalui suara dan gambar. Ajak anak menunjuk gambar tertentu di halaman buku gambar, seperti "Mana kucingnya?"

Hal ini memperkuat keterampilan komunikasi dan pemahaman bahasa si Kecil.

Baca Juga: 18 Cara Mengajari Anak Membaca yang Efektif Tanpa Mengeja

7. Permainan Mencocokkan Gambar

Permainan mencocokkan gambar adalah cara menstimulasi perkembangan otak anak dengan meningkatkan keterampilan kognitif dan memori visual. Aktivitas ini melatih anak mengenali pola, bentuk, dan warna.

Selain itu, permainan ini melatih kemampuan mengelompokkan dan mengkategorikan, yang penting untuk pembelajaran. Anak juga belajar mengamati dan memperhatikan detail dengan lebih baik.

Permainan memori dengan kartu gambar dapat meningkatkan daya ingat visual. Ini juga membantu anak mengembangkan keterampilan pramembaca yang penting.

8. Bermain di Luar Ruangan

Aktivitas fisik di luar ruangan, seperti berlari atau bermain bola, penting untuk perkembangan motorik halus dan kasar anak

Contoh motorik kasar yaitu berjalan, berlari, melompat, memanjat, sedangkan motorik halus melibatkan gerakan kecil seperti menggenggam monkey bar untuk bergelantungan, mencengkram tali tambang untuk memanjat, dan memegang bola.

9. Aplikasi Digital

Aplikasi edukatif dengan gamifikasi dapat meningkatkan perkembangan otak anak dengan membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik sehingga si Kecil jadi lebih terlibat dalam proses belajar.

Namun, penggunaan gadget secara berlebihan juga dapat mengganggu perkembangan otak anak, terutama menyebabkan kesulitan konsentrasi dan ketergantungan.

Maka, Mama perlu mengontrol waktu dan jenis aplikasi yang digunakan anak. Pemilihan konten yang tepat dapat membantu memaksimalkan manfaat teknologi sambil mengurangi dampak negatifnya.

10. Aktivitas Seni dan Kerajinan

Melukis, mewarnai, atau membuat kerajinan tangan mendorong kreativitas, ekspresi diri, dan keterampilan motorik halus.

Menggambar, melukis, dan membuat kerajinan tangan melatih kreativitas serta keterampilan motorik halus, yang juga membantu stimulasi perkembangan otak anak.

Selain itu, cara menstimulasi perkembangan otak anak ini juga membantu si Kecil belajar memecahkan masalah melalui eksplorasi dan inovasi yang dilakukan.

11. Eksperimen Sains Sederhana

Melakukan eksperimen sederhana bagus sebagai cara menstimulasi perkembangan otak anak dengan menumbuhkan rasa ingin tahu dan pemahaman dasar tentang sains, seperti gravitasi atau reaksi kimia.

Bermain air dan pasir bisa menjadi media bermain yang menyenangkan sekaligus mengajarkan konsep volume, tekstur, serta perbedaan antara cairan dan benda padat. 

Mama juga bisa mengajak anak melakukan kegiatan eksplorasi alam yang meningkatkan keterampilan observasi dan mengajari si Kecil untuk mencintai lingkungan.

Baca Juga: 8 Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak yang Efektif

12. Permainan Papan (Board Games)

Permainan papan membantu perkembangan otak anak dengan meningkatkan kemampuan berpikir logis dan pemecahan masalah.

Studi menunjukkan anak usia 5-6 tahun yang bermain board game mengalami peningkatan kognitif. Permainan seperti ular tangga atau monopoli mini melatih kemampuan berhitung, strategi, dan interaksi sosial.

Penelitian lain menemukan bahwa board game bisa digunakan untuk mendeteksi gejala ADHD pada anak usia 10-12 tahun. Hal ini membantu intervensi dini dan penanganan lebih cepat.

13. Bermain dengan Alat Musik Sederhana

Memperkenalkan anak pada alat musik seperti drum kecil atau tamborin dapat meningkatkan ritme, koordinasi, dan apresiasi terhadap musik.

Cara menstimulasi perkembangan otak anak dapat dilakukan dengan musik, karena melibatkan banyak area otak dan meningkatkan kemampuan kognitif si Kecil.

Dengan musik, anak belajar pengenalan pola, pemrosesan pendengaran, dan pengembangan bahasa. Selain itu, bernyanyi membantu si Kecil meningkatkan ingatannya.

Tips Bermain dan Belajar Bersama si Kecil

Bermain sangat penting bagi perkembangan kognitif anak, karena ia dapat bereksperimen, berpikir, memecahkan masalah, dan belajar banyak hal. Simak beberapa tipsnya.

1. Konsisten Melakukan Stimulasi 

Lakukan aktivitas stimulasi otak setiap hari, sekitar 20-30 menit, untuk mengasah pembelajaran dan pengembangan keterampilan anak.

Menggunakan semua panca indera si Kecil untuk mengeksplor dunia dapat membantu perkembangan otak yang kuat dan bertahan seumur hidup.

2. Puji Setiap Progresnya

Rayakan setiap perkembangan anak dari aktivitas stimulasi perkembangan otak yang dilakukan. Cara ini juga membantu meningkatkan motivasi dan percaya dirinya.

Rekam dan foto momen-momen pada setiap pencapaian si Kecil, dan buat album foto dan video agar lebih berkesan. Mama juga bisa mencatat progres pencapaian anak di jurnal.

Mama juga bisa lengkapi gizi anak dengan susu tinggi DHA & EPA, omega-3 & 6, FOS:GOS 1:9, dan zat besi seperti Nutrilon Royal 3.

Nutrilon Royal secara saintifik diformulasikan dengan Double Biotics FOS:GOS dan DHA EPA yang lebih tinggi, menjadikannya nutrisi optimal sebagai "The Formula For Winning Child". Teruji klinis perkuat imunitas dan siapkan anak untuk maksimalkan inteligensinya.

Baca Juga: 8 Pilihan Makanan yang Membuat Otak Anak Cerdas dan Pintar

3. Biarkan Anak Memimpin

Ajak anak mengenali minat dan bakatnya lewat ragam kegiatan yang menarik, dan buat jadwal. Hal ini dapat membuat si Kecil merasa ikut terlibat dalam setiap aktivitas yang ingin dilakukan.

Dorong anak memimpin aktivitas dan kegiatan yang ingin ia lakukan seperti bermain dengan daun dan ranting, bola, atau menggali tanah, sebagai cara menstimulasi perkembangan otak anak.

Aktivitas ini membantu si Kecil belajar dengan cara alami dan memperkaya kosakata, sehingga meningkatkan kemampuan kognitifnya.

4. Dampingi Penggunaan Gadget

Untuk perkembangan otak yang optimal, anak sebaiknya tidak diberikan gadget, kecuali untuk video call dengan orang yang dikenal seperti saudara, atau orang tua.

Stimulasi otak akan lebih baik dilakukan melalui aktivitas fisik, bermain di luar, permainan kreatif, dan berinteraksi sosial. 

Jika ingin memberikan gadget, berikan konten berkualitas dan dampingi saat anak menggunakannya.

Bila Mama ingin membaca artikel lain seputar nutrisi si Kecil lainnya, temukan lebih banyak expert-verified parenting content, koleksi e-book eksklusif, hingga konsultasi dengan Nutriclub Expert Advisor, cukup dengan bergabung jadi member Nutriclub. Gratis!

Tips Belajar Bersama Si Kecil

Berikut tips bagi Ibu selama aktif menstimulasi perkembangan otak si Kecil:
- Pusatkan perhatian pada si Kecil.
- Libatkan si Kecil dalam obrolan yang akrab.
- Pilih mainan yang mampu menstimulasi perkembangan otak.
- Berikan kepercayaan pada si Kecil.
- Sediakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk bermain.
- Ajarkan si Kecil untuk gemar membaca.

Penuhi kebutuhan nutrisi si Kecil agar perkembangan otaknya optimal dengan asupan susu untuk perkembangan otak anak.

Berikan susu yang diperkaya dengan FOS:GOS dan DHA EPA yang terbukti klinis memaksimalkan perkembangan kognitif si Kecil untuk bantu persiapkan si Kecil jadi pemenang.

Untuk meningkatkan perkembangan otak anak, Mama bisa membekali langkah si Kecil dengan panduan stimulasi dari 8 Winning Skills Stimulation Kit yang telah diverifikasi oleh ahli. Yuk, download sekarang, Ma!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Mama
  1. Alfiah, Siti, and Darsinah. “THE EFFECT of STIMULATION on the DEVELOPMENT of the CHILD’S DRAWING STAGE.” Journal of Social Research, pp. 684–698, ijsr.internationaljournallabs.com/index.php/ijsr/article/download/717/601/4024.
  2. CDC. “Early Brain Development and Health | CDC.” Centers for Disease Control and Prevention, 25 Mar. 2022, archive.cdc.gov/www_cdc_gov/ncbddd/childdevelopment/early-brain-development.html.
  3. UCLA Health Team. (2022, May 5). Baby brain food: 7 foods to fuel brain development. Uclahealth.org; UCLA Health. https://www.uclahealth.org/news/article/baby-brain-food-7-foods-to-fuel-brain-development
  4. Yohana Eka Putri, Setiawan, A., & Jasson Prestiliano. (2024). Perancangan Board Game Sebagai Media Deteksi Dini Gejala ADHD pada Anak Usia 10-12 Tahun. Nirmana, 24(2), 81–88. https://doi.org/10.9744/nirmana.24.2.81-88
  5. Editorial Team. (2024, June 27). 10 Brain Exercises to Boost Your Child’s Development. Theharveeschool.com; The Harvee School. https://www.theharveeschool.com/blog/10-brain-exercises-to-boost-your-childs-development/
  6. Bradford, E. L. (2023). Brain-building fun: 6 activities for toddlers and preschoolers. BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/playtime/brain-building-fun-6-activities-for-toddlers-and-preschooler_10369091
  7. Agustin, K. T., & Aria Saloka Immanuel. (2024). LITERATURE REVIEW: PENGGUNAAN GAWAI BAGI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(3), 7593–7605. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i3.28478
  8. Editorial Team. (2025). Why matching work is good for their brain development. How We Montessori. https://www.howwemontessori.com/how-we-montessori/2013/08/why-matching-sorting-and-categorising-is-good-for-their-brain-development.html
  9. McIlroy, T. (2024, January 18). 26 Great Cognitive Games and Activities for Preschoolers - Empowered Parents. Empowered Parents. https://empoweredparents.co/cognitive-games-for-preschoolers/
  10. Moreno, M. A. (2016). Supporting Child Play. JAMA Pediatrics, 170(2), 184–184. https://doi.org/10.1001/jamapediatrics.2015.2505
  11. Yogman, M., Garner, A., Hutchinson, J., Hirsh-Pasek, K., Golinkoff, R. M., Baum, R., Gambon, T., Lavin, A., Mattson, G., Wissow, L., Hill, D. L., Nusheen Ameenuddin, Linda, Y., Cross, C., Boyd, R., Mendelson, R., Moreno, M. A., Radesky, J., Swanson, W. S., & Hutchinson, J. (2018). The Power of Play: A Pediatric Role in Enhancing Development in Young Children. PEDIATRICS, 142(3). https://doi.org/10.1542/peds.2018-2058
  12. Purwant, R., & Nur Laila Faizah. (2024). LITERATURE REVIEW: PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KOGNITIF ANAK USIA PRA SEKOLAH. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(4), 17445–17452. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i4.38936
  13. Purwant, R., & Nur Laila Faizah. (2024). LITERATURE REVIEW: PENGARUH PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KOGNITIF ANAK USIA PRA SEKOLAH. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(4), 17445–17452. https://doi.org/10.31004/jrpp.v7i4.38936
  14. Ramdana, D. I., Mizwar Taufiq Pirmansyah, & Komala Dewi Muslimin. (2023). Pengaruh Terapi Bermain Puzzle Terhadap Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Down Syndrom Di SKH Negeri 1 Kabupaten Tangerang Tahun 2023. Innovative: Journal of Social Science Research, 3(6), 7662–7671. https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/7139?articlesBySimilarityPage=6
  15. Handayani, S., Indriasih, A., & Sumarno, D. (2016). PENERAPAN MEDIA PLAYDOUGH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI. https://repository.ut.ac.id/6549/1/TING2016ST2-26.pdf
  16. Anggraini, A., Fetriyah, U., Joae, P., Nito, B., Keperawatan, S., Kesehatan, F., Mulia, S., Pramuka, J., Luar, P., Timur, B., Banjarmasin, K., & Selatan. (2024). TERAPI BERMAIN PLAYDOUGH BERPENGARUH PADA PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH. JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 12(1). https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/viewFile/13598/pdf
  17. MADE HARTAWAN. (2020). Pengaruh Media Playdough Terhadap Perkembangankognitif Anak Usia 5 - 6 Tahun DI TK Widya Kumara Santhi Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Jurnal Warna. https://doi.org/106513942/24541603/23432766/s200_made
  18. Nur Annisa Fitri, Saudah Saudah, Aghnaita Aghnaita, Muzakki Muzakki, & Nurmiti Nurmiti. (2024). PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TEBAK GAMBAR. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, 11(1). https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/article/view/24029/12443
Artikel Terkait