Dokter umumnya menggunakan grafik pertumbuhan anak dari WHO untuk memantau tinggi dan berat badan anak. Mama juga perlu tahu cara baca grafik ini untuk mendukung pertumbuhan si Kecil secara optimal.
Apa itu Grafik Pertumbuhan Anak?
keterangan: contoh KMS untuk anak perempuan (pink) dan anak laki-laki (biru)
Grafik pertumbuhan adalah kurva persentil yang menunjukkan distribusi ukuran tubuh anak di usia 0-5 tahun.
Grafik pertumbuhan dibuat WHO berdasarkan studi berkualitas tinggi dengan pengukuran rutin panjang dan berat anak yang disusui ASI, sebagai cara paling sehat.
Data diambil dari bayi yang disusui selama minimal 4 bulan dan berlanjut hingga 12 bulan, sehingga memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang pertumbuhan anak di 1000 hari pertama kehidupannya.
Mama bisa cek grafik pertumbuhan anak pada buku KIA (Kartu Ibu dan Anak) yang melampirkan KMS (Kartu Menuju Sehat) yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin.
Parameter Apa yang Digunakan dalam Grafik Pertumbuhan Anak?
Grafik pertumbuhan anak WHO umumnya dinilai menggunakan 3 parameter utama, yaitu berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB), tinggi badan terhadap usia (TB/U), dan berat badan terhadap usia (BB/U).
1. Berat Badan terhadap Panjang Badan (BB/PB)
Di Indonesia, status gizi anak biasanya dinilai melalui perbandingan berat badan dan panjang badan (BB/PB) pada anak usia 0-2 tahun, atau berat badan dan tinggi badan (BB/TB) pada anak usia 2-5 tahun.
Indikator BB/TB digunakan untuk membandingkan berat badan aktual dengan berat ideal berdasarkan tinggi badan.
Hasilnya dapat menunjukkan kategori anak gizi baik, gizi kurang (wasted), gizi buruk (severely wasted), serta gizi lebih (possible risk of overweight).
2. Tinggi Badan terhadap Usia (TB/U)
Indikator TB/U mengukur tinggi badan anak dibandingkan dengan rata-rata anak seusia dan jenis kelamin yang sama.
Hasilnya dikelompokkan menjadi tinggi, normal, pendek (stunted), atau sangat pendek (severely stunted), yang biasanya disebabkan oleh gizi kurang dalam waktu lama atau sering sakit.
3. Berat Badan terhadap Usia (BB/U)
indikator BB/U digunakan untuk mengevaluasi berat badan anak dengan membandingkannya dengan anak seusia.
Kategorinya meliputi berat badan normal, berat badan kurang (underweight) atau sangat kurang (severely underweight).
Namun, indikator ini tidak dapat digunakan untuk mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat gemuk.
Baca Juga: Panduan Berat Badan Bayi Normal Usia 0-12 Bulan Menurut WHO
Indikator lain seperti ukuran lingkar kepala, lingkar lengan, indeks massa tubuh, dan beberapa pengukuran lainnya juga bisa digunakan jika diperlukan.
Cara Menggunakan Grafik Pertumbuhan WHO
Dokter menggunakan grafik pertumbuhan untuk memonitor laju perkembangan anak. Namun, penting juga untuk Mama memahami bagaimana cara menggunakan grafik tersebut:
- Pertama, tentukan umur, panjang badan (untuk anak di bawah 2 tahun) atau tinggi badan (untuk anak di atas 2 tahun), serta berat badan.
- Selanjutnya, cari angka yang sesuai dengan garis horizontal pada kurva, yang menunjukkan umur dan panjang/tinggi badan anak.
- Lalu, cari angka yang sesuai dengan garis vertikal pada kurva, yang menggambarkan panjang/berat badan, umur, dan IMT.
- Terakhir, hubungkan angka pada garis horisontal dengan angka pada garis vertikal hingga menemukan titik temu, yang menunjukkan perkembangan anak sesuai dengan kurva pertumbuhan WHO.
Nilai pengukuran baru akan valid setelah berat dan tinggi badan anak diukur dua kali, misalnya pada usia 1 bulan dan 2 bulan, lalu dibandingkan hasilnya oleh dokter.
Bagaimana Cara Membaca Grafik Pertumbuhan Anak?
Dokterlah yang akan menginterpretasikan hasil pengukuran pada grafik. Namun, Mama juga perlu tahu bagaimana cara membaca grafik pertumbuhan si Kecil. Berikut adalah caranya:
1. Cek Titiknya ada di Area Warna Apa
keterangan: contoh KMS untuk anak perempuan
Dokter biasanya akan menandai titik di kertas grafik milik Mama setelah mengukur berat dan tinggi badan anak berdasarkan usianya. Mama bisa lihat ada di area warna apa titik tersebut.
Grafik pertumbuhan umumnya memiliki area berwarna kuning, hijau muda, dan hijau tua dengan arti yang berbeda bagi pertumbuhan anak:
- Titik ada di bawah garis merah: menandakan anak mengalami kekurangan gizi.
- Ada di area kuning: menunjukkan bahwa anak mengalami kekurangan gizi ringan.
- Ada di area hijau muda: anak memiliki status gizi yang baik dan berat badan yang ideal.
- Ada di area hijau tua: anak memiliki berat badan di atas normal.
2. Cek Arah Naik Turun Titiknya
Kurva WHO untuk anak usia 0-5 tahun terdiri dari 7 garis bersisian yang menunjukkan Z-score (-3, -2, -1, 0, +1, +2, dan +3).
Pada grafik KMS, perubahan posisi titik juga memberikan informasi penting tentang berat badan anak. Mungkin bulan lalu titiknya ada di bawah, dan di bulan ini posisi titiknya naik sedikit. Lalu, apa artinya?
- Titik lebih tinggi dari sebelumnya: berat badan naik
- Titik sejajar dengan bulan lalu: berat badan tetap
- Titik putus-putus: kurang rutin menimbang anak
- Titik lebih rendah dari sebelumnya: berat badan turun
Baca Juga: Mengenal Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)
Bagaimana Cara Menilai Pertumbuhan Anak?
Untuk menginterpretasikan arti titik temu pada grafik pertumbuhan anak, dokter akan menggunakan Z-Score. Z-Score adalah alat untuk mengevaluasi apakah perkembangan si Kecil sudah sesuai dengan standar ideal.
Berikut adalah nilai ambang batas Z-score dan artinya untuk pertumbuhan anak berdasarkan Standar Antropometri Anak dari Kemenkes RI:
Secara umum, pertumbuhan anak dikatakan baik bila tetap berada pada kolom yang sama, tidak melebihi garis Z-score +2 dan tidak kurang dari Z-score -2.
Namun, Mama sebaiknya tetap mendapatkan penjelasan rinci dari dokter, karena membaca grafik secara mandiri dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.
Penurunan berat badan pada usia 6 bulan, misalnya, bisa disebabkan oleh nafsu makan yang berkurang akibat pertumbuhan gigi, bukan hanya kekurangan gizi dari MPASI.
Baca Juga: 8 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi yang Sehat
Namun jika Mama curiga memang ada masalah lebih serius pada pertumbuhan si Kecil setelah melihat grafik pertumbuhan anak, segera konsultasikan dengan dokter. Semakin cepat ditangani, semakin baik bagi si Kecil.
Lalu agar bisa lebih maksimal memantau tumbuh kembang si Kecil, Mama bisa menanyakan segala hal terkait kesehatan, gizi, dan pola asuh anak ke tim Nutriclub Expert Advisor yang siap 24/7 menjawab keluh kesah Mama.