Pertanyaan Mama dan Papa
Extra Care
Ciri-ciri alergi berbeda-beda setiap anak. Gejala alergi dapat muncul di sistem pencernaan (muntah, diare, sembelit, kolik), sistem pernapasan (batuk, sesak napas, pilek, bersin-bersin) atau pada kulit (bentol atau ruam merah disertai gatal, dll). Simak informasi selengkapnya seputar alergi pada si Kecil di link berikut https://www.nutriclub.co.id/cegah-alergi-sekarang/ dan untuk lebih jelasnya Mama dapat berkonsultasi dengan Dokter.
Kondisi alergi makanan tidak boleh menghentikan Mama memberikan makanan bergizi seimbang untuk anak. Apabila alergi terhadap bahan makanan tertentu, Mama bisa menggantinya dengan bahan makanan lainnya. Contohnya, jika alergi ikan dan telur dapat diganti dengan sumber protein lain seperti daging atau ayam. Jika alergi susu sapi atau bahan makanan lainnya Mama juga dapat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi alergi yang dialami si Kecil
Alergi susu dan intoleransi laktosa merupakan dua kondisi yang berbeda. Alergi susu sapi disebabkan oleh respon imun tubuh yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap protein susu sapi sementara intoleransi laktosa disebabkan karena enzim laktase yang diproduksi oleh tubuh tidak cukup atau kurang untuk mencerna laktosa dari susu sapi. Untuk lebih jelasnya Mama dapat berkonsultasi dengan Dokter.
Komposisi nutrisi MPASI yang diberikan tetap harus mengandung gizi yang adekuat untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil yang pesat. Apabila Si Kecil memiliki riwayat alergi susu sapi hindari bahan makanan yang mengandung protein susu sapi serta turunannya seperti keju, yoghurt dll.
Hai Mama, setiap kondisi kehamilan berbeda-beda. Kami menyarankan agar Mama bisa berkonsultasi secara langsung dengan dokter atau bisa untuk mengetahui kondisi Mama saat ini terkait dengan puasa yang ingin Mama jalankan. Pastikan selama kehamilan Mama cukupi kebutuhan gizi harian, cukupi kebutuhan air putih, hindari stress ya Ma.
Pada umumnya bintik merah bisa disebabkan karena gigitan serangga, ruam karena air liur, biang keringat, infeksi bakteri, gejala alergi atau faktor lainnya. Untuk penggunaan obat sebaiknya Mama berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan diagnosa yang tepat serta rekomendasi penanganan sesuai dengan kondisi si Kecil saat ini.
Batuk dan pilek bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti daya tahan tubuh sedang menurun, infeksi virus, adanya indikasi alergi, dll.
Agar si Kecil tetap selalu sehat Mama dapat berikan menu harian yang bergizi seimbang terutama makanan yang mengandung vitamin C untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil. Vitamin C banyak terdapat pada buah dan sayur seperti brokoli, jambu biji, kiwi, jeruk, stroberi, dll. Berikan si Kecil makanan utama 3 kali dan camilan 2 kali sehari. Selain itu cukupi asupan cairan si Kecil, istirahat yang cukup pastikan waktu tidur si Kecil tidak kurang.
Makanan yang harus dihindari pada si Kecil dengan alergi telur dan susu (sapi) adalah telur dan makanan-makanan yang mengandung protein susu sapi seperti keju, krim keju, yogurt dan produk susu lainnya. Mama masih dapat memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil dari bahan makanan sumber lainnya seperti ayam, daging sapi, dan ikan.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya, pemberian asupan harus diperkuat sesuai gizi seimbang, pemberian makan sesuai dengan jadwal (3x makan, 2x snack/buah, 2-3x susu pertumbuhan anak). Bahan makanan sumber yang mengandung vitamin C (jeruk, kiwi, jambu biji, brokoli), vitamin D (minyak ikan kod, salmon, susu yang difortifikasi) dan vitamin E (kacang-kacangan, minyak sayur) serta Zink/Seng (daging, seafood, ati ayam, kacang-kacangan) diketahui dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak. Suplementasi vitamin dan mineral dapat diberikan sesuai indikasi dan sebaiknya dikonsultasikan dulu pada dokter.
Ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak diberikan dulu kepada si Kecil sebelum ia mencapai usia tertentu. Hal ini bertujuan untuk menghindari meningkatnya risiko alergi sampai sistem kekebalan tubuhnya terbentuk. Apabila Mama ingin memperkenalkan makanan baru yang dapat memicu timbulnya alegi Mama dapat memberikan makanan tersebut secara bertahap dalam jumlah porsi yang kecil dan perkenalkan 1 jenis makanan saja tidak mencampur 2 jenis makanan dalam waktu bersamaan. Hindari makanan yang di berikan tambahan pewarna, pengawet, aroma, rasa, ini juga dapat memicu alergi pada siKecil. Seiring bertambahnya usia alergi si Kecil akan berkurang gejalanya. Jika menurut Mama , si Kecil masih mengalami alergi makanan segera konsultasikan ke dokter, untuk memastikan kondisi dan kesehatannya.
Untuk Pencegahan alergi pada saat kehamilan Mama bisa mulai dari konsumsi jenis makanan yang beragam agar janin dalam kandungan bisa mengenal berbagai jenis makanan. Namun jika Mama memiliki alergi dengan makanan tertentu, sebaiknya tidak mengkonsumsinya. Selain itu hindari paparan asap rokok dan juga polusi.
Alergi memang bisa bersifat genetik, si Kecil bisa saja mewariskan alergi yang dimiliki oleh orang tuanya namun bisa juga tidak. Meskipun alergi bersifat genetik, tetapi alergi juga dapat dipengaruhi oleh sistem imun. Oleh sebab itu penting menjaga sistem imun si Kecil agar terhindar dari gejala alergi.
Secara prinsip tidak ada perbedaan cara pemberian MPASI untuk si Kecil dengan alergi susu sapi maupun yang tidak alergi susu sapi. Komposisi nutrisi MPASI yang diberikan tetap harus lengkap sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Hanya saja yang perlu mama hindari adalah memberikan jenis makanan yang mengandung protein susu sapi seperti keju, yoghurt, krim keju dan produk turunan susu sapi lainnya agar gejala alergi tidak muncul.
Umumnya di usia si Kecil 3 tahun ke atas alergi akan hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia dan daya tahan tubuh si Kecil. Namun untuk memastikannya, Mama dapat melakukan pemeriksaan alergi kembali dengan dokter.
Mama, dermatitis dan impetigo merupakan 2 kondisi yang berbeda.
Dermatitis merupakan kondisi peradangan kulit yang kronis dan menahun, disertai gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak. Nah, umumnya juga disebut sebagai ruam alergi dan biasanya timbul karena reaksi imunitas, sehingga kemunculannya akan bergantung pada daya tahan tubuh si Kecil.
Sedangkan impetigo adalah infeksi kulit menular yang banyak dialami oleh bayi dan anak-anak. Infeksi ini umumnya ditandai dengan kemunculan bercak merah dan lepuhan pada kulit, terutama di bagian wajah, tangan, dan kaki. Untuk kondisi ini umumnya disebabkan karena bakteri Ma :)
Mama, bintik atau ruam bisa disebabkan karena gigitan serangga, ruam karena air liur, biang keringat, infeksi bakteri, gejala alergi dll. Cara mengatasi ruam kulit adalah dengan mengetahui penyebab dari ruam tersebut. Mama bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui penyebab ruam pada si Kecil dan cara mengatasinya.
Mama, mimisan sesekali biasanya karna kering di bagian hidung, udara kering, mengorek bagian hidung terlalu dalam, ada benda asing yang masuk seperti debu-debu yang cukup besar atau pilek.
Mama, ciri-ciri alergi berbeda-beda pada setiap anak. Gejala alergi dapat muncul di sistem pencernaan (muntah, diare, sembelit, kolik), sistem pernapasan (batuk pada pagi atau malam hari, sesak napas, pilek, bersin-bersin) atau pada kulit (bentol atau ruam merah disertai gatal, dll). Faktor pencetus batuk bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti bakteri dan virus, daya tahan tubuh yang sedang menurun, infeksi saluran pernafasan, dll. Namun informasi yang kami berikan bersifat umum. Untuk memastikan kondisi si Kecil alami saat ini sebaiknya bisa dikonsultasikan kembali dengan dokter ya.
Mama, untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi sebaiknya Mama mengetahui terlebih dahulu alergi apa yang dimiliki si Kecil agar bisa diganti bahan makanannya dengan sumber nutrisi sejenis yang tidak menimbulkan alergi. Misalkan si Kecil alergi dengan telur maka Mama bisa mengganti asupan proteinnya menjadi ikan, ayam atau daging. Pastikan asupannya yang bergizi seimbang dan konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mengetahui kondisi alergi si Kecil.
Anak dengan gejala alergi berat membutuhkan nutrisi lebih banyak yang didapat dari makanan yang tidak menimbulkan alergi. Hal ini dikarenakan anak tidak mendapatkan nutrisi dari pembatasan makanan yang menimbulkan alergi. Pada keadaan ini, kecukupan nutrisi yang hilang diharapkan dapat digantikan oleh jenis makanan dengan kandungan nutrisi yang sama. Apabila asupan makanan anak dengan gejala alergi berat tidak diganti, maka anak akan mengalami kekurangan asupan nutrisi. Jika anak sering kambuh reaksi alerginya, dapat berpengaruh pada nafsu makan yang menurun, asupan gizi yang kurang, sehingga berat badannya sulit untuk naik. Untuk itu, penting bagi orang tua mengetahui penyebab atau pemicu alergi pada anak. Kemudian memastikan anak menjauh atau terhindar dari pemicu tersebut.
Mama, alergi disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap alergen (zat yang dapat menyebabkan alergi) yang berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa contoh alergen adalah debu, kulit mati hewan peliharaan, kacang, gigitan serangga, paparan ulat bulu, obat-obatan, tanaman (misalnya tanaman beracun) dan bahan lateks.
Alergi memang umumnya terjadi pada anak-anak dan biasanya akan mereda seiring bertambahnya usia. Untuk mencegah alergi ini muncul pada si Kecil maka Mama perlu menghindari faktor penyebabnya, seperti membersihkan lingkungan sekitar dari debu-debu halus, menjaga suhu ruangan atau saat akan memasak makanan yang aromanya tajam Mama bisa minta si Kecil bermain di kamar atau menjauhi dapur terlebih dahulu. Informasi yang kami sampaikan bersifat umum ya Ma, bila Mama merasa kondisi ini mengganggu si Kecil maka sebaiknya segera di konsultasikan ke dokter ya.
Mama, kondisi bentol-bentol pada kulit si Kecil bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti adanya indikasi alergi, infeksi virus, keringat, dan lain-lain.
Sebagian besar, persalinan secara cesar akan mempengaruhi kondisi daya tahan tubuh si Kecil. Namun, dengan memberikan asupan makanan yang bergizi seimbang maka daya tahan tubuh si Kecil pun akan semakin kuat.
Mengenai kondisi kesehatan kulit si Kecil tersebut, kami sarankan Mama dapat berkonsultasi kembali dengan dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut ya.
Mama, ciri-ciri alergi susu sapi berbeda-beda pada setiap anak, gejala alergi dapat muncul di sistem pencernaan (muntah, diare, sembelit, kolik), sistem pernapasan (batuk, sesak napas, pilek, bersin-bersin) atau pada kulit (bentol atau ruam merah disertai gatal, dll).
Namun, informasi yang kami sampaikan bersifat umum. Apabila si Kecil memiliki salah satu gejala tersebut dan ingin memastikan kondisinya, silakan berkonsultasi dengan dokter ya Ma.
Mama, riwayat alergi adalah risiko alergi atau sensitivitas yang diturunkan dari Mama, Papa maupun saudara kandung si Kecil. Maksudnya bila Mama, Papa atau saudara kandung memiliki alergi maka si Kecil memiliki risiko alergi atau sensitivitas. Namun, untuk memastikan kembali penyebab kondisi alergi si Kecil Mama dapat berkonsultasi dengan dokter.
Mama, ciri-ciri alergi berbeda-beda pada setiap anak, gejala alergi dapat muncul di sistem pencernaan (muntah, diare, sembelit, kolik), sistem pernapasan (batuk, sesak napas, pilek, bersin-bersin) atau pada kulit (bentol atau ruam merah disertai gatal, dll).
Ruam merah yang dialami si Kecil juga bisa disebabkan oleh keringat Ma. Namun, informasi yang kami sampaikan bersifat umum. Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter ya.
Hai Mama, Alergi sendiri disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap alergen (zat yang dapat menyebabkan alergi) yang berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa contoh alergen adalah debu, kulit mati hewan peliharaan, kacang, gigitan serangga, paparan ulat bulu, obat-obatan, tanaman (misalnya tanaman beracun) dan bahan lateks. Bila setelah makan udang kemudian timbul kemerahan bisa saja ini merupakan alergi, namun untuk mengetahuinya secara pasti Mama perlu melakukan pengecekan kepada dokter ya.
Mama, pada dasarnya jika si Kecil rutin mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sebenarnya suplementasi vitamin dan mineral kurang diperlukan. Multivitamin dibutuhkan dengan keadaan tertentu yaitu jika si Kecil sulit makan berkepanjangan, kurangnya asupan makanan bergizi seimbang terutama asupan sayur dan buah, serta si Kecil memiliki intoleransi atau alergi makanan. Namun, untuk pemberian vitamin tambahan juga dapat dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga kesehatan ya Ma agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan gizi si Kecil.
Mama, bila alergi pada obat biasanya akan muncul gejala dalam beberapa menit, jam atau bahkan hari setelah mengonsumsi obat tersebut. Gejala dapat berupa kemerahan, gatal, sesak dan lain lain. Namun, informasi yang kami sampaikan bersifat umum. Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter ya.
Mama, bila mengalami alergi susu sapi pastinya perlu menghindari susu yang berbahan dasar protein susu sapi. Untuk konsumsi susu selama kehamilan, sebaiknya Mama konsultasikan dengan dokter atau bidan ya. Pastikan Mama tetap konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, Mama bisa tetap konsumsi protein hewani lain seperti daging ayam, telur atau daging merah.
Mama, tes alergi bisa dilakukan sejak si Kecil berusia 4 bulan. Mama bisa melakukan tes alergi apabila si Kecil memiliki riwayat alergi dari orang tua atau saudara kandung serta jika ia menunjukan reaksi alergi ya. Prosedur tes alergi dapat berbeda-beda tergantung dari jenis tesnya. Mama dapat berkonsultasi kembali dengan dokter untuk mengetahui jenis tes alergi yang tepat sesuai kondisi si Kecil ya.
Mama, jika si Kecil didiagnonsis memiliki alergi terhadap protein susu sapi maka sebaiknya menghindari makanan pencetusnya yaitu susu sapi serta makanan atau minuman lainnya yang memiliki kandungan susu didalamnya seperti keju, yoghurt, roti, biskuit dan lain-lain.
Mama, makanan laut merupakan sumber protein hewani untuk dukung pertumbuhan si Kecil salah satunya memperbaiki sel-sel di dalam tubuh si Kecil. Boleh saja memberikan makanan laut kepada si Kecil apalagi bila ia tidak memiliki alergi.
Namun bila si Kecil memiliki riwayat alergi sebaiknya Mama memperkenalkan makanan laut secara bertahap atau sedikit demi sedikit untuk mengetahui sensitivitasnya ya.
Mama, bayi yang lahir prematur memang memiliki keistimewaan dalam merawatnya, namun si Kecil tatap dapat tumbuh dengan sehat. Si Kecil yang picky eater bisa disebabkan banyak faktor seperti kurang suka dengan cita rasa makanannya, si Kecil masih merasa kenyang atau tidak lapar dan bosan dengan jenis makanan yang disajikan.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil tentu saja Mama perlu memperhatikan asupan nutrisi dengan gizi yang berimbang dimulai dari membentuk pola makan si Kecil yaitu 3 kali makanan utama dan 2 kali selingan. Cobalah berikan makanan dengan jenis yang beragam agar pemenuhan nutrisinya baik, bila si Kecil tidak suka dangan satu jenis makanan Mama jangan sedih ya. Umumnya perlu 10-15 kali memperkenalkan 1 jenis makanan baru agar si Kecil terbiasa dangan tekstur dan cita rasanya, jadi bisa diberikan sedikit sedikit tanpa paksaan ya. Cobalah menciptakan waktu makan yang menyenangkan bersama dengan keluarga agar si Kecil semakin semangat makannya.
Mama, jika si Kecil memiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu maka sebaiknya Mama dapat menghindari pemberian makanan pencetus alerginya dan menggantinya dengan bahan makanan lain yang tentunya juga bergizi seimbang. Misalnya jika si Kecil alergi dengan seafood maka Mama dapat mengganti sumber protein hewaninya dari daging sapi atau ayam.
Mama, ASI adalah yang terbaik.
Asupan nutrisi yang tepat untuk anak usia 0-6 bulan adalah ASI Eksklusif yang dilanjutkan hingga 2 tahun, dengan pemberian MPASI saat usia 6 bulan. Ada beberapa gejala alergi yang dapat timbul pada si Kecil misalnya pada kulit (ruam, bentol dan gatal), pada saluran cerna (diare, konstipasi dan kolik), pada saluran pernapasan (batuk, nafas berbunyi dan sesak napas). Namun untuk memastikan si Kecil alergi susu sapi atau tidak. Mama bisa berkonsultasi dengan dokter agar dapat dilakukan tes alergi dan mengetahui penyebab alergi si Kecil.
Mama, ASI adalah nutrisi yang terbaik untuk si Kecil.
ASI tidak menimbulkan alergi pada si Kecil. Jika si Kecil menunjukan gejala alergi pada masa menyusui kemungkinan reaksi alergi tersebut disebabkan oleh makanan atau minuman yang Mama konsumsi misalnya makanan laut, susu, kacang-kacangan dan lain-lain. Mama dapat melanjutkan pemberian ASI namun sebaiknya Mama memperhatikan kembali asupan makanan dan minuman yang Mama konsumsi serta mengurangi konsumsi bahan makanan pencetus alerginya.
Namun informasi yang kami sampaikan bersifat umum ya Ma, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi si Kecil.
Mama, alergi merupakan reaksi yang berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat yang dapat menimbulkan alergi (alergen). Si Kecil yang memiliki alergi dapat memiliki imun yang baik bila kecukupan nutrisi khususnya protein terpenuhi dengan baik. Oleh sebab itu sangat penting untuk Mama mengetahui alergen pada si Kecil apa. Misalnya si Kecil alergi pada udang maka Mama dapat memberikan makanan sumber protein lain seperti ikan, ayam, telur dll untuk membentuk sistem imun si Kecil.
Namun informasi yang kami sampaikan bersifat umum ya Ma, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pencegahan terjadinya aleegi dan pemenuhan nutrisinya sesuai dengan kondisi si Kecil.
Susu pertumbuhan merupakan susu yang diperuntukkan untuk anak usia di atas 1 tahun. Mama, kandungan pada susu sapi yang bisa menyebabkan alergi adalah protein seperti beta-laktaglobulin, kasein dan alpha-lactalbumin ya Ma. Salah satu penyebab alergi adalah kondisi daya tahan tubuh yang menurun selain itu bisa disebabkan juga oleh lingkungan dan faktor genetik.
Mama, tidak perlu khawatir nutrisi susu pertumbuhan berbahan dasar isolat soya tentunya sudah disesuaikan dengan kebutuhan bagi si Kecil di atas 1 tahun yang tidak cocok susu sapi. Susu pertumbuhan akan membantu melengkapi kebutuhan nutrisi yang belum terpenuhi dari makanan, jadi pemenuhan nutrisi utama berasal dari makanan ya Ma.
Untuk mendukung pertumbuhan selain asupan makanan dengan gizi seimbang dan ditambah susu pertumbuhan, Mama juga perlu memperhatikan faktor aktivitas dengan mengajak si Kecil lebih banyak beraktivitas fisik juga waktu tidurnya.
Mama, selalu pastikan Mama berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk rekomendasi nutrisi alternatif bagi si Kecil dengan kondisi alergi ya. Berikut bahan makanan yang mengandung protein susu sapi yang sebaiknya Mama hindari ketika menyiapkan makanan untuk si Kecil:
- Bubur susu dan biskuit susu yang mengandung susu sapi
- Mentega
- Yoghurt
- Puding
- Es krim
- Cokelat
- Keju dan mayonaise
- Susu sapi
Mama, makanan yang mengandung Vitamin C tidak selalu terasa asam. Mama bisa memberikan buah-buhan yang mengandung Vitamin C dengan rasa manis seperti buah pepaya, leci, jambu biji merah, jeruk manis, stroberi, kiwi dan lainnya. Jadi Mama hanya perlu pilih buah-buahan yang rasanya manis saja agar kebutuhan vitamin C bagi si Kecil terpenuhi.
Benar Mama, ASI adalah yang terbaik. Si Kecil yang dilahirkan prematur, memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dengan bayi normal.
Sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter terkait asupan terbaik untuk si Kecil sehingga tumbuh kembangnya optimal dan segera bisa mengejar ketinggalan berat badan.
Mama, seiring bertambahnya usia si Kecil daya tahan tubuhnya semakin baik. Umumnya alergi susu sapi akan menghilang saat si Kecil berusia di atas 3 tahun. Namun kondisi setiap anak berbeda-beda ya Ma, sebaiknya Mama berkonsultasi kembali dengan dokter mengenai kondisi alergi si Kecil dan pemenuhan nutrisi yang sesuai dengan kondisinya.
Mama, sistem kekebalan tubuh si Kecil terbentuk dari asupan makanan yang baik, aktivitas fisik dan pola tidur si Kecil. Selain itu Mama perlu perketat prokes khususnya bila si Kecil harus keluar rumah ya. Mengenai penggunaan suplemen sebaiknya Mama konsultasikan dengan dokter ya.
Mama, alergi pada si Kecil bisa disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Untuk mengantisipasi alergi Mama dapat melihat adakah riwayat alergi pada keluarga? Bila di keluarga ada yang memiliki alergi maka si Kecil memiliki resiko alergi ya.
Sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter untuk memberikan asupan pada si Kecil dengan riwayat alergi ya.
Mama, coklat juga dapat menjadi salah satu pencetus alergi bagi sebagian si Kecil ya. Namun untuk memastikan apakah si Kecil mengalami alergi coklat sebaiknya Mama konsultasi ke Dokter untuk mengetahui kondisi si Kecil ya Ma.